Masakan Cina Bukan Hanya Milik Tionghoa


uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi -uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi - uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari anak jakarta timur klender
uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi - Masakan Cina Bukan Hanya Milik Tionghoa

*searching with google n Re Upload gambar in servimg

 Azka alifiandra memposting –

Penjual makanan keturunan Tionghoa dan dua pelanggannya di Indonesia. Tak diketahui tempat dan waktunya Foto: Memory of Netherlands

Jumat, 27 Januari 2017

Dalam bukunya, Oud Batavia, Frederick de Haan menulis bahwa antara tahun 1602 dan 1799, sudah ada sejumlah rumah makan dan warung bakmi milik keturunan Tionghoa di Batavia, yang hari ini telah bersalin nama menjadi Jakarta.

Pelukis asal Belgia, A.A.J. Payen, juga pernah menggambar penjual bakmi keturunan Tionghoa di salah satu kota di Jawa pada awal 1800-an. Tak aneh jika pada saat itu sudah banyak pedagang masakan Cina. Menurut sensus yang dilakukan oleh pemerintah Inggris pada tahun 1815, ada 94 ribu penduduk keturunan Tionghoa di Pulau Jawa.

Seorang pelancong dari Zhangzhou, Provinsi Fujian, Cina, Chen Rijie, datang ke Kota Batavia pada 1730. “Ada banyak orang Tionghoa yang berasal dari Zhangzhou, Quanzhou, dan Hu Guang,” Chen menulis, dikutip oleh Jiajun Zou dalam artikelnya, “Chinese Diaspora in the Dutch East Indies during the Eighteenth Century”.

Jauh sebelum Belanda dan Inggris datang ke Indonesia, sudah banyak imigran dari Daratan Cina yang merantau ke Indonesia. Jejak para perantau dari Cina ini “terekam” dalam rupa-rupa jenis makanan dan resep masakan yang kemudian berkembang di Indonesia. Bakmi hanya satu di antara puluhan resep masakan asal Cina yang sangat populer di Indonesia hari ini.

Beberapa toko milik keturunan Tionghoa pada Januari 1947 di Glodok, Jakarta
Foto: Memory of Netherlands

Beli di Restoran Toeng Kong, jangan di tempat lain.”

Amir Hamzah, penyair angkatan Pujangga Baru

Dalam Prasasti Watukura yang bertarikh 902 Masehi, menurut Fadly Rahman, dalam bukunya, Jejak Rasa Nusantara, sudah disebut-sebut soal tahu. Makanan olahan dari kedelai ini ditafsirkan dipengaruhi oleh kebudayaan Cina. Pengaruh dari Daratan Cina juga tersirat pada Prasasti Taji, yang bertarikh 901 Masehi. Prasasti yang ditemukan di Ponorogo, Jawa Timur, itu menyebut soal tuak, yang menjadi salah satu hidangan dalam jamuan kerajaan di Jawa.

Ratusan tahun berhubungan dengan komunitas Tionghoa, lidah orang Indonesia makin akrab dengan masakan Cina. Justus van Maurik, pelancong asal Amsterdam, Belanda, mendarat di Hindia Belanda pada 1897. Maurik menuliskan kisah perjalanannya dan pertemuannya dengan orang-orang Cina selama menelusuri kota-kota di Indonesia dalam Indrukken van een Totok.

Saat berada di Kota Padang, Maurik bertemu dengan orang-orang Tionghoa di sebuah pasar yang “kumuh dan jorok”. Di kota lain, Maurik, dikutip Achmad Sunjayadi, dosen Departemen Sejarah di Universitas Indonesia, dalam artikelnya, “Peran Kaum Tionghoa dalam Turisme Hindia Belanda”, menjumpai pedagang keturunan Tionghoa yang memikul kimlo, sejenis sup. Para pembeli berkerumun di sekitar pedagang itu, menikmati kimlo dengan berjongkok.

Pedagang keturunan Tionghoa di Jawa pada 1875
Foto: Memory of Netherlands

Di daerah Glodok, tak jauh dari kawasan Kota Tua Jakarta, Maurik berkenalan dengan bakmi. Lidah turis dari Belanda itu segera akrab dengan rasa gurih bakmi. “Bakmi ini semacam makaroni tipis dengan berbagai macam bumbu, ditambah kuah kaldu yang dicampur jamur, hati ayam, lada, irisan bawang, potongan daging babi atau paha kodok,” Maurik menulis.

Bukan hanya memperkenalkan resep masakan dari Daratan Cina, para saudagar Tionghoa pulalah yang besar kemungkinan membawa es ke Hindia Belanda. Di negara tropis Hindia Belanda kala itu, es adalah barang langka dan mewah. Orang-orang kebanyakan jangan harap bisa mencicipi minuman adem.

Pada abad ke-19, kapal-kapal besar dari Amerika Utara mengangkut berblok-blok es ke pelabuhan di Hindia Belanda. Hanya orang-orang kaya Hindia yang bisa mencicipi dinginnya es “impor” itu. Kwa Wan Hong, pengusaha asal Semarang,-lah yang kemudian memperkenalkan teknologi pembuatan es.

Pada 1895, dia mendirikan pabrik es N.V.Ijs Fabriek Hoo Hien di Semarang. Lima belas tahun kemudian, Kwa Wan Hong menambah pabrik esnya di Tegal dan Pekalongan. Pada 1928, Raja Es dari Semarang itu hijrah ke Batavia dan mendirikan pabrik es N.V.Ijs Fabriek Rawa Bening.

* * *

Ietje Go Pheek To lahir di Malang, Jawa Timur, pada 1911 dari keluarga Tionghoa. Keluarganya datang dari Amoy, kini Xiamen, di Provinsi Fujian, Cina. Menurut Koo Siu Ling, putri Ietje, dalam bukunya, Culture, Cuisine, Cooking: An East Java Peranakan Memoir, ibunya bekerja sebagai guru sejak masih remaja.

Orang-orang berkerumun di depan restoran Kam Leng di Jakarta pada 1947
Foto: Memory of Netherlands

Ietje punya satu hobi. Dia senang mengumpulkan rupa-rupa resep makanan dari pelbagai tradisi: Eropa, Tionghoa, India, hingga Jawa. Kadang Ietje menulisnya dalam bahasa Belanda, kadang dalam bahasa Jawa, kadang bercampur bahasa Hokkian, bahasa dari kampung halaman leluhurnya di Cina. Ietje meninggal pada tahun 2000 di Belanda. Buku resep yang ditulis Ietje selama bertahun-tahun itulah yang diwariskan kepada Siu Ling dan dia terbitkan pada 2015.

Persis seabad sebelum Siu Ling menerbitkan resep-resep warisan dari ibunya, pengusaha percetakan asal Jalan Pintu Besar, Batavia, Lie Tek Long, telah menerbitkan buku resep masakan, Boekoe Masakan Betawi: Roepa-roepa Recept Masakan China, Ollanda, Djawa dan Melajoe.

Buku Siu Ling dan buku resep Lie Tek Long, juga restoran tua seperti Tip Top di Medan, Eka Ria alias Jit Lok Jun, Trio, dan Cahaya Kota di Jakarta, Toko Oen di Semarang, Lie Djiong dan Tiong San, yang telah ganti nama menjadi Mahkota di Yogyakarta, menunjukkan masakan Cina sudah menjadi bagian dari bangsa ini sejak dulu.

Restoran Cahaya Kota, yang berada di sisi timur Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, punya catatan panjang dengan para pejuang dan pejabat negeri ini. Didirikan oleh tiga bersaudara, Oen Hon Min, Oen Tjoen Min, dan Oen Lie Min, pada 1942 dengan nama Toeng Kong, Cahaya Kota jadi langganan para pejuang dan Istana Negara.

Perkampungan Cina di Pintu Kecil, Jakarta, pada pertengahan 1800-an
Foto: Memory of Netherlands

“Beli di Restoran Toeng Kong, jangan di tempat lain,” kata penyair Pujangga Baru, Amir Hamzah, kepada Des Alwi, anak angkat tokoh pergerakan Sutan Sjahrir. Amir datang menemui Sjahrir hanya beberapa bulan setelah Batavia jatuh ke tangan tentara Jepang pada 1942. Amir seorang ningrat Melayu, sementara Sjahrir orang Minang, tapi mereka menyukai masakan Cina olahan Toeng Kong.

Lidah memang tak kenal bangsa, warna kulit atau bahasa. Rawon, gudeg, rendang, pecel, pempek, dan rujak cingur tak melulu disantap oleh orang Minang, Jawa, atau Madura. Demikian pula bakmi, fuyung hay, lumpia, nasi Hainan, bakpao, atau capcai tak hanya dinikmati keluarga Tionghoa. Dalam urusan lidah, semua orang adalah saudara. Siu Ling, yang besar dalam keluarga Tionghoa dan puluhan tahun hidup di luar negeri, pun masih selalu mencari rujak petis setiap kali pulang ke rumahnya di Malang.


Reporter/Penulis: Melisa Mailoa
Editor: Sapto Pradityo
Desainer: Luthfy Syahban

 

Terima kasih atas kunjungannya untuk membaca artikel ini semoga anda di berikan kemudahan dan kelancaran dalam berurusan.
uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari anak jakarta timur klender

uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari coretan kata bocah jakarta timur klender pulo gadung indonesia

  •    Sumurnya
  • * RE-Upload gambar di akun servimg.com ( img site)
  •    Artikel dan gambar dari mesin pencari kata/gambar ( Search engine site)

NB: Artikel diatas adalah artikel hasil dari mengisi waktu dan opini  pribadi saya, tidak ada sumber yang jelas, jadi jangan dipercaya dulu. namun saya hanya menyarankan kepada semua untuk tetap fokus pada main subject (kejadian awal / utama) jangan termakan isu-isu yang hanya numpang lewat. tetap berpikir kritis. dan mohon maaf kalau ada yang berfikir kalau saya seudzon atau berprasangka buruk.

Dewa Kesuburan hingga Kelamin Terbang, Ini 8 Legenda Paling Aneh


 

7 Kisah di Balik Logo Studio Film Terkenal Dunia yang Belum Kamu Tahu


uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi -uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi - uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari anak jakarta timur klender
uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi - 7 Kisah di Balik Logo Studio Film Terkenal Dunia yang Belum Kamu Tahu

*searching with google n Re Upload gambar in servimg

 Azka alifiandra memposting –

Buat kamu yang gemar menonton film di bioskop maupun di laptop atau PC, tentunya kamu udah gak asing sama logo-logo studio film terkenal seperti Disney, Universal, Warner Bros, Paramount Picture, dan lain-lain. Setiap studio film biasanya akan menghasilkan film dengan nuansa yang khas. Ciri khas film produksi Disney biasanya bertemakan animasi dongeng, seperti film Beauty and The Beast yang baru saja tayang di Bioskop beberapa waktu yang lalu. Nah, ternyata dibalik logo-logo studio film terkenal ini menyimpan kisah rahasia yang belum banyak diketahui orang. Kira-kira apa saja ya kisah dibalik logo-logo studio film terkenal di dunia? Yuk kita simak kisah-kisahnya di bawah ini.

1. DreamWorks Pictures

acehdesain.wordpress.com

DreamWorks Picture didirikan pada tahun 1994 oleh tiga pakar media yaitu David Geffen, Jeffrey Katzenberg, dan Steven Spielberg. Huruf SKG yang terletak di bawah tulisan DreamWorks ini merupakan inisial masing-masing pendiri Dream Works (Spielberg, Ketzenberg, Geffen). Logo DreamWorks yang menggambarkan anak yang sedang memancing di atas bulan ini tenyata memiliki kisah dibalik pembuatannya.

Awalnya pembuatan logo DreamWorks ini menggunakan komputer, namun karena hasilnya kurang memuaskan, Spielberg meminta Robert Hunt sang pembuat logo, untuk membuat logonya menggunakan tangan. Gambar anak yang sedang memancing di atas bulan tersebut adalah William Hunt yang merupakan anak dari sang pembuat logo, Robert Hunt. Film-film terkenal hasil produksi DreamWorks antara lain, Kung Fu Panda, Madagascar, Shrek dan masih banyak lagi.

2. Paramount Pictures

 
collider.com

Kisah studio film yang akan dibahas pertama adalah Paramount Picture. Paramount Pictures didirikan pada tahun 1912. Studio ini menjadi salah satu studio film tertua di Amerika Serikat. Paramount Picture didirikan oleh seorang produser film bernama Adolph Zukor, awalnya studio Paramount Pictures bernama Famous Players Film. Seperti yang kita tahu, logo Paramount Pictures berupa gunung bersalju yang dikelilingi bintang. Logo gunung berbintang ini dibuat oleh W.W Hodkinson. Gunung yang menjadi logo Paramount Pictures merupakan gunung Ben Lomond yang berada di Utah.

Pada awal pembuatannya, bintang yang berada di sekitar gunung ini berjumlah 24. Jumlah 24 diartikan sebagai jumlah artis Hollywood yang terkait kontrak dengan Paramount Pictures. Namun, untuk logo yang sekarang jumlah bintangnya hanya ada 22. Sampai sekarang belum diketahui, kenapa bintangnya jadi berkurang 2. Film-film terkenal hasil produksi Paramount Pictures adalah Transformers, Interstellar, The Avengers dan masih banyak lagi.

3. 20th Century Fox

 
www.foxmovies.com

Twentieth Century Pictures didirikan pada tahun 1932 oleh Darryl F. Zanuck, Joseph Schenck, dan Raymond Griffin. Setelah bergabung dengan dengan perusahaan Fox Film Corporation pada tahun 1935, Twentieth Century Pictures berganti nama menjadi Twentieth Century Fox. Logo 20th Century Pictures diciptakan pada tahun 1933 oleh pelukis bernama Emil Kosa, Jr.

Logo 20th Century Fox menjadi makin tenar setelah diberi musik instrumen yang khas oleh Alfred Newman. Mungkin kamu juga sering mendengar musik khas dari 20th Century Fox ini. Film terkenal yang pernah diproduksi 20th Century Fox antara lain Avatar, Taken, X-Men: Wolverine Origins, dan masih banyak lagi.

4. Metro Goldwyn Mayer (MGM)

oldhollywood.tumblr.com

Studio film berikutnya memiliki logo singa yang sedang mengaung. Mungkin logo ini sudah gak asing buat kamu yang suka nonton film kartun Tom & Jerry. Karena kartun Tom & Jerry pernah diproduksi oleh MGM sebelum akhirnya dibeli Warner Bross. Metro Goldwyn Mayer didirkan pada tahun 1924 oleh Marcus Loew. Untuk membuat logo singa ini, pihak MGM terhitung sudah 7 kali mengganti singa pada logonya.

Di antara 7 singa yang pernah muncul sebagai logo MGM, singa bernama Leo-lah yang digunakan sebagai logo MGM sekarang. Walaupun sempat beredar jika pihak MGM menyiksa para singa-singa tersebut agar bisa mengaung, namun berita tersebut tidaklah benar. Hingga tahun 2004, MGM telah memperkejakan 1.400 karyawan. Film-film terkenal yang berada di bawah naungan MGM antara lain, The Hobbit, The Pink Panther, Robocop dan lain-lain.

5. Warner Bros

www.neatorama.com

Warner Bros yang memiliki logo WB ini menjadi studio film ketiga tertua di Amerika Serikat. Warner Bros didirikan pada tahun 1918, oleh 4 orang Yahudi bersaudara, Albert Warner, Harry Warner, Sam Warner, dan Jack Warner. Mungkin sewaktu kecil dulu kamu sering melihat logo Warner Bros di film kartun Looney Tunes.

Warner Bros sendiri sudah mengganti logonya sebanyak 13 kali sejak 1923. Di setiap filmnya pun Warner Bros sering bergonta-ganti tema logonya, sesuai dengan filmnya itu sendiri. Saat awal mula berdiri, Warner Bros sedikit kesulitan untuk mendatangkan para artis terkenal untuk bermain di filmnya. Namun, pihak Time Warner mencari akal dengan membuat animasi yang menjadi batu loncatan hingga akhirnya Warner Bros menjadi salah satu studio film terbesar di dunia. Beberapa film terkenal yang pernah diproduksi oleh Warner Bros antara lain, Man of Steel, The Dark Knight, Harry Potter, Inception, dan masih banyak lagi.

6. Columbia Pictures

acehdesain.wordpress.com

Studio film Columbia Pictures didirkan oleh Harry Cohn pada tahun 1924. Logo Columbia Pictures pada awalnya menggunakan jasa seorang wanita yang sedang mengangkat obor dengan memegang bendera Amerika. Namun, hal ini terlalu dianggap kuno oleh para penikmati film. Setelah dibeli oleh perusahaan SONY pada tahun 1989, logo Columbia Pictures mengalami perubahan dengan mengganti wanita pemegang obor oleh seorang artis bernama Jennifer Joseph.

Obornya pun dibuat agar tidak terlalu terang, sehingga para penonton bisa lebih fokus kepada wanita pengangkat obor. Jennifer Joseph pun dianggap lebih elegan dibanding wanita pada logo-logo sebelumnya. Beberapa film terkenal yang pernah diproduksi oleh Columbia Pictures antara lain, 21 Jump Street, The Adventure of Tintin, The Karate Kid, dan masih banyak lagi.

7. Walt Disney

 
www.pinterest.com

Studio film terkenal yang terakhir adalah Walt Disney. Walt Disney Pictures didirikan oleh dua orang kakak beradik bernama Walt Disney dan Roy Oliver Disney. Pada tahun 1932, mereka berdua membuat film animasi di studio yang sangat kecil. Sejak munculnya karakter Mickey Mouse, nama Disney semakin melesat. Mungkin kamu udah gak asing sama bangunan megah yang menjadi latar gambar pada logo Disney.

Ternyata logo kastil ini merupakan tiruan dari salah satu kastil di film garapan Disney sendiri yaitu, Sleeping Beauty. Barulah pada tahun 2006, logo Disney menggunakan gambar kastil 3D sebagai logonya. Tentunya kamu udah gak asing banget kan sama beberapa film terkenal Disney, diantaranya film Toy Story, Up, Beauty and The Beast, hingga Pirates of the Caribbean.

Itulah 7 kisah di balik logo-logo studio film Hollywood yang terkenal. Mungkin di antara beberapa film hasil produksi studio-studio di atas, ada salah satu yang menjadi film favorit kamu. Diantara 7 studio film di atas, film hasil produksi manakah yang sering kamu tonton?

 

Terima kasih atas kunjungannya untuk membaca artikel ini semoga anda di berikan kemudahan dan kelancaran dalam berurusan.
uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari anak jakarta timur klender

uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari coretan kata bocah jakarta timur klender pulo gadung indonesia

  •    Sumurnya
  • * RE-Upload gambar di akun servimg.com ( img site)
  •    Artikel dan gambar dari mesin pencari kata/gambar ( Search engine site)

NB: Artikel diatas adalah artikel hasil dari mengisi waktu dan opini  pribadi saya, tidak ada sumber yang jelas, jadi jangan dipercaya dulu. namun saya hanya menyarankan kepada semua untuk tetap fokus pada main subject (kejadian awal / utama) jangan termakan isu-isu yang hanya numpang lewat. tetap berpikir kritis. dan mohon maaf kalau ada yang berfikir kalau saya seudzon atau berprasangka buruk.

 

 

Miris, Orang-orang Jenius Asal Indonesia Ini Lebih dihargai Negara Lain!


uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi -uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi - uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari anak jakarta timur klender
uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi - xx

*searching with google n Re Upload gambar in servimg

 Azka alifiandra memposting –

Indonesia adalah negara dengan SDA terbesar tapi mungkin SDM-nya yang belum bisa maksimal dan belum didukung sama fasilitas dan negara. Kamu tau gak sama kisah Muhammad Kusrin seorang buruh yang sempat ditangkap pihak kepolisian karena bikin TV sendiri. Tapi syukurnya sekarang pemerintah peduli dan dukung usaha Kusrin. Kalau enggak itu sih miris banget. Padahal keahlian orang yang kayak gini banyak dicari sama negara lain. Sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk kreatif dan inovatif tapi kalau setiap hasil kreatifitasnya gak dapat pengakuan dari negara sendiri bagaimana? Coba kamu simak kisah 7 orang jenius asal Indonesia ini yang udah YuKepo rangkumin.

1. Warsito P. Taruno – alat kesehatan memerangi kanker

Tau dong penyakit kanker? Nah pria ini udah nyiptain alat yang bermanfaat banget buat terapi kanker guys. Setelah diuji coba di Lab in Vitro, produk ciptaannya itu berhasil jadi sarana buat tanding sama kanker. Tapi sayangnya, waktu dia coba buat produksi massal di tanah air, harapannya pupus deh. Alasannya karena gak dapat izin pembuatan dan izin edar dari Lembaga Kesehatan di Indonesia. Pantang nyerah, akhirnya usaha itu berbuah manis. Pemerintah Jepang justru menghargai banget hasil karyanya nih terus pesan massal produk buatannya. Menurut Jepang karya Warsito lebih efektif untuk memerangi kanker dibanding sama peralatan sejenis ciptaan negara lain. Yang apresiasi kok malah negara lain? Sedih.

2. Dr. Khoirul Anwar – penemu 4G LTE

Pria kelahiran Kediri lahir tahun 1978 yang punya nama asli Eng. Khoirul Anwar, salah satu orang dengan otak yang cukup jenius di Negeri Sakura, Jepang. Pria lulusan ITB dan Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang. Ciptaannya yang mendunia jadi cikal bakal lahirnya generasi mobile, 4G LTE, yang sekarang udah berkembang dan dipakai di berbagai negara dunia. Luar biasa toh tapi sayangnya pemerintah Indonesia juga kayaknya kurang peka dan belum menghargai hasil karya anak negeri dan lebih condong untuk membeli produk jadi dari negara luar. Sekarang terbukti hasil karyanya bermanfaat banget loh.

3. Randall Hartolaksono – pencipta anti-api dan anti-panas

Randall Hartolaksono, Surabaya pria lulusan dari University of London, jurusan Teknik Mesin yang berhasil menggunakan sampah makanan menjadi obyek yang sangat penting. Sampah yang dia pakai itu dari kulit singkong. Siapa sangka idenya jadi salah satu bahan anti-api dan anti-panas yang bisa dipakai buat produk mobil dunia, seperti Ford sampai Petronas. Penelitiannya pernah ditolak saat dipublikasikan di pertemuan tahunan di Edinburgh University, Skotlandia, tapi justru mendapatkan pengakuan oleh banyak negara setelah melakukan riset lanjutan selama 5 tahun. Dia terus ngembangin penelitian-penelitian lanjutan tapi sayangnya gak satupun lisensi atau sertifikat uji standarnya berasal dari Indonesia.

4. Ricky Elson – mobil Selo

Ricky Elson atau pakar mesin lokal ini ditolak oleh pemerintah Indonesia karena dianggap gak lolos uji emisi. Ketika pemerintah Indonesia menolak mobil Selo karena dianggap gak ramah lingkungan, pemerintah Malaysia justru tertarik dan meminang produk buatan Ricky supaya bisa dikembangin lebih lanjut. Dulu sempat rame waktu dia dapat tawaran dari Negeri Jiran di jejaring sosial. Akhirnya, Ricky ngambil tawaran dari pihak Malaysia supaya bisa lebih dikembangin, karena dia merasa gak ada titik temu dari pembicaraan serius dengan pemerintah Indonesia.

5. Muhammad Nurhuda – kompor biomassa

Nurhuda seorang dosen Fakultas MIPA di Universitas Brawijaya Malang, Hasil karya yang berhasil bikin kompor yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan karena berbasis biomassa. Emisi gas buangnya jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Meskipun sekilas diliat mirip kompor dapur. Tapi laris manis di banyak negara, khususnya Norwegia justru sampai produksi massal di sana. Mulai dari 2008 produknya di tanah air ini gak terlalu banyak yang minat. Kebiasaan orang di Indonesia lebih suka produk luar negeri karena lebih praktis dibandingin sama produk yang padahal ramah lingkungan itu guys. Gak patah semangat, dia coba pasarin ke luar negeri ternyata peminatnya justru di luar ekspektasi sampai ke benua Afrika.

6. Yogi Erlangga – rumus terapan minyak

Yogi Erlangga pencinta pelajaran matematika, berhasil dapat gelar doktor di Universitas Teknologi Delft, Belanda dan dinobatkan sebagai doktor matematika terapan termuda di usia 31 tahun. Dalam penelitiannya, Yogi berhasil menguak permasalahan yang udah berjamur. Masalah pencarian minyak secara cepat dan efisien. Yogi menggunakan unsur gelombang, pemetaan dan penghitungan secara detail dan sistematis dalam penelitiannya itu. Hasilnya, rumus terapannya banyak dilirik sama perusahaan-perusahaan minyak terkenal dunia, salah satunya Sheel. Sayangnya, harapan dia supaya risetnya bisa dipakai di perusahaan milik negara sendiri kandas.

Gimana menurut kamu soal orang-orang jenius di atas? Semoga kisah ini gak bikin kamu putus asa buat bikin bangga negara. Ke depan juga semoga pemerintah lebih ngejaga dan dukung orang-orang yang bisa bikin negara jadi lebih baik. Kalau sampai banyak bibit hebat yang bisa jadi aset negara tapi mereka malah jadi milik negara lain, yang rugi nantinya siapa?

 

Terima kasih atas kunjungannya untuk membaca artikel ini semoga anda di berikan kemudahan dan kelancaran dalam berurusan.
uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari anak jakarta timur klender

uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari coretan kata bocah jakarta timur klender pulo gadung indonesia

  •    Sumurnya
  • * RE-Upload gambar di akun servimg.com ( img site)
  •    Artikel dan gambar dari mesin pencari kata/gambar ( Search engine site)

NB: Artikel diatas adalah artikel hasil dari mengisi waktu dan opini  pribadi saya, tidak ada sumber yang jelas, jadi jangan dipercaya dulu. namun saya hanya menyarankan kepada semua untuk tetap fokus pada main subject (kejadian awal / utama) jangan termakan isu-isu yang hanya numpang lewat. tetap berpikir kritis. dan mohon maaf kalau ada yang berfikir kalau saya seudzon atau berprasangka buruk.

 

 

Mencatut Nama Tuhan di Sini dan di Sana


uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi -uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi - uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari anak jakarta timur klender

 

uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi - xx

*Upload gambar by choirul

 

 Azka alifiandra memposting –
  Sebagai negara keempat paling religius versi Gallup, tidak mengejutkan kalau agama menjadi tema yang tidak pernah berhenti diperbincangkan, diajarkan, dan bahkan diperdebatkan dari waktu ke waktu di Indonesia. Agama tidak hanya menjadi acuan-nilai, pokok pendidikan, tetapi juga komoditas yang menjual. Agama menjadi topik paling dan senantiasa segar tidak hanya di sekolah (baik sekolah agama maupun umum) tetapi juga di televisi dan media sosial. Bahkan orang yang baru paham a-ba-ta-tsa dan/atau baru berhijrah bisa berfatwa agama. Bahkan persaudaraan dan pertemanan bisa rusak karena perbedaan keyakinan dan pandangan dalam debat kusir di media sosial.

Agama sebagai topik juga hadir dalam budaya dan industri pop. Kita kemudian mengenal pelabelan syar’i dan non syar’i, kerudung halal dan haram, bahkan niqab di-fashionshow-kan; sesuatu yang tidak pernah terbayang satu-dua dekade lalu. Semua kerudung pernah sama saja hingga ia memanifestasi dalam sejumlah model yang berbeda, dinamai sesuai identitas dan brand yang ingin dibangun. Idenya sederhana: Islam dapat diekspresikan secara konservatif tanpa membuat kita kehilangan sentuhan dengan budaya dan industri pop tempat kita mendefinisikan kembali diri kita dari waktu ke waktu.

Saking tak-berhingganya obrolan soal agama, mulai dari sharing fatwa, perdebatan, hingga pengkafiran melalui provokasi dan ujaran kebencian di pelbagai kanal media sosial yang kita gunakan, muncul sebuah argumen viral tentang bangsa Indonesia sebagai bangsa yang “overdosis” agama. Begitu supersibuk kita membahas agama, sehingga lupa pada tantangan besar yang mengintai: disrupsi teknologi, iliterasi, ketimpangan ekonomi, hingga persoalan ketidakhadiran negara bagi kalangan difabel.

Kalau diskusi dan debat ihwal agama itu memunculkan tradisi keilmuan yang konstruktif sih boleh saja, seperti ketika Ibn Rusyd berdebat dengan Abu Hamid al-Ghazali ihwal (posisi) filsafat dalam (diskursus dan pendidikan) Islam. Perdebatan mereka tidak berhenti di tataran saling tuding dan kafir-mengkafirkan, atau terjebak dalam upaya penjatuhan karakter dengan mengeksploitasi, misalnya, bentuk tubuh lawan debat. Melainkan, perdebatan mereka melahirkan kajian kritis dan argumentatif yang menyemarakkan khazanah keilmuan Islam hingga sekarang.

Tetapi kita tahu kondisi hari ini tidak demikian. Selain tema perdebatan sering berupa persoalan sepele dan tidak prinsipil, arah debat juga tidak konstruktif sehingga kadang yang diserang adalah pribadi dan bukan gagasan; yang didahulukan adalah otot dan bukannya otak; dan hasil akhir dari perdebatan tersebut adalah putusnya silaturahmi. Masing-masing tidak teryakinkan oleh argumentasi lawan debat karena sejak awal memang hanya ingin bicara dan tidak mau mendengar.

Yang superior dalam debat kadang melegitimasi superioritasnya dengan mempermalukan lawannya. Atau, yang tahu sudah kalah ngeles dengan melipir ke mana-mana. Singkat kata, energi dan waktu kita habis untuk sesuatu yang tidak menambah nilai positif bagi Islam itu sendiri.

Dalam hal politik, Islam juga menjadi topik yang tak kalah menjual. Hal yang kemudian mendorong pada, setidaknya, dua situasi. Pertama, pembentukan partai yang bercorak Islam sehingga diharapkan mampu mengakomodasi kebutuhan religiusitas umat Islam di bidang politik. Nantinya, diharapkan partai-partai ini akan pro terhadap kebutuhan umat Islam dan akan mendorong legalisasi kebijakan-kebijakan bernuansa syariah. Menariknya, elektabilitas partai Islam ini ternyata tidak seiring-sejalan dengan kenaikan tren konservativisme agama.

Namun demikian, bukan berarti isu dan sentimen agama kehilangan pamor dan daya gedornya dalam kontestasi politik. Agama kemudian dipolitisasi. Isu-isu SARA berbasis agama dieksploitasi dengan tujuan meraih suara dan menjatuhkan lawan, tidak peduli seberapa besar pun harga yang harus dibayar. Dengan memanfaatkan kesupersibukan dan kegandrungan kita berbicara agama di media sosial, buzzer dipekerjakan untuk memproduksi konten-konten pseudo-religius yang tak jarang berisi hoax dan bersifat provokatif.

Setelah eksploitasi penistaan agama yang mendorong ramainya perdebatan soal bela Islam, bela agama, bela ulama yang terindikasi politis dan ganda dalam standar, hari ini komodifikasi agama dalam politik mensaksimatai kemunculan pelabelan hitam-putih yang baru: Partai Allah dan Partai Setan. Pelabelan tersebut dimunculkan oleh Amien Rais, mantan Ketua MPR. Statement yang langsung direspons beragam mulai dari cibiran hingga pembenaran, dengan mengutip ayat Alquran secara tekstual tanpa memperhatikan konteks ruang dan waktu.

Saya tidak akan membahas sejauh mana statement tersebut benar atau keliru. Yang ingin saya tekankan adalah bahwa: bagi bangsa yang merasa religius, yang meyakini pentingnya agama dalam kehidupan, yang setiap waktu sibuk membicarakan agama di mana-mana, Allah semestinya dihadirkan sebagai ‘alasan’ sekaligus ‘tujuan’. Bukan sebagai alat penunjang yang bisa kita eksploitasi untuk ambisi pribadi kita.

Misalnya, kita marah kalau lawan politik kita terindikasi menista agama, tetapi membela habis-habisan kalau tokoh kesayangan kita keseleo lidah soal kitab suci. Kita mengaku sebagai garda terdepan Kiai Ma’ruf Amin, Ketua MUI kita, tetapi sekalinya beliau tidak sejalan dengan kebutuhan politik kita, diledeklah beliau sebagai kiai pesanan presiden dan kiai tak paham politik. Lalu, masjid dialihkan fungsinya sebagai medium berpolitik yang ‘makna praktikalnya’ adalah soal sikap anti-pemerintah yang dituding anti-Islam.

Demikianlah kita mencatut nama Allah di sini dan di sana, mendeklarasikan diri sebagai pembela-Nya, padahal diam-diam yang kita bela adalah ego dan kepentingan kita sendiri, ilah tak kasat mata yang membuat kita menaruh standar ganda, mempolitisasi Allah sesuai kebutuhan kita.

Irfan L. Sarhindi pengasuh Salamul Falah, lulusan University College London, associate Researcher Akar Rumput Strategic Consulting

(mmu/mmu)

Terima kasih atas kunjungannya untuk membaca artikel ini semoga anda di berikan kemudahan dan kelancaran dalam berurusan.
uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari anak jakarta timur klender

uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari coretan kata bocah jakarta timur klender pulo gadung indonesia

  •    Sumurnya
  • * RE-Upload gambar di akun servimg.com
  •    Artikel dari mesin pencari kata/ Search engine

NB: Artikel diatas adalah artikel hasil dari mengisi waktu dan opini  pribadi saya, tidak ada sumber yang jelas, jadi jangan dipercaya dulu. namun saya hanya menyarankan kepada semua untuk tetap fokus pada main subject (kejadian awal / utama) jangan termakan isu-isu yang hanya numpang lewat. tetap berpikir kritis. dan mohon maaf kalau ada yang berfikir kalau saya seudzon atau berprasangka buruk.

Penyebab Hilangnya Sidik Jari Seseorang


uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi -uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi - uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari anak jakarta timur klender
uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi - Penyebab Hilangnya Sidik Jari Seseorang

*Upload gambar by choirul

 

 Azka alifiandra memposting –Pernahkah Anda mengalami berbagai masalah karena sulitnya sidik jari untuk dideteksi? Lantas, apa jadinya jika sidik jari bukan hanya sulit terdeteksi, melainkan hilang?

Fungsi sidik jari

 

Sidik jari memiliki dua fungsi utama, yakni sebagai penambah gaya gesek dan objek identifikasi seseorang. Dengan adanya sidik jari, seseorang bisa memegang benda lebih erat. Itu sebabnya seseorang yang kehilangan sidik jarinya rentan jika memegang benda yang licin seperti gelas kaca. Gelas bisa jatuh jika tidak ada tangan lain yang menyangganya. Kedua, sidik jari bisa digunakan untuk mengetahui identitas seseorang. Hal itu karena setiap orang memiliki sidik jari yang unik, tidak identik sama dengan orang lain. Bahkan antara satu jari dengan jari lainnya memiliki pola sidik jari yang berbeda meski dalam satu tangan yang sama.

Sulitnya hidup tanpa sidik jari

Seseorang yang kehilangan sidik jari juga akan menemui kendala dalam mengurus kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP), paspor, SIM, termasuk mengakses pintu atau gadget yang menggunakan sidik jari sebagai security system. Tidak terbayang bukan betapa susahnya jika seseorang tidak bisa mengakses sendiri ponsel atau laptopnya karena sidik jari yang menghilang. Padahal sejumlah dokumen penting yang tidak terduplikat ada di dalamnya.

Penyebab hilangnya sidik jari (Hand-Foot Syndrom)

Lantas, apa sebenarnya penyebab hilangnya sidik jari seseorang? Menurut dr. Gustaaf Kusno, ada dua penyebab hilangnya sidik jari, yakni genetik dan nongenetik. Jika penyebabnya bukanlah kelainan genetik, sidik jari cenderung bisa kembali lagi. Misalnya, kasus yang dialami kerabat Kusno yang kehilangan sidik jari secara tiba-tiba (idiosyncracy) dan didiagnosis karena cairan soft lens. Terlepas dari benar tidaknya diagnosis tersebut, sidik jari yang menghilang itu telah kembali lagi, terjadi regenerasi.

Lalu, bagaimana dengan hilangnya sidik jari karena adanya kelainan genetik? Untuk yang satu ini sepertinya permanen. Kelainan hilangnya sidik jari sejak lahir disebut dermatopathia pigmentosa reticularis (DPR) dan Naegeli syndrome. Berdasar hasil penelitian, penyebabnya adalah keratin 14 yang membentuk sidik jari tidak dimiliki. Kelainan ini hanya diturunkan kepada anak perempuan. Kusno menjelaskan bahwa dampak lain yang ditimbulkan adalah, penderita kelainan ini berambut sangat halus dan rapuh, kuku yang bergerigi (ridged nails), dan penebalan pada telapak tangan dan telapak kaki. Bahkan bisa juga menyebabkan tidak berfungsinya kelenjar keringat. Akibatnya, penderita rentan terhadap sengatan panas (heat stroke). Jangankan aktivitas berat dan olahraga, aktivitas ringan pun bisa menyebabkan penambahan panas yang bisa mengancam keselamatan penderita.

Selain dua penyebab di atas, ternyata kemoterapi juga bisa merenggut sidik jari seseorang. Seperti yang terjadi pada warga negara Singapura yang kehilangan sidik jarinya setelah mendapatkan pengobatan capecitabine selama tiga tahun. Gejala yang dialaminya adalah kulit telapak tangan dan kaki membengkak, mengelupas (peeling), dan terasa sakit. Sampai akhirnya pola sidik jari hilang. Demikian pula yang terjadi di New York, yang menimpa perempuan 65 tahun. Perempuan yang menjalani pengobatan kanker payudara itu ditolak layanan bank karena tidak memiliki sidik jari (New England Journal of Medicine). Menurut Don Dizon (Time, 20/4/2015), American Society of Clinical Oncology, belum diketahui apakah sidik jari yang hilang karena kemoterapi bisa kembali atau tidak. Perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait hal itu.

Jagalah sidik jari Anda!

Sidik jari sangat penting bagi seseorang, terlebih bagi yang hidup di masyarakat yang tentu memiliki sejumlah aturan untuk ditaati. Oleh sebab itu, hendaknya sidik jari yang ada dijaga dengan baik. Hindari kontak langsung dengan zat-zat kimia yang mengancam keberadaan sidik jari secara berlebihan dan atur pola hidup dan pola makan agar terhindar dari ancaman kanker. (KKn)

Terima kasih atas kunjungannya untuk membaca artikel ini semoga anda di berikan kemudahan dan kelancaran dalam berurusan.
uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari anak jakarta timur klender

uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari coretan kata bocah jakarta timur klender pulo gadung indonesia

  •    Sumurnya
  • * Upload di akun servimg.com
  •    Artikel dari mesin pencari kata/ Search engine

TERUS WALAU TIDAK DIDUKUNG


uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi -uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi - uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari anak jakarta timur klender
 Azka alifiandra memposting –
 Kalian tahu manusia lahir memiliki lebih dari satu keajaiban dan memiliki banyak harapan terhadap dunia yang akan dia lewati.
Pernah dengarkan ketika manusia lahir maka mereka adalah mahluk yang suci dan bersih. Kemudian Manusia mengiringi sang waktu dan semakin tua.
Tidak ada satupun dari manusia yang tahu kejadian di waktu yang akan datang walau manusia sendirilah teman terdekat si -waktu. Banyak hal yang telah manusia lewati, baik maupun buruk Manusia diajarkan untuk terus bersyukur.
Adapun perihal tentang kau yang berjalan di dunia ini tanpa ada dorongan ataupun dukungan sesama manusia.Hanya karena hal itu Jangan pernah menyerah menjalani hidup ini, manusia hanya hidup sekali dan terlalu berharga untuk kita melewati banyak waktu hanya untuk memikirkan betapa buruknya perlakuan manusia lain kepada kita.
Seseorang tokoh dunia pernah berkata “sebenarnya musuh terberat dalam hidup ini adalah sisi di balik diri kita sendiri,karena di salah satu diri kita menyimpan sesuatu yang buruk..”
hal itu berarti hal negatif ataupun positif dari luar tidak terlalu berpengaruh pada kita justru sikap kita dalam menghadapi persoalan tersebut, menentukan langkah kita dalam menghancurkan tembok penghambat keberhasilan kita.
Terima kasih atas kunjungannya untuk membaca artikel ini semoga anda di berikan kemudahan dan kelancaran dalam berurusan.
uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari anak jakarta timur klender

uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari coretan kata bocah jakarta timur klender pulo gadung indonesia

  •    Sumurnya
  • * RE-Upload gambar di akun servimg.com
  •    Artikel dari mesin pencari kata/ Search engine

NB: Artikel diatas adalah artikel hasil dari mengisi waktu dan opini  pribadi saya, tidak ada sumber yang jelas, jadi jangan dipercaya dulu. namun saya hanya menyarankan kepada semua untuk tetap fokus pada main subject (kejadian awal / utama) jangan termakan isu-isu yang hanya numpang lewat. tetap berpikir kritis. dan mohon maaf kalau ada yang berfikir kalau saya seudzon atau berprasangka buruk.

 

Tambahkan Garam ke Kopi Pahit, Bukan Gula


uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi -uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi - uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari anak jakarta timur klender

Jika kopi Anda sangat pahit dan terasa sangat kuat, tambahkan sejumput kecil natrium untuk membantu melembutkan rasa.

Azka alifiandra memposting -Tidak ada yang lebih baik dari meminum secangkir kopi di pagi hari untuk membuat Anda memiliki semangat menjalani hari. Beberapa orang menambahkan gula atau juga susu ke dalam kopi mereka.

Sebenarnya, kopi akan memiliki manfaat jika Anda tak mencampur apapun ke dalamnya. Tapi ternyata, ada hal baru yang disarankan oleh para penggemar kopi.

Mereka mengklaim bahwa kita harus menambahkan garam, bukan gula untuk secangkir kopi, jika kita tidak senang dengan rasa pahit kopi.

Jika kopi Anda sangat pahit dan terasa sangat kuat, tambahkan sejumput kecil natrium untuk membantu melembutkan rasa. Kedengarannya konyol, tapi ini adalah sesuatu yang telah didukung oleh ilmu pengetahuan.

Sebuah studi dari jurnal ilmiah Nature menemukan bahwa ion natrium dapat menekan kepahitan dan meningkatkan rasa.

Dan hal yang sama sebenarnya juga bisa Anda lakukan untuk wine Anda. Ahli wine sebelumnya juga telah mengklaim bahwa menambahkan sedikit garam dapat membuat rasa pahit wine lebih rendah.

Tidak seperti gula, Anda perlu memberi garam ke dalamnya sangat sedikit atau sejumput kecil saja. Jika berlebihan ini bisa merusak rasa kopi dan anggur Anda.

Terima kasih atas kunjungannya untuk membaca artikel ini semoga anda di berikan kemudahan dan kelancaran dalam berurusan.
uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari anak jakarta timur klender

uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari coretan kata bocah jakarta timur klender pulo gadung indonesia

  •    Sumurnya
  • * Upload di akun servimg.com
  •    Artikel dari mesin pencari kata/ Search engine

 

Sastra Jawa – Serat Cipta Waskitha – Ajaran Sufi Jawa


uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi -uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi - uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari anak jakarta timur klender
 Azka alifiandra memposting –
SUFI – JAWA

CIPTO – WASKITHO

Pakubuwono ke IV

Penyadur : Pujo Prayitno (penterjemah)

  1. DHANDHANGGULA

1.

Sakamantyan kuma bangkit-bangkit // Lir sarkara warsitaning sastra // Sasmiteng karaharjane // Mring sagung anak putu // Ingkang karsa angrancang kapti // Sira puruhita // Saniskareng kawruh // Mring jana kang wus nimpuna // Ing surasa saraseng kamuksan kaki // Kanggo ing kene kana.

Suatu petunjuk jalan kebahagiaan // Bagaikan cahaya tersirat dalam kalimat // Petunjuk jalan kebahagiaan // Untuk anak cucu // Yang bersedia menempuhnya // Pergilah engkau berguru // Berbagai macam ilmu pengetahuan // Kepada manusia yang telah menguasai ilmu tinggi // Yang telah paham ilmu kematian // Yang bermanfaat dunia akhirat.

2.

Lamun sira puruhita kaki // Den sumandha mamrih wahyeng gita // Sadarganen turidane // Ywa kongsi keneng sirung // Marang ingkang sira guroni // Mandar anoring raga //Wya kangsi kalimput // Sang gya suraseng kang nyata // Dimen sira antuk wilasa kang Sidhi // Wasitaning Pandhita.

Seandainya engkau mencari guru (untuk mencari ilmu) // Tekunlah dalam belajar agar berhasil segala cita-citamu // Perhatikan laku perbuatannya // Jangan sampai engkau terlena // Oleh penampilan dan kelebihan gurumu // Jangan kau mengkultuskannya // Jangan terlena // Segera seraplah ilmu yang hakiki // Agar engkau mendapat perkenan Tuhan // Dalam menyerap ilmu ajaran yang diajarkan oleh guru yang mumpuni.

3.

Dedalane kawruh ana dhingin // Patang prakara sira wiletna // Aywa kasusu kalapne // Gagasan rasaniupun // Yen tumpang suh asalah dalih // Klimput kaliru tampa // Temah salah surup // Kang kaliru surupena // Supayane wruh lunggyane ala becik // Ywa kongsi katlanjuk.

Jalan untuk memahami ilmu // empat cara engkau perhatikan // Jangan tergesa gesa dan telaah dahulu // Renungkan maknanya // Jangan sampai tumpang tindih karena salah pedoman (dalil) // (mengakibatkan) menyimpang dan salah dalam memahaminya // Yang salah segera cari pemahamannya // Agar memahami kedudukan salah dan benar // Jangan sampai terlanjur dalam kesalahan.

4.

Lan dununge kang kawan prakawis // Abang, Ireng, Kuning, lawan pethak // Pangwasane dhewe-dhewe // Kang Telu murung laku // Kang sawiji iku prayogi // Yen telu binawanga // Jagad yekti suwung // Kang siji kalawan apa // Jumenenge tan ana kang ngrusuhi // Marmane kawruhana.

Dan ujud ari empat jalan ilmu // Merah (Amarah); Ireng (Lawamah); Kuning (Sufiyah) dan Putih (Mutmainah) // Pengaruh kekuasaannya berbeda-beda // Yang tiga penghalang jalan // Yang satu itu benar // Jika yang tiga di buang // Dunia akan sepi // Yang satu dengan siapa // Adanya tidak ada yang menggoda // Pahamilah apa makna di balik itu semua.

5.

Wong neng donya kang lumrah tan mikir // Allah iku dedalane mulya // Lamun bener pangetrape // Bangsa triprakaraku // Gung aniksa marang sawiji // Amuwus kinawruhan // Anggepe angratu // Naging kang durung nyurasa // Ala iku liwat luwih nora sudi // Tuna ing uripira.

Manusia hidup di dunia, kebanyak tidak berfikir // (Bahwa) Allah itu jalan keselamatan // Jika benar penerapannya // (Penghalangnya) ada tiga macam // Senang menyiksa sesama // Menyampaikan ajaran supaya dianggap pintar // Merasa dirinya sebagai raja // Namun belum memahami dan mengamalkan yang disampaikan // Sikap jelek akan belalu dan tiada yang mau memperhatikan // Kerugian hidup yang didapat.

6.

Nanging poma dipun awas kaki // Rehning mengko akeh wong kang bisa // Bebasan bebangun bae // Angungasake catur // Tutur liyane nora pinikir // Mung cature priyangga // Lumaku rinungu // Carita patang prakara // Edad, Sipat , Asma, Apengal lan malih // Bang, Ireng, Kuning, pethak.

Namun berhati-hatilah wahai anak muda // Karena sekarang banyak manusia yang mengaku bisa // Bagiakan membuat bangunan saja // Mengeraskan pendapatnya // Pendapat orang lain tidak terpikir // Hanya mengandalkan pendapat pribadinya saja // di mana-mana minta didengarkan // Cerita empat perkara // Dzat, Sifat, Asma, Af’ngal, dan juga // Merah, Hiram, Kuning, Putih.

7.

Lan dununge kang sawiji-wiji // Nora montro-montro yen genaha // Gunem ngelmu malih rame // Balik rasaning ngelmu // Nora kena sira kukuhi // Endi ingkang andadra // Iya iku suwung // Yen wong anom mangkonora // Rebut unggul guneme angalah isin // Ngukuhi kawruhira.

Sedangkan makna sesungguhnya satu demi satu // Sangat jauh untuk bisa dipahami // (sehingga) Musyawrah ilmu berubah debat // Sedangkan inti dari Ilmu // Tidak boleh engkau menganggap ilmumu paling benar sendiri // Siapapun yang banyak bicara tidak karuan (tentang ilmu) // berarti kosong ilmunya // Kebanyakan sikap anak muda demikian // Berebut menang bicara, malu mengakui kebenaran (lawan bicaranya) // Hanya menganggap ilmu-miliknya saja yang paling benar.

8.

Layak bae kang mangkono kaki // Sabab gurune kaya mangkana // Wirang yen kalah ngelmune // Pan Gaibing Hyang Agung // Iku nora nganggo pinikir // Mung ngelmu gerejekan // Sasad nglurug padu // Iku kang padha ginulang // Wetara ku yen padha rerasan ngelmu // Ing waksan sulaya.

Wajar saja bersikap demikian wahai anak muda // Sebab gurunya pun bersikap demikian // Merasa malu jika kalah ilmu // Sedangkan Maha Ghaib-nya Tuhan // itu tidak terpikir // Ilmunya hanya untuk debat // Ilmunya hanya sebatas untuk debat // Hanya digunakan sebatas itu ilmu yang dicarinya // Hanya pada awalnya saja bermusyawarah ilmu // Pada akhirnya beradu ilmu dengan jlan bertengkar.

9.

Salin guneme ngelmu wus lali // Ngetokake Wicaksananira // Anuruti kuwanene // Anginget keris cancut // Salirane lir metu agni // Bisa warna sekawan // Bungah yen ginunggung // Kadya Raden Jayajatra // Yen ginunggung prapteng pejah den andhemi // Iku guru samangkya.

Berganti yang dibicarakan, pembicaraan ilmu terlupakan // Mengeluarkan semua pendapatnya // Mengumbar nafsunya // Mempersiapkan senjata bersiaga tempur // Tubuhnya bagaikan mengeluarkan bara api // Bisa berubah empat warna // Senang bila disanjung // Bagaikan satriya yang bernama Raden Jayajatra // Bila disanjung, walau sampai mati pun di bela // itulah watak guru jaman sekarang.

10.

Lamun sira durung anglakoni // Ing pratingkah kang kaya mengkana // Nanging sireku ywa kaget // Gagasen rahsanipun // Aja dumeh iku tan becik // Sayekti becik uga // Yen sira wus surup // Mangkas-mangkasipun sapa // Lawan sapa kang bisa amalih warni // Nyatakna kang waspada.

Jika dirimu belum melakukan // Sikap yang demikian // Namun dirimu janganlah heran // Renungkan maknanya // Jangan hanya karena itu tidak baik // Di balik itu ada baiknya juga // Jika dirimu telah memahami // Siapa sebenar yang ada di balik sikap seperti itu // Dan juga siapa sebenarnya yang bisa berubah sikap // Buktikan tapi harus dengan hati-hati.

11.

Ingkang bisa bawana-bawani // Owah gingsir sariranira // Siya yen tan wruh empane // Mangka kang weruh iku // Tunggal dhapur kang den kawruhi // Kang bisa malih warna // Sayekti mung iku // Aran ana loro nyata // Aran ana sawiji temen sawiji // Mung limput linimputan.

Yang bisa berubah-ubah // yang bisa mengubah sikap diri // Sangat rugi bila tidak paham penempatannya // Padahal yang mengetahui (jati diri) itu // Menyatu dalam dirinya // Itulah yang bisa berubah warna // Sesungguhnya hanya itu // Sebutlah bahwa itu dua kenyataan // Sebutlah bahwa itu satu yang satu // hanya saja saling selubung menyelubungi.

12.

Kang Akarya iku kang Nglimputi // Anggonira aneng kalimputan // Sulap padhanging Srengenge // Umpamane sireku // Anon soroting Hyang Rawi // Kang mangka iku sulap // Dadi lamuk-lamuk // Mangkono umpamanira // Wong nyurasa rerasan, kang deng rasani   // Ingkang melu rerasan.

Yang Mencipta itulah yang menyelubungi // Dirimulah yang terselubungi // Tertutup oleh silaunya cahaya matahari // Itulah gambaran dirimu // Bagaikan memandang cahaya matahari // Itulah gambaran silaunya // Teramat terangnya sehingga gelap yang nampak // Seperti itulah ibaratnya // Jika mengggambarkan sesuatu yang masih kabur // Kabur pula pengertiannya.

13.

Pasabane sok anggung nasabi // Roh Ilapi kang wanuh wus lawas // Datan wruh lamun uripe // Malah Ki Alip Tansur // Yen lumaku anggung anjawil // Nanging datan uninga // Yen iku Hyan Agung // Marma padha binudya // Ing wong urip aja katungkul sireki // Wruha ing uripira.

Cita-citanya kadang tertuju // Roh Ilapi telah lama tidak mengetahui // Tidak tahu bahwa sesungguhnya itulah hidupnya // Justru Ki Alip Tansur // Ketika berjalan selalu mengingtakan // Tetapi tidak paham // Bahwa itulah peringatan Tuhan // Maka dari itu berusahalah untuk memahami // Dalam hidup dirimu janganlah lengah // Pahamilah hidupmu.

14.

Uripira sapa kang nguripi // Lamun sira ora ngawruhana // Siya-siya ing uripe // Sayektine Hyang Agung // Nora pisah mring sarira Tri // Lumaku lenggah nendra // Tan benggang sarambut // Aja maneh kaya sira // Nadyan kutu-kutu lan wongtaga sami // Rineksa Hyang Sumana.

Hidupmu siapakah yang memberi hidup // Jika engkau tidak memahaminya // Sia-sialah hidupmu // Sesungguhnya dari Tuhan Yang Maha Agung // (Dia) Tidak pernah pisah dari dirimu dalam tiap tiga tindakan // Berjalan, Duduk dan Tidur // Tidak pernah berpisah walau hanya serambut // Tidak hanya dengan dirimu // Bahkan dengan segala jenis serangga dan jenis kehidupan lainnya // Semuanya dijaga oleh Yang Maha Hidup.

15.

Rehning ananira kang nganani // Ananira saking nora nana // Nanging ana kahanane // Anane tanpa wujud // Wujudira ingkang mujudi // Duk sira durung ana // Anane andhanu // Pasemone wujuding Hyang Maha Suci // Tingkahe wong Sembahyang.

Berhung adanya dirimu ada yang mengadakan // Adanya dirimu dari tiada // Namun ada suasananya // Adanya tanpa wujud // Ujud dirimulah yang mewujudkan // Ketika kau belum ada // Adanya dalam kegaiban // Sebagai gambaran perwujudan Tuhan Yang Maha suci (Maha Ghaib) // (jika paham).. Itulah ujud (hakikat) orang shalat.

16.

Utamane wong urip puniki // Nglakonana srengat Nabi kita // Salat jakat wruh Islame // Lan sarake Jeng Rasul // Sira pada wajib nglakoni // Lamun tan ngawruhana // Dadi nora manut // Wirayate Sri Narendra // Lawan sapa kang arsa agawe napi // Prayoga sembahyange.

Paling utama bagi orang hidup // Menjalankan syari’at Nabi kita // Shalat, zakat, menjalankan Rukun Islam // Juga menjalankan sarak Rasulullah saw.// Engkau wajib menjalankan // Jika tidak memahami semua itu // akan salah dalam beribadah // Walau kau seorang Raja // dan siapa saja yang akan berbuat sesuatu // Lebih baik tegakkan shalat.

17.

Kaping lima sadina sawengi // Lan pantese sira ngilingana // Marang uripira dhewe // Takbir miwah yang sujud // Wruha ingkang sira sujudi // Yen sira wisuh toya // Aja pijer wisu // Weruha kang jeneng toya // Aja sira katungkul amuji dhikir // Puji katur mring sapa.

Lima kali dalam sehari semalam // Engkau harus ingat // Ingat hidup dirimu // (Tatkala sedang) Takbir; dan ketika sujud // Ketahuilah engkau sedang sujud kepada siapa // Ketika engkau bersuci dengan air // Jangan hanya sekedar bersuci // Pahamilah apakah air itu // Jangan hanya sebatas memuji dan Dzikir // Kepada siapakah Puji Dzikir itu kau persembahkan.

18.

Lawan sira aja gawe napi // Ing unining kitap rasakena // Aja pijer ngunekake // Yen tan wruh rasanipun // Tanpa gawe sira angaji // Angur sira macaa // Prenesan wong ayu // Balik sira maca Kitab // Becik bisa lapal makna amuradi // Kaping pat rasanira.

Janganlah dirimu berbuat tidak sopan // Pahamilah Isi Kitab Suci // Jangan hanya sekedar melafalkan // Jika tidak dipahami dan dihayati kandungannya // Percuma dirimu mengaji // Lebih baik dirimu membaca // Yang menggambarkan kecantikan wanita // Sedangkan bila dirimu membaca Kitab Suci // Sangat baik jika sempurna mengucapkan lafal dan memahami maknanya // Yang ke empat menghayati dan mengamalkannya.

19.

Nadyan lapalira sundul langit // Yen tan bisa maknane punika // Sanadyan bisa maknane // Kapriye muradipun // Nadyan sira bisa muradi // Yen tan wruh rasanira // Yekti nanjuk-nanjuk // Lapal makna murad rasa // Papat iku kasebut ing dalem dalil // Pantoge aneng rasa.

Walau ahli melafalkan sampai setinggi langit // Bila tak mengerti maknanya // Walau pun paham maknanya // Bagaimana menghayatinya // Walau engkau bisa menghayati // Jika tidak bisa merasakan // Tentu akan tersesat karena hanya mengira-ngira saja // Lapal makna penghayatan dan merasakan // Keempatnya disebut dalam dalil // Intinya bertempat di dalam rasa.

20.

Rasa iku kang luhur pribadi // Nanging aja katungkul mring rasa // Weruha kang ngrasakake // Den bisa karya ukum // Kukum iku kawan prakawis // Sapisan hukum wenang // Pindho wajibku // Kaping telu hukum ngadat // Kaping pate hukum mokal iku kaki // Tan kena pilinilha.

Rasa tingkatan paling tinggi // Namun jangan hanya terpaku pada rasa // Pahamilah siapa sesungguhnya yang merasakan // Dan gunakan sebagai hukum // Hukum itu ada empat macam // Pertama hukum wenang // Kedua hukum wajib // ketiga hukum adad // Keempat hukum mokla // Tidak boleh dipilih sebagian saja.

21.

Siya-siya lamun sira pilih // Hukum papat pan wus darbekira // Sira tan wruh pangukume // Mangkene liring hukum // Hukum wenang punika kaki // Hiya jeng Nabi kita // Wakiling Hyang Agung // Winenang ngaku Hyang Sukma // Lan winenang murba misesa sakalir // Gemah rusaking badan.

Siya-siya jika kau pilih // Keempat hukum itu milikmu // Kau tidak mengetahui pengukumannya // Inilah arti makna hukum itu // Hukum wenang itu wahai anak muda // Adalah Kanjeng Nabi kita // Sebagai wakildan utusan Tuhan Yang Maha Agung// Wenang mengaku Yang Maha Hidup // Dan berwenang menguasai segala sesuatu // Bahkan wenang sampai dengan rusaknya fisik.

22.

Kaping pindo ingkang hukum wajib // Nabi kita wajib ngawruhana // Marang ingkang menangake // Utawane aweruh // Iya ingkang nebut Hyang Widi // Dene kang hukum ngadad // Puniku liripun // Nabi kita ngawruhana // Mring adate Abubakar Ngumar Ngali // Kapat Baginda Ngusman.

Yang kedua hukum wajib // Nabi kita wajib mengetahui // Mengetahui yang meberi kewenagan // Atau mengetahui // Yiatu yang menyebut Tuhan // Sedangkan Hukum Adad // Itu maknanya // Nabi kita mengetahui // Terhadap adanya Abu Bakar; Umar; Ali dan Usman.

23.

Iku lamun ora den kawruhi // Sayektine ambubrah sarengat // Yen wus kawruhan kabeh // Ya iku kang sinebut // Ing jenenge weruh Jeng Nabi // Dene kang hukum mokal // Puniku liripun // Mokal telu yen owaha // Umpamane ilanga salah sawiji // Jumeneng lawan apa.

Jika hal itu tidak dipahami // Sesungguhnya merusak syari’at // Dan bila telah dipahami kesemuanya // Itulah yang disebut // Bahwa telah memahami Kanjeng Nabi saw.// Sedangkan yang disebut hukum mokal // Itu bermakna // Tidak mungkin ketiganya akan beubah // Andaikata hilang salah satunya // Adanya dengan apa.

24.

Mula ana martabat premati // Telung prakara kehing martabat // Kukum telu kono nggone // Hukum mokal puniku // Mung kinarya mratandani // Patraping tri prakara // Ywa kongsi kalimput // Mangkono umpamanira // Nadyan silih Jumenenge Sri Bupati // Kukum patang prakara.

Sehingga ada martabat rahasia // Sebanyak tiga macam martabat // Dalam tiga hukumlah tempatnya // Hukum mokal adalah // Hanya sebatas sebagai tanda // Sikap tiga hukum // Janganlah salah sangka // Begitulah gambarannya // Meski ganti kedudukan sebagai Bupati // Hukum empat macam.

25.

Dununging hukum kawan prakawis // Nora metu kang patang prakara // Kukum kang wenang tablege // Ngalam Arwah puniku // Wenang nganggo ala lan becik // Kukum wajibing alam // Ijesim dumunung // Kuwajiban tur uninga // Pan sabarang Pangeran gone miyarsi // Ing kono marganira.

Kedudukan empat jenis hukum // Tidak menyimpan atas empat macam // Hukum yang wenang pelaksanaannya // Alam Arwah yaitu // Wenang mempergunakan buruk dan baik // Hukum wajib bagi alam // Bertempat di jasad // Yang berkewajiban dan mengetahui // Sarana Tuhan tempat melihat // Disitulah jalannya.

26.

Kukum ngadad ingkang andarbeni // Mapan iya ana ngalam mingsal // Ameruhana adate // Sabarang kang dinulu // Warna rupa reh kang dumadi // Lamun ora weruha // Tuna ing pandulu // Kaping pate kukum mokal // Dumununge aneng ngalam Insan Kamil //Kamil cahyaning Sukma.

Hukum Adad yang memiliki // Bertempat di alam pikir // Mengetahui Adadnya // Segala yang dilihat // Warna bentuk dan segala yang ada // Jika tidak mengetahui // Rugi dalam pemahaman // Yang ke empat hukum mokal // Berada di alam Insan Kamil // Kamil cahaya kehidupan.

27.

Lawan mokal lamun den uripi // Lawan mokal yen tan nguripana // Mapanta ana tandhane // Mungguh tininggaliku // Badanira tan bisa mosik // Mokal yen nguripana // Kiyageng liptamsur // Nyatane ana kang karya // Sayektine Kamil iku akekasih // Mokal yen sinetuwa.

Dan mokal apabila dihidupi // Dan mokal jika tidak menghidupi // Tertata adan tandanya // Jika meninggalkan // Badan dirimu tidak bisa bergerak // Tidak bisa (mokal ) untuk menghidupi // Ki Ageng Liptamsur // Adanya ada yang mengadakan // Sesungguhnya Kamil itu sebuah nama // Tidkan mungkin (mokal) jika dituakan.

28.

Marang hukum sira aja pangling // Sebab ana unine kang kitab // Patang prakara cacahe // Batal karam puniku // Ingkang aran najis lan suci // Sukur yen wus uninga // Lamun durung weruh // Takona para ngulama // Aja sira kalayu melu ngarani // Den gambuh kawruhira.

Terhadap hukum engkau jangan sampai lupa // Sebab telah termuat dalam Kitab // Berjumlah empat macam // Yaitu Batal. Haram // Najis dan Suci // Syukurlah jika telah kau pahami // Andaikan belum mengetahui // Bertanyalah kepada para Ulama // Janganlah dirimu hanya sebatas mengikuti dan sebatas mengatakannya saja // Pahami ilmunya.

  1. G A M B U H

1.

Tegese karam iku // Dudu wong kang mangan celeng bulus // Nadyan kurma pitik iwen kebo sapi // Yen tansah pamanganipun // Iku karam ingkang manggon

Artinya haram itu // Bukan hanya orang makan daging babi hutan dan bulus (kura-kura) // Walaupun makan kurma ayam burung daging kerbau dan sapi // Jika terlalu berlebihan // Itu pun hukumnya haram.

2.

Tegese batal iku // Dudu wong kang sembahyang kapentut // Sembahyanga yen durung weruh jroning batin // Iku batal tegesipun // Wis mupusa becik turon.

Artinya batal itu // Bukan hanya terkentut ketika shalat // Walaupun shalat jika belum memahami bathin dan inti shalat // itu pun hukumnya batal // Jika demikian hentikan saja lebih baik tiduran.

3.

Maknane najis iku // Dudu wong kang kagepok ing asu // Nadyan sira kaki kawutahan warih // Iku luwih najis agung // Apa kang ginawe wisuh.

Arti najis itu // Bukan hanya terkena liur anjing // Walau engkau ketumpahan air // Itu melebihi najis besar // Apa yang akan kau gunakan bersuci.

4.

Iya wisuha banyu // Aja banyu kang metu ing watu // Nenuwuna mring malekat Jabarail // Iku sira nggowa wisuh // Sampurnane teka kono.

Bersucilah dengan menggunakan air // Yang keluar dari celah batu // Diperoleh dengan jalan memohon kepada Malaikat Jibril // Itulah yang bisa kau gunakan bersuci // Dengan cara itulah sempurnanya.

5.

Lamun sirarsa panguh // Lan Malekat Jabrail tumurun // Saratana busana sarwa langking // Paringe toya lir embun // Iku banjur nggonen wisuh.

Apabila dirimu ingin berjumpa // Dan agar Malaekat Jibril hadir // Dengan syarat dirimu berbusana hitam-hitam // Air pemberiannya bagaikan embun // Itulah yang harus kau gunakan bersuci.

6.

Lamun sira wus wisuh // Poma kang ngati-ati den emut // Aja nganti kapecak ing banyu malih // Manawa sira kajegur // Kali banjir pasti layon.

Jika dirimu telah bersuci // Berhati-hati lah dan selalu waspada // Janganlah sampai dirimu terkena air lagi // Andaikan engkau tercebut // ke dalam sungai yang sedang banjir, kau akan mati.

7.

Pitutur kang satuhu // Poma sira aywana katungkul // Pakumpulan geguyonan rahina wengi // Jroning ngguyu dipun emut // Den sukur marang Hyang Manon.

Inilah nasihat sejati // Perhatikan jangan sampai selalu melakukan // Berkumpul hanya sebatas canda siang dan malam // Di saat tertawa selalulah ingat // Selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

8.

Guyu kang tan tuwayuh // Iku ngedohake marang wahyu // Basa wahyu nugraha Kang Maha Suci // Tumrap neng raga kang wujud // Poma sira den waspaos.

Tertawa berlebihan // Itu menjauhkan wahyu // Makna wahyu adalah Anugerah Yang Maha Suci // Kepada segenap raga yang wujud // Perhatikanlah dan selalu waspada.

9.

Wruha kang tunggal wujud // Anedya awidagda ing kalbu // Aja bungah ginunggung marang sasami // Wateke wong karem gunggung // Malendhung saengga dheyot.

Ketahuilah yang menyatu dalam dirimu // Berusaha membuat ketenangan kalbu // Jangan senang disanjung orang banyak // Watak orang yang senang disanjung // Membusungkan dada karena sombong akhirnya celaka hidupnya.

10.

Apa lire malendung // Kaya dene wong kang adol gendrung // Nedheng padha jangongan sami lalinggih // Tan wigih wus ngrasa unggul // Tan wruh jugule angradon.

Apa arti sombong membusungkan dada // Seperti orang yang menjual omongan // Pada saat sedang duduk berkumpul // Sangat percaya diri merasa diri paling ahli // Tidak sadar diri bahwa kebodohannya telah menyebar.

11.

Dene kang padha gunggung // Saking wegah mulat polahipun // Tanrinasa panggunggunge mawa wadi // Wadine wong akeh lumuh // Pangrasane iku kawon.

Adapun yang menyanjungnya // Karena muak melihat tingkahnya // Bahwa sanjungannya mengandung maksud // Sebagai sindiran // Pendapatnya bahwa yang menyanjung kalah pandai.

12.

Nuli agawe umuk // Sila tumpang kandhane angupruk // Tutur nempil anggepe weruh pribadi // Sakeh ngelmu-ngelmu dudu // Kawruh dhewe salah tonton.

Kemuidan membuat cerita // Duduk bersila ceritanya semakin tidak karuan // Pembicaraanya hanya meniru ilmu orang lain tapi mengangap sebagai ilmunya sendiri // Bermacam-macam ilmu tipuan // Ilmu sendiri ditinggalkan.

13.

Polahe nora patut // Nusahake wong kang sandhing lungguh // Wong mangkono tan tanpes dipun cedhaki // Becik singkirana iku // Jer maido mring Hyang Manon.

Tingkahnya menjadi-jadi / Membuat susah orang yang duduk bersamanya // Orang seperti itu tidak pantas untuk di dekati // Lebih baik dihindari saja // Sebab selalu menyalahkan Tuhan.

14.

Sanadyan iku weruh // Kena uga ingaranan durung // Titikane aneng solah muna muni // Angakuwa bisa mabur // Yektine nang ngisor palon.

Walau pun telah mengetahui // Bisa juga disbut belum paham // Tanda-tandanya adalah dalam sikap dan tutur kata // Meski mengaku bisa terbang // Sesungguhnya masih berada di landasan palu. (Di tempat pandai besi).

15.

Lelabuhan ingkang wus // Kanggo ing jaman rumuhun // Nora ana wong mangkana antuk ghaib // Naging ana pantesipun // Wong mangkono jaga obrol.

Dasar cerita masa lalu // Sejak jaman dahulu // Tidak ada orang bersikap demikian akan mendapatkan Ilmu rahasia // Akan tetapi ada manfaatnya juga // Orang seperti itu hanya sebatas utuk teman ngobrol (ketiga jaga malam agar tidak mengantuk).

16.

Marma wong urip iku // Den padha wruh marang ing panuju // Ing tegese panuju kang wruh ing liring // Yen tan enak rasanipun // Ywa age-age linakonan.

Seharusnya manusia hidup itu // Harus mengetahui apa tujuan hidup itu // Yang dimaksud orang yang mengetahui tujuan hidup itu, yang mengetahui ibarat/situasi // Bila tidak enak dalam rasa // Jangan tergesa-gesa di jalankan.

17.

Menawa keneng siku // Marang pawong sanak liyanipun // Luwih abot nganggo sasami-sami // Wong mangkono lamu lampus // Pantes tinabela ing ron.

Bila terkena bala / celaka // Kepada orang dan sanak saudara // lebih berat bagi sesama // Orang seperti itu bila mati // pantas jika hanya ditutup dengan dedaunan.

18.

Puniku nyatanipun // Wong kang kena dukaning Hyang Agung // Cinemplungken sejroning naraka agni // Aja neraka ing besuk // Iku naraka kang katon.

Itulah suatu bukti // Orang yang mendapat murka Tuhan Yang Maha Agung // Dimaksukan ke dalam api neraka // Jangan menunggu neraka yang akan datang // Akan tetapi neraka dunia yang nampak.

19.

Polah kang nora patut // Nora pantes lamun sira turut // Nora wurung rusak awake pribadi // Mulane wong urip iku // Sabarang dipun was paos.

Tingkah laku yang tidak pantas // Tidak pantas jika engkau tiru // Akibat yang akan diterima, merusak diri pribadi // Oleh karena orang hidup itu // Segala sesuatunya harus dipertimbangkan terlebih dahulu.

20.

Polah kang nora jujur // Iku wajib lamun sira singkur // Ungkurena aywa kongsi bis kawijil // Ujubena kang tuwayuh // Kang wajib weruh Hyang Manon.

Kelakuan tidak jujur // Itu wajib bila engkau hindari // Hindari jangan sampai engkau terpengaruh // Buktikan dengan kesungguhan hati // Yang wajib kau ketahui adalah Mengetahui Tuhan Yang Maha Agung.

21.

Mula wong urip iku // Den padha akarep marang ngelmu // Ala becik ngelmu iku den kawruhi // Karana atunggal wujud //Mung kacek emel lan batos.

Maka dari itu manusia hidup seharusnya // Selalu berhasrat mencari ilmu // Ilmu yang baik dan yang buruk seharusnya di pahami // Karena satu wujud // Hanya beda lafal dan batin (maksud yang terkandung di balik kata).

22.

Dene ingkang wus weruh // Datan arsa panggawe kang luput // Sabab urip kang siji kanggo wong sak bumi //Tarlen andhap sarta luhur // Kacek uga kang wus weruh.

Sedangkan bagi yang telah paham // Tidak akan mau berbuat yang tidak benar // Sebab Daya Hidup yang satu utuk manusia se dunia // Tidak ada bedanya baik untuk orang biasa atau bangsawan // Berbeda hanya bagi yang telah memahaminya.

23.

Maknane kang wus weruh // Kang andulu liya kang dinulu // Umpamane ron suruh amung sawiji // Nadyan seje warnanipun // Ginigit tunggal saraos.

Arti bagi yang telah memahami // Yang dilihat tidak beda yang dilihat // Bagaigan Daun pohon suruh hanya satu rasa // Walau berbeda warna // Bila digigit dan dirasakan; raanya akan sama saja.

24.

Iku pralambangipun // Kalamun sira arsa satuhu // Tumameng nganeng madyanireng jaladri // Apa kang katon seireku // Wawasan ingkang sayektos.

Itulah ibaratnya // Jika engkau menginginkan memahaminya // Selalu beradalah dalam tengah samudra kehidupan // Apapun yang bisa kau saksikan // Perhatikan dengan sepenuh hatimu (dan renungkan).

25.

Yen sira dulu alun // Dudu iku ingkang sira dulu // Becik uga ombaking ngalun pinikir // Wong iku den kaya ngalun // Gumulung tan pisah enggon.

Ketika kau melihat gelombang // Bukan itu yang seharusnya kau perhatikan // Baik juga jika gerak gelombangnya kau pikir // Orang itu seharusnya bagaikan gerak gelombang // Bergulung-gulung menghempas, akan tetapi tidak terrpisah dari tempat asalnya.

26.

Jembaring samodra gung // Tanpa tepi anglangut kadulu // Suprandene maksih gung manungsa iki // Alas jurang kali gunung // Neng raganira wus katon.

Hamparan membentang samudera luas // Tiada bertepi sejauh kemampuan mata memandang // Akan tetapi masih lebih besar dan luars diri yang bernama manusia ini // Hutan jurang sungai dan gunung // Nampak di dalam raga tiap diri manusia.

27.

Tana prabedanipun // Jagad katon lan jagadireki // Wus tinimbang jaga gedhe jagak cilik // Suprandene wong puniku // Sok sesak sasamining wong.

Tiada ada bedanya // Dunia yang nampak dan dunia di diri pribadi // Telah tersebut dengan sebutan jagad Besar dan jagad kecil // Akan tetapi manusia itu // Kadang merasa penuh sesak oleh sesama manusia.

28.

Apa mergane iku // Luwih abot tan bisa lumebu // Sabab kebak kabebeng kaleban agni // Singa mara pan katunu // Luwih nistha wong mangkono.

Apakah sebabnya semua itu // Terlalu berat tidak bisa masuk // Disebabkan penuh tertutup kobaran api (murka) // Singa yang mendatangi pun akan terbakar // Terlalu nista manusia seperti itu.

29.

Yen sira durung surup // Tegese jaga cilik lan agung // Jagad cilik jenenge manungsa iki // Iya batinira iku // Yen jagad gedhe Hyang Manon.

Jika engkau belum mengetahui // Makna jaga kecil dan jagad besar // Jagad kecil,, itulah diri manusia itu sendiri // Sedangkan yang dinamakan jagad besar itu adalah Tuhan Yang Maha Agung.

30.

Manungsa kang wus putus // Jagad gedhe cilik kawengku // Njaba njero ngisor nduwur andarbeni // Yen Maha Sih milaya iku // Semang-semang mring Hyang Manon.

Manusia yang telah putus ilmu // Jagad besar jagad kecil telah dikuasainya // Luar dalam, bawah atas telah dikuasai // Jika Tuhan Yang Maha Penyayang Menghidupkannya // Takut kepada Tuhan Yang Maha Agung.

31.

Mangkana kang wus putus // Patraping wong kang anggilut mring ngelmu // Iya patang prakra kang den rasani // Winanuhken alanipun // Kang becik kinira awon.

Seperti itu lah bagi yang telah memahami // Sikap orang yang sedang meresapi ilmu // Yaitu empat perkara yang selalu di bicarakan // Memahami kejelakannya // Yang baik pun dikira jelek.

32.

Yen sira apanuju // Padon lan wong mondrosudibyanung // Lan sang gyaning Ngatapa tuwin Maharsi // Myang Pawong sanak sadulur // Kang kaprenah tuwa anom.

Ketika engkau sedang malukan // Debat dengan orang yang ahli dalam segala hal // Para Pertapa dan Maha Resi // Dan dengan siapa pun juga // Serta dengan saudara yang lebih tua ataupun yang lebih muda.

33.

Kan wus waspadeng semu // Pituture rum ris rinungu // Lir mangremih aruming rerasan ngelmi // Pami pradonggo munyawus // Kandhih dening ngesnya kang wong.

Bagi yang telah paham isyarat // Kata-katanya halus enak didengar // Bagikan semerbak harum ketika mengurai ilmu // Bagikan nyanyian katak indah bersahut-sahutan // Terhenti suranya.. lenyap tertutup keastikannya.

34.

Dene kang padha ngrungu // Kang wus karem rosing siji iku // Kekes tyase rumasa luhira mijil // Kemutan pratingkahipun // Neng donya sok gawe awon.

Adapun yang ikut mendengar // Yang sudah terbakar gairah rasa yang satu itu // Bergetar hatinya tidak tirasa keluarlah air matanya // Ingat akan segala pebuatannya // Di dunia ini sering berbuat kesalahan.

35.

Panggawe ala iku // Donya kerat yen nganti kapatuh // Tangeh lamun nemuwa pitutur becik // Mring Pangerane tan wanuh // Tangeh weruha Hyang Manon.

Perbuatan dosa itu // Dunia akhirat akibatnya yang bakal diterima // Tidak bakalan bisa menemukan nasihat yang baik // Bakan tertutup tentang Tuhan-nya // Tidak akan bisa mengetahui Tuhan Yang Maha Agung.

36.

Lali yen tunggal dhapur // Pan kalingan mring ki tukang padu // Pan katarik mring semang tukang manasi // Rasa melikan kang nuntun // Nuduhken sang gawe awon/

Lupa bahwa sebenarnya satu wadah // Karena tetutup oleh yang mengajak bertengkar dalam diri // Dan juga ketarik oleh rasa yang kerjanya bikin emosi // Nafsu serakah yang mengarahkan // Menjadi guru bagi perbuatan jahat.

37.

Jaman mangkana iku // Uga padha karsaning Hyang Agung // Nanging dudu dedununge den lakoni // Hyang sukma paring pituduh // Naging maksih salah dunung,

Jaman ketika itu // Juga atas kehendak Tuhan Yang Maha Agung // Namun bukan yang seharusnya untuk dijalankan // Yang Maha Hidup memberi petunjuk // Namun masih juga salah penempatannya.

38.

Ana dumukan nipun // Donya kerat iki tegesipun // Wewalesan bae babo depun eling // Rehning wong ngurip puniku // Tan wurung nemahin layon.

Ada tanda petunjuknya // Dunia dan akhirat itulah artinya // Sebagai balasan atas segala perbuatan, maka ingatlah /// Bahwa manusia hdip itu // Pada akhirnya akan meninggal dunia.

39.

Ala becik puniku // Apan iya metu sing sireku // Anambaka alaning liyan sireki // Balik alane wong ngelmu // Tan metu saka ing kono.

Buruk dan baik itu adalah // Terlahir dari diri sendiri // Pagarilah jangan menjelekan orang lain // Sebaliknya, kejahatan orang berilmu // Tidak berasal dari situ.

40.

Kapriye pratingkahmu // Yen sira tinggal lakuning ngelmu // Ora wurung kalurung gonira urip // Sanadyan sira wus ngelmu // Yen tan laku dadi awon.

Bagaimana tingkah lakumu // Jika engkau meninggalkan jalannya Ilmu // Tentulah akan tersesat hidup mu // Walau engkau sudah berilmu // Jika tidak di jalankan jadilah jelek.

41.

Basa kang aran laku // Dudu wong kang cegah mangan turu // Pan wong cegah turu wateke yen lami // Kancilen salin pandulu // Tan wurung asalah tonoton.

Yang disebut menjalan tirakat // Bukan orang yang menahan tidak makan dan tidak tidur // Walaupun orang menjalan tidak tidur apabila sifatnya tetap seperti semula // Cuma karena mata tidak bisa tidur hingga berakibat berganti penglihatan // Akhirnya salah apa yang terlihat.

42.

Kang cegah mangan iku // Lir Pandhita dhahar kayu lapuk // Apa sira milik dadi uler turi // Suwargane dadi kupu // Tan wurung bidandhog bidho //

Siapapun yang menjalankan laku tidak makan // Bagaikan Pandhita makan kayu yang sudah lapuk // Apakah engkau ingin menjadi Ulat pohon turi // Surganya berubah manjadi kupu //Namun akhirnya hanya menjadi makanan Burung Elang.

43.

Denen kang cegah turu // Dudu meleking netra satuhu // Iya netra kang aneng telenging batin // Iku melek sajegipun // Prapteng sujalma yen layoon

Adapaun yang menjalankan laku tidak tidur // Bukan sekedar terbukanya mata saja // Tapi terbukanya mata batin // Itulah mata yang terjaga selamanya // Bahkan sampai akhir hayatnya.

44.

Kang cegah dhahar iku // Datan arsa panggawe kang rusuh // Bab kang patang prakara dipun nastiti // Tutupana kang barukut // Ywa ngati bisa kawiyos.

Begitu pun laku tidak makan // Maksudnya tidak berbuat sesuatu yang tercela // Empat rahasia hidup benar-benar di jaga // Tutuplah dengan rapat // Jangan sampai terbaca orang lain.

III. M I J I L

1.

Kawedhara iku bilaheni // Memurung lelakon // Angrerusak sabarang panggawe // Lir raseksa kura angajrihi // Sabarang kaeksi // Temah tan rinengu.

Jika dibicarakan sangat berbahaya // Menggalkan cerita // Merusak semua perbuatan // Bagaikan raksasa kejam menakutkan // Semua yang dinginkannya // Tidak akan diragukan lagi.

2.

Poma kekeren dipun aremit // Dunungna kang manggon // Ywa sulaya priyen kawedhare // Ujubena sariranireki // Wayang aneng kelir // Gyanira lumaku.

Maka, haru kau jaga dengan ketat // Tempatkan pada tempat yang seharusnya // Janga sampai simpang siur ketika mengungkapkannya // Bayangkan dirimu pribadi // Bagaikan wayang sedang berada di layar // Pikirkan, bagaimana caranya berjalan.

3.

Lamun ana osiking galih // Kaki den was paos // Obah osik ana kang agawe // Iku sira ulatana kaki // Dununge kang osik // Den bisa kapangguh.

Bila ada hasrat dalam hati // Wahai anak muda, hati-hatilah // Segala kehendak dan perbuatan ada yang membuat // Hal itu kau perhatikan wahai anak muda // Leteak sesungguhnya yang disebut kehendak // Usahakan sampai berhasil.

4.

Pralambang osiking batin // Yektine tanpa doh // Lah bedhenen tulisan kiye // Ingkang aran sah iku endi // Ingkang ireng mangsi // Kertas ingkang pingul.

Gambaran gerak hati // Sesungghnya tidak jauh // Tebaklah tulisan ini // Yang disebut sah itu yang mana // Yang hitam itu tinta // Yang berbingkai itu kertas.

5.

Dene iya ingkang mengkoni // Jro tulis kang katon // Ulatana sapucuking epen // Kang durung wruh wruhna lamun mangsi // Kang uninegeng gaib // Gumawang andulu.

Sedangkan yang menjadi bingkainya // Di dalam tulisanlah yang nampak // Perhatikan pada ujung pena // Yang belum tahu berilah pemahaman itu adalah tinta // Yang telah mengetahui Yang Ghaib // Nampak jelas sekali kelihatan.

6.

Nanging tanpa gatra tanpa warni // Tan kenging ginepok // Mung satengu binubut gedena // Saprandene bisa angebaki // Warata sa bumi //Iya tanpa dunung.

Akan tetapi tidak berbentuk ataupun berwarna // Tidak bisa disentuh // Hanya sebesar kuman jika dicabut // Namun bisa mengisi penuh // Merata di seluruh dunia // Tidak bertempat.

7.

Sayektine barang kang kaeksi // Kono nggone manggon // Ngalih enggon tan ana enggone // Sekedhepan ngalih ping sakethi // Tegese mung siji // Apan iya iku.

Sesungguhnya apapun yang diinginkannya // Di situlah tempat tinggalnya // berpindah tempatnya tidak meninggalkan tempat // Dalam waktu sekejap berpindah seribu kali // Maksudnya hanyalah satu // Iyalah hanya itu.

8.

Lan sing prapta kang sira tingali // Tan kakung tan wadon // Aranana wanita yektine // Baya wanita endah ing warni // Yen sira arani // Lanang yekti kakung.

Sedangkan yang datang adalah yang engkau lihat // Bukan pria ataupun wanita //Sebutlah bahwa sebenarnya adalah wanita // Seandanya wanita adalah wanita cantik jelita // Jika kau sebut / Sebagai pria.. adalah laki-laki sejati.

9.

Luwih guna lawan luwih sekti // Kamantyan was paos // Samubarang terang paningale // Nora kena kumleset wus uning // Nadyan jroning batin // Hyang Suksa wus weruh.

Lebih berguna dan sangatlah sakti // Suatu petunjuk untuk menghargainya // Segalanya sangat jelas terlihat // Tidak boleh meleset karena telah mengetahui // Walau di dalam batin // Yang Maha Mengetahui telah tahu.

10.

Tanpa cipta den-nya wruh ing batin // Tan netra yen anon // Tanpa karnaning pamiyarsane // Tanpa grana mambu ganda sidik // Lawan bisa angling // iya tanpa tutuk.

Tanpa sarana cipta untuk mengetahui isi hati manusia // Tanpa mata untuk melihat // Mendengar tanpa menggunakan telinga // Tanpa hidung untuk mencium bau harum // Dan juga bercumbu // tanpa menggunakan mulut.

11.

Kang den anggo wus aneng sireki // Sira tan rumaos // Pangrasamu darbekira dhewe // Nora weruh kang sira ulati // Siyang lawan ratri // Jumeneng neng ngriku.

Yang kau gunakan sudah berada dalam dirimu // Hanya saja dirimu tidak merasa // Perasaanmu menganggap milikmu sendiri // Tidak paham siapa yang kau perhatikan // Siang maupun malam // Adanya menyatu dalam dirimu.

12.

Yen tan lawan karsaning Hyang Widhi // Obah osiking wong // Kaya priye nggone matrapake // Yekti kaya reca neng Wadari // Pralambanging urip // Lir angganing prahu.

Bila tidak atas kehendak Yang Maha Esa // Gerak gerik tiap manusia // Bagaimana apakah bisa bergerak dan menggerakan // Pasti bagaikan arca di Wedari // Itulah gambaran hidup // Bagaikan sebuah perahu.

13.

Ingkang aneng tengahing jaladri // Lalakone kono // Prau iku sapa nglakokake // Yekti saking karsaning Hyang Widhi // Nadyan si kemudhi //Pan manut ing banyu.

Yang sedang berada di tengah samudra // Cerita perjalanannya // Perahu tersebut sesungguhnya siapakah yang menjalankan // Tentu atas kehendak Tuhan // Walau seolah di jalankan oleh Nahkoda // Akan tetapi tetap mengikuti kehendak hukum air.

14.

Pasthi kaya mangkono wong urip // Yen sira maido // Nyatakena iya prau kuwe // Entasana saking jroning air // Yekti nora mosik // Mung kari nggalundang.

Seperti itulah manusia hidup // Jika engkau tidak percaya // Buktikan atas perahu tersebut // Angkatlah dari air ke darat // Pastilah tidak akan bisa bergerak // Hanya tergeletak saja.

15.

Lamun sira angeguru kaki // Mawanga ponang wong // Kang wus ana sairib iribe // Piwulange kang ngampat mring Gaib // Solah muna muni // Panengeran Agung.

Jika engkau berguru wahai anak muda // Telitilah orang yang kau gurui // Yang sudah jelas keadaannya // Yang ajarannya menyangkut yang Maha Ghaib // Solah sikap dan tutur katanya // Penuh dengan tanda ke agungan.

16.

Mapan akeh ngelmune Hyang Widhi // Ta kena den uwor // Warna-warna manungsa kawruhe // Umpamane Sang Nata tinangkil // Duk prapta ing kori // Angungak andulu.

Memang sangatlah banyak Ilmu Tuhan // Tidak boleh di campur // Bermacam-macam ilmu manusia // Diibaratkan Seorang Raja sedang bersidang // Ketika tiba di depan pintu // Mengintip dan melihat.

17.

Mantri ingkang jaga aneng kori // Tinarka Sang Katong // Ajrih mulat sanget sumungkeme // Weneh ana mulat mring Bupati // Tinarka Sang Aji // Sembahe sumrikut.

Mantri yang bertugas jaga di pintu // Dikira Sang Raja // Takut memandang bersikap sangatlah sopan // Ada juga yang melihat seorang Bupati // Dikira dialah Raja // Menyembah dengan sangat takjim.

18.

Weneh ana mulat mring Ki Patih // Ing ngayap ponang wong // Ginarebeg sagung punggawane // Panyanane Sang Sri Narapati // Kang mangkana kaki // Mendem marang kawruh.

Yang lain ada yang melihat Ki Patih // Terlihat sekilas orang itu // Diserbu mendekat oleh segenap anak buahnya // Di duga dia-lah Sang Raja // Sikap yang demikian wahai anak muda // Mabuk dan gila Ilmu.

19.

Kang ngulati marang Sri Bupati // Wong jroning Kadhaton // Dadak metu ngulati Ratune // Nora weruh yen Sri Narapati // Tunggal jroning puri // Dhewewke wus wanuh.

Semua yang memperhatikan kepada Bupati // Yang sedang berada di dalam Keraton // Mereka keluar untuk menyambut Raja // Tidak menyadari bahwa sesungguhnya Sang Raja // Sedang berada di dalam ruang sidang itu juga // Dia Telah memahami.

20.

Pamangkana yen wong ngulah ngelmi // Keh salah padudon // Dudu padon dadakan dinaleh // Nora weruh kang sira ulati // Siyang lawan ratri // Wus aneng sireku.

Seperti itukah sikap seseorang dalam mencari ilmu // Kebanyakan salah sangka dan berdebat // Bukan tiba-tiba berdebat untuk mendapatkan sesuatu // Tidak mengetahui apa yang sedang kau cari // siang dan malam // Sesungguhnya sudah berada di dalam dirimu.

21.

Satuhu kawruh kang sayekti // Tan tinggal Hyang Manon // Datan ana litase uwangi // Anglimputi ing reh kang dumadi // Tan kena pinilih // Ika iki iku.

Sesungguhnya, ilmu yang sejati // Tidak akan meninggalkan keberadaan Tuhan // Yang tidak meninggalkan jejak dan bau harumnya // Menguasai segala yang ada // Tidak bisa di pilih // Di sana, di sini,di situ.

22.

Sabab lamun sira milih kaki // Nora bisa dados // Bali marang asalira dhewe // Talitine den bisa kapangih // Poma sira kaki // Ywa mutung ing kalbu.

Sebab jika dirimu memilih // Tidak akan bisa ketemu // Kembali kepada dirimu sendiri // Telitilah agar bisa kau temukan // Perhatikan,, jangan sampai engkau wahai anak muda // Jangan sampai engkau putus asa.

23.

Lan dununge kan kawan prakawis // Takokna kang manggon // Aja kongsi kaliru surupe // Keh arane kang kawan prakawis // Karana yen sisip // Pamurunging laku.

Adapun makna dan kedudukan empat perkara // Tanyakanlah kepada yang telah mumpuni // Jangan sampai salah pengertian // Karena banyak sekali sebutan tentang empat perkara itu // Karena jika sampai salah // Akan menggalkan segala usaha.

24.

Ingkan abang umpamane geni // Murub angengobong // Yen tan bisa kaki panyirepe // Jagad iki sayekti kabasmi // Malaekat Ngijrolil // Nunggil karsanipun.

Yang warna merah melambangkan Api jiwa // Menyala membakar apa saja // Bila sampai tidak bisa memadamkannya // Dunia ini pun akan terbakar juga // Malaikat yang bernama Ijrail // Satu sifatnya.

25.

Ingkan sidik iya aji kuning // Kasengsem mring wadon // Mamilikan ing kana margane // Ambebawur ing cipta kang becik // Malekat Mikail // Nunggil karsanipun.

Yang cerdas menyenangkan hati adalah warna kuning // Kasmaran kepada wanita // mengutamakan rasa milik itulah jalan masuknya // Berbaur dengan cipta rasa mulia // Malaikat Mikail // satu sifat dengannya.

26.

Dene iya ati ingkang langking // Santosa kinaot // Mung ngrerusak sabarang panggawe // Datan arsa panggawe becik // Malekat Jbrail // Kang nunggal jumurung.

Sedangkan hati yang berwarna hitam // Keperkasaan kuasanya // Kerjanya hanya merusak segala tindakan // Tidak bakalan mau mengerjakan kebaikan // Malaikat Jibril // Yang menyatu dalam sifat itu.

27.

Dene iya ati ingkang putih // Sayekti kinaot // Ati jinem terang saciptane // Kalestaren panggawe kang becik // Malekat Isropil // Kang Nunggal jumurung.

Adapun sifat hati yang berwarna putih // memuat segala kebaikan // Hati yang tenang terang dalam segala ciptanya // Selalu lestari dalam berbuat kebaikan // Malaikat Isropil // Yang menyatu dalam sifat itu.

28,

Poma sagung anak putu mami // Den samya rumaos // Rubedeng tyas kawruh ana kabeh // Datan liyan mung catur prakawis // Poma den nastiti // Ywana salah surup.

Wahai Segenap anak cucu ku // Sadirilah diri pribadi dirimu // Perselisihan batin ilmu semua ada // Penyebabnya tidak lain hanya empat macam // Maka dari itu waspadalah // Jangan sampai salah pengertian.

Terima kasih atas kunjungannya untuk membaca artikel ini semoga anda di berikan kemudahan dan kelancaran dalam berurusan.
uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari anak jakarta timur klender

uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari coretan kata bocah jakarta timur klender pulo gadung indonesia

  •    Sumurnya
  • * RE-Upload gambar di akun servimg.com
  •    Artikel dari mesin pencari kata/ Search engine

NB: Artikel diatas adalah artikel hasil dari mengisi waktu dan opini  pribadi saya, tidak ada sumber yang jelas, jadi jangan dipercaya dulu. namun saya hanya menyarankan kepada semua untuk tetap fokus pada main subject (kejadian awal / utama) jangan termakan isu-isu yang hanya numpang lewat. tetap berpikir kritis. dan mohon maaf kalau ada yang berfikir kalau saya seudzon atau berprasangka buruk.

Dari Kentut Jadi Dolar


uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi -uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi - uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari anak jakarta timur klender
uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi - Dari Kentut Jadi Dolar

*Upload gambar by choirul
*Foto: Screenshot Warung Chain
*Anton Soeharyo, pendiri Touchten Games
Foto: Ari Saputra/detikcom

 

 Azka alifiandra memposting –

Ketika sebagian besar orang sudah menyingkap selimut, bergegas bangun, mandi, dan segera berangkat bekerja, Anton Soeharyo justru sebaliknya. Ia baru bangun jika jarum pendek jam sudah menunjuk angka 11. Melihat kebiasaan anaknya, sang ibu, Peggy Puger, benar-benar gundah.

Bagaimana Peggy tak gundah dan cemas. Putranya punya gelar dari kampus top di Tokyo, Jepang, Universitas Waseda. Tapi Anton tak kunjung tampak bekerja. Setiap hari dia bangun siang. Dan jika ada tawaran pekerjaan datang, Anton malah menolaknya.

Anton sendiri bukannya tutup telinga. Terus ditanya oleh ibunya soal pekerjaan membuatnya senewen pula. Dia mengambil buku rekening bank dari dalam kamar dan membuka lembar demi lembar di hadapan ibunya. “Karena capek berdebat, saya kasih lihat saja. Mama kira saya jualan narkoba atau paling nggak DVD porno,” Anton menuturkan sambil tertawa geli mengingat reaksi ibunya.

Melihat deretan angka di dalam buku rekening putranya, Peggy tercengang. Dia terheran-heran melihat isi rekening bank anaknya yang selalu bangun siang seperti pengangguran itu demikian gendut. Jangan-jangan Anton terlibat jaringan bandar narkotik, Peggy berpikir.

Anton memang sengaja tak memberi tahu kedua orang tuanya mengenai usaha yang sembunyi-sembunyi dia jalankan. Sebab, Anton berkukuh, jika belum berhasil, dia tak mau gembar-gembor soal usahanya kepada semua orang, termasuk kepada kedua orang tuanya. Ternyata, menjelang akhir masa perkuliahan di Jepang, Anton sedang mengembangkan aplikasi game di ponsel. Usaha diam-diam saat masih kuliah inilah yang kini jadi perusahaan pembuat game kondang di Indonesia, Touchten Games.

Setelah tahu, ibunya menyambut positif usaha Anton. Tapi tetap ada saja kerabat Anton yang memandang sebelah mata. Bahkan ada yang menyangka Anton membuka bisnis warung internet untuk bermain online game. Kala itu online game memang jauh lebih populer dibanding game berbasis Apple iOS dan Google Android.

Dulu kami diketawain. Mereka bilang, ‘Lu lagi bikin game iPhone…. Di Indonesia kan pakainya BlackBerry semua.”

Anton Soeharyo, pendiri Touchten Games

“Dulu kami diketawain. Mereka bilang, ‘Lu lagi bikin game iPhone…. Di Indonesia kan pakainya BlackBerry semua.’ Sayangnya, mereka nggak dengar cerita saya sampai habis,” kata Anton.

Kentutlah yang jadi sumber inspirasi Anton. Ya, benar… kentut. Saat masih tinggal di Mejirodai, Tokyo, dia menemukan aplikasi iFart di Apple AppStore. Aplikasi usil bikinan Joel Comm itu bisa mengeluarkan beraneka ragam bunyi kentut. Namun siapa sangka, dengan menjual aplikasi kentut itu saja, Joel bisa menghasilkan jutaan dolar AS.

Hanya dalam 14 hari sejak dipasang di AppStore pada Desember 2008, iFart, yang dijual US$ 0,99, diunduh 100 ribu kali. Sampai hari ini, aplikasi kentut itu sudah diunduh jutaan kali. Hitung saja berapa duit yang mengalir ke rekening Joel Comm. Melihat aplikasi kentut saja bisa mendatangkan banyak duit, terbayang di benak Anton pundi-pundi uang yang dapat ia kumpulkan jika terjun di industri ini. Apalagi kala itu, sembilan tahun silam, aplikasi di iOS dan Android belum banyak pengembangnya.

Bukan tanpa alasan Anton bersama adiknya, Rokimas Soeharyo, dan saudaranya, Dede Indrapurna, memilih berfokus menggarap aplikasi game. Rupanya sejak kecil Anton sangat gemar bermain game. Segala macam game di Sony PlayStation 1 hingga beralih ke PlayStation 4 dia mainkan. Bahkan, saat menempuh pendidikan di Jepang, Anton tetap tak bisa jauh dari game. Anton bahkan menjuluki dirinya sebagai Hikomori, istilah Jepang untuk pemuda yang terus mengurung diri di rumah.

“Mainnya di kamar melulu, berat badan sampai naik 40 kg. Sudah kayak Hikomori. Sekalinya keluar buat main game mesin capit yang hadiahnya boneka…. Dulu gila, lo. Saya pernah ngabisin 5.000 yen sehari cuma buat main game itu,” Anton menuturkan masa-masa kuliah di Jepang. Demi memenuhi kebutuhan, Anton terpaksa cari tambahan penghasilan. Mulai menjadi pengantar susu di pagi hari hingga bekerja sebagai tukang dekor di mal, bahkan menjadi petugas kebersihan di stasiun bawah tanah.

Suatu hari sang ayah memberikan duit masing-masing US$ 1.000 kepada Anton dan adiknya. Roki kuliah di Universitas Michigan, Amerika Serikat. Anton dan Roki tak ingin duit itu amblas. Mereka Ingin melipatgandakannya dengan mengembangkan game. Tapi ada satu masalah. Baik Anton maupun Roki tak jago bikin aplikasi. Mereka mengajak Dede, saudara sepupu yang kuliah ilmu komputer di Universitas Monash, Australia.Modal itu langsung tandas untuk membeli Apple MacBook dan buku bacaan mengenai teknis pembuatan game. Terpisah di tiga benua, Anton, Roki, dan Dede hanya mengandalkan Skype setiap kali ingin berdiskusi. Hanya butuh 6 bulan hingga mereka menuntaskan aplikasi game Sushi Chain. Di luar dugaan, game pertama Touchten ini cukup digemari hingga diunduh 3 juta pengguna. Anton pasang harga US$ 0,9.

“Itu awal cikal bakal kami, bak cinta pertama…. Saya pilih sushi karena saya gemar makan dan saya lihat kultur Jepang sudah mendunia,” kata Anton. Sushi Chain menghasilkan duit lumayan juga bagi mereka bertiga. “Lumayan, pada masa awal kami bisa dapat US$ 10 ribu per bulan.”

Saat jadi pembicara utama di Regional Entrepreneur Summit di Bali pada 2011, Eric Schmidt, bos Google, memuji Hachiko, game buatan Anton dan teman-temannya. Menurut Eric, game itu sangat digemari di Amerika Serikat, juga di Jepang. Eric tentu saja tak asal omong.

Game demi game yang dibuat Touchten, seperti Ramen Chain dan InfiniteSky, membuat namanya makin diperhitungkan. Beberapa investor tak ragu lagi menyuntikkan duit untuk modal Anton dan timnya. Setelah investor lokal, Ideosource, menyuntikkan dana pada 2011, beberapa investor lain, seperti CyberAgent Ventures, TMS Entertainment, UOB Venture Management, dan belakangan, perusahaan investasi asal Jepang, Gree Corp, menyusul.

Touchten juga bekerja sama dengan 9gag, situs meme internasional untuk membuat game bertajuk Redhead Redemption. Jalinan pertemanan antara Anton dan Ray Chan, CEO 9gag, pun terbilang unik. Sewaktu menghadiri sebuah acara diskusi yang sama di Jakarta, Anton menawari Ray tumpangan menuju hotel. Pasalnya, ketika hendak pulang, Anton melihat Ray kesulitan mencari taksi.

Game Warung Chain buatan Touchten
Foto: Screenshot Warung Chain

“Waktu pulang dari restoran ke hotel nggak ada yang antar. Saya lihat Ray lagi menunggu taksi. Mana hujan lagi, makanya saya tawari ikut mobil saya saja, toh satu arah,” Anton mengenang perkenalannya dengan Ray. Dari memberi tumpangan, akhirnya mereka berteman dan berujung kerja sama. “Dia nawarin saya bikin game. Padahal niat awalnya memang tulus mau nolong orang.” Baru seminggu diluncurkan pada akhir 2014, game Redhead Redemption hasil kerja sama Touchten dan 9gag sudah diunduh 250 ribu kali.

Meski awalnya pengunduh game Touchten kebanyakan berasal dari luar negeri. Anton tak mungkin mengabaikan kenyataan bahwa sebagian besar pemain game buatannya merupakan gamer lokal. Makanya, Touchten juga bikin SushiChain dan RamenChain “versi lokal”, yakni Warung Chain. Pertengahan tahun lalu. Warung Chain sempat duduk di posisi ketiga game gratis yang paling banyak diunduh di Google Play.

Menurut firma riset game Newzoo, Asia Tenggara merupakan wilayah paling panas dengan pertumbuhan pasar game paling tinggi di dunia. Dan Indonesia merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara. Newzoo menaksir, ada duit US$ 840 juta atau lebih dari Rp 10 triliun yang berputar dalam bisnis game di negeri ini. Dan lebih dari separuhnya, US$ 542 juta, bersumber dari mobile game.

Kue itulah yang diperebutkan oleh perusahaan-perusahaan game global, seperti GameLoft, Konami, Sega, dan ElectronicArts, bersama pemain-pemain lokal, seperti Touchten, Toge Productions, Agate Studio, dan Alegrium. Bersama 55 anggota kazoku, sebutan untuk karyawan Touchten, yang artinya keluarga, Anton punya strategi untuk merebut kue bisnis game yang menggiurkan.

“Jangan pernah mengorbankan user experience, jangan menempatkan pendapatan di atas pengguna, dan selalu fokus pada pengguna, maka uang akan datang,” kata Anton. Bersama para kazoku, Anton telah menelurkan sekitar 40 game.


Reporter/Penulis: Melisa Mailoa
Editor: Sapto Pradityo
Desainer: Fuad Hasim

Terima kasih atas kunjungannya untuk membaca artikel ini semoga anda di berikan kemudahan dan kelancaran dalam berurusan.
uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari anak jakarta timur klender

uploader by choirul anwar (ebiemz) untuk blog anak desa ujung harapan (ujung malang) kel. bahagia kec.babelan kab. Bekasi dari coretan kata bocah jakarta timur klender pulo gadung indonesia

  •    Sumurnya
  • * RE-Upload gambar di akun servimg.com
  •    Artikel dari mesin pencari kata/ Search engine

NB: Artikel diatas adalah artikel hasil dari mengisi waktu dan opini  pribadi saya, tidak ada sumber yang jelas, jadi jangan dipercaya dulu. namun saya hanya menyarankan kepada semua untuk tetap fokus pada main subject (kejadian awal / utama) jangan termakan isu-isu yang hanya numpang lewat. tetap berpikir kritis. dan mohon maaf kalau ada yang berfikir kalau saya seudzon atau berprasangka buruk.

Mari kita bersama meningkatkan kesadaran kita - Mulailah berpikir cerdas, Kita semua beragama !!! Agama bukan identitas...jadikanlah agama untuk keluar dari kebodohan

Tulisan di blog ini mungkin sangat ngawur tapi mungkin juga benar. Merdekakan pikiran anda, sentuh hati nurani anda. Yang ada tinggal KASUNYATAN SEJATI

Zoemalang's community at www. zoemalang.wordpress.com

ujung malang adalah Sebuah desa yang hilang terganti dengan ujung harapan

YoYo Games Blog Feed

Tulisan di blog ini mungkin sangat ngawur tapi mungkin juga benar. Merdekakan pikiran anda, sentuh hati nurani anda. Yang ada tinggal KASUNYATAN SEJATI