WAWASAN NUSANTARA


BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum. Bangsa Indonesia yang merdeka seperti lazimnya bangsa-bangsa lain di dunia bercita-cita untuk menciptakan kehidupan yang lebih maju, lebih sejahtera dan lebih adil bagi rakyatnya. Perjuangan yang demikian ini tidak dapat dicapai oleh satu generasi saja, melainkan oleh generasi yang satu kegenerasi selanjutnya. Dengan demikian jelaslah bahwa tingkat kemajuan suatu bangsa pada suatu waktu tertentu merupakan hasil perjuangan dan pengorbanan generasi-generasi sebelumnya yang dicapai secara bertahap dan berlanjut dengan dipengaruhi oleh lingkungan strategis. Hasil perjuangan dan pengorbanan generasi-generasi sebelumnya merupakan landasan yang kuat bagi usaha generasi penerus untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat serta meletakkan landasan yang lebih kuat bagi pembangunan berikutnya. Sebagai generasi penerus wajib melanjutkan cita-cita perjuangan untuk menjamin kelangsungan dan kesinambungan perjuangan demi tercapainya tujuan nasional dan cita-cita Nasional.
Setelah Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dalam menyelenggarakan kehidupan nasionalnya dengan dijiwai oleh keseluruhan cita-cita bangsa dan setelah melakukan mawas diri dan hubungan timbal balik yang dinamis tentang diri dan lingkungannya, Bangsa Indonesia memiliki cara pandang atau wawasan nasional yang disebut Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan UUD 1945 yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional Indonesia adalah pola penghayatan kehidupan bangsa yang menegara. Sebagai kenyataan logis maka antar bangsa yang menegara tentu terjadi interelasi dengan kondisi lingkungannya hingga menimbulkan cita-cita, dorongan dan rangsangan yang melahirkan cara pandang sebagaimana pernah ada dan jaya di bumi nusantara. Untuk menyusun, membina dan meningkatkan kondisi ketahanan nasionalnya, bangsa Indonesia melandaskan diri pada wawasan nasional yaitu Wawasan Nusantara. Dengan demikian wawasan nusantara melandasi upaya dalam mencapai Tahnas Indonesia berdasarkan aspirasi, kepentingan dan tujuan nasional karena pada hakekatnya wawasan nusantara adalah hasil pancaran dari dasar falsafah Pancasila diterapkan dalam kondisi fisik Indonesia.

/ 2. Maksud …..

2. Maksud an Tujuan
a. Maksud. Naskah hanjar ini menjelaskan secara rinci tentang pelajaran Wawasan Nusantara.

b. Tujuan. Sebagai bahan untuk dijadikan pedoman bagi Dosen dan Perwira Siswa dalam rangka mengikuti proses belajar mengajar.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Pokok Bahasan dalam pelajaran ini membahas tentang pokok-pokok wawasan nusantara, latar belakang sejarah, segi-segi kehidupan wawasan nusantara, unsur dasar wawasan nusantara, penjabaran dan perwujudan wawasan nusantara, perwujudan wawasan nusantara dalam pembangunan nasional yang disusun dengan tata urut sebagai berikut :

a. a. Pendahuluan
b. b. Pokok-pokok Wawasan Nusantara
c. c. Latar Belakang Sejarah
d. d. Segi-segi Kehidupan Wawasan Nusantara
e. e. Unsur Dasar Wawasan Nusantara
f. f. Penjabaran Perwujudan Wawasan Nusantara
g. g. Perwujudan Wawasan Nusantara Dalam Pembangunan Nasional
h. h. Penutup

4. Dasar.

a. a. Buku induk wawasan nusantara edisi III tahun 2002 Lemhannas.
b. b. Buku I wawasan nusantara dalam ilmu politik dan hukum.
c. c. Kewiraan untuk mahasiswa PT. Gramedia Jakarta 1997.
d. d. Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi.
e. e. Undang-undang No. 3 tahun 2003 tentang pertahanan negara.

5. Pengertian.

a. Zone Ekonomi Eksklusif yakni suatu upaya untuk mengatur pemanfaatan sumber daya kelautan yang dicetuskan dalam pertengahan dasawarsa tahun 1970 dan dikenal sebagai hak hukum nasional sampai 200 mil laut dari garis pantai.

b. Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia yang berlingkup dan demi kepentingan nasional yang berlandaskan Pancasila, tentang diri dan lingkungannya serta tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupannya yang beragam dan dinamis dengan mengutamakan persatuan bangsa dan kesatuan wilayah Indonesia yang tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mewujudkan cita-cita nasional.
/ BAB II …..
BAB II
POKOK-POKOK WAWASAN NUSANTARA

6. Umum. Budaya rakyat suatu bangsa dalam membina dan menyelenggarakan tata hidup bangsa dan negara yang meliputi baik tata negara maupun tata budaya ataupun tata hukum, sebenarnya merupakan cerminan dari wawasan nasionalnya. Bagi bangsa Indonesia pemikiran tentang wawasan nasional terasa penting dan mendesak dalam rangka usaha mengembangkan konsepsi ketahanan nasional. Pengkajian dan pembahasan tersebut kemudian menunjukkan bahwa untuk dapat menyelenggarakan dan meningkatkan serta menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia memerlukan suatu konsepsi nasional yang merupakan ajaran tentang wawasan nasionalnya, yang selanjutnya akan menjadi landasan dan pedoman kebijaksanaan nasional di segala segi kehidupan, yang lebih jelas terumuskan dari apa yang bersifat azas-azas filosofis dalam kelima sila dari Pancasila. Jelas bahwa konsepsi tersebut tidak bisa dan tidak boleh terlepas dari nilai-nilai serta jiwa yang tersirat dalam sila-sila dari Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, demikian pula jiwanya terkandung dalam lambing Bhineka Tunggal Ika. Meskipun di samping Indonesia sebagai negara kepulauan masih ada negara kepulauan lain seperti Fiji, Bahama serta Filipina tetapi yang nusantara yakni terletak diantara dua samudra dan dua benua hanyalah satu maka wawasan Indonesia dinamakan wawasan nusantara.

7. Wawasan Nusantara.

a. a. Wawasan.

1) Wawasan dalam pengertian wilayah atau kawasan sebagaimana dimaksud oleh :

a) a) Deklarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957 tentang wilayah perairan NKRI yang kemudian dituangkan dalam Undang-undang No 4/Prp tahun 1960 dan diundangkan dalam Lembaran Negara No. 20/1960 tanggal 18 pebruari 1960 yang mengatur tata lautan nusantara dengan memandang seluruh wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh dengan lebar wilayah laut 12 mil, diukur dari garis-gars dasar yang menghubungkan titik ujung terluardari pulau-pulau Indonesia yang terluar.

b) b) Amanat Panglima Besar Sudirman tahun 1945 yang antara lain menyatakan bahwa TNI adalah milik rakyat, sedang kewajiban TNI mempertahankan hasil revolusi bangsa dan pembangunan Nasional, membela keamanan keutuhan wilayah serta kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
/ c) Konsepsi …..
c) c) Konsepsi perlawanan rakyat semesta (Perata) 1947, sebagai jawaban atas Agresi Kolonial Pertama dalam wujud perang wilayah, sebagai Embrio Doktrin Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Hankamrata).

2) Wawasan dalam pengertian cara pandang sebagaimana dimaksud oleh :

a) a) Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi sebagai doktrin perjuangan yang mencerminkan dimensi gerak matra darat yang menganut visi benua.

b) b) Doktrin TNI AL Eka Sasana Jaya doktrin perjuangan yang mencerminkan dimensi gerak matra laut yang menganut visi bahari (maritim) yang dilandasi jiwa, semangat dan idealisme bahari (laut) 17 Agustus 1965.

c) c) Doktrin TNI AU Swa Buana Paksa sebagai doktrin perjuangan yang mencerminkan dimensi gerak matra udara yang menganut visi kedirgantaraan.

d) d) Doktrin Tri Dharma Eka Karma sebagai doktrin perjuangan TNI yang menganut wawasan nusantara bahari sebagai Wawasan Hankamnas, dimana pengertian wawasan disini adalah suatu pandangan sebagai salah satu aspek falsafah hidup sesuatu bangsa, yang berisikan dorongan-dorongan (motives) dan rangsangan-rangsangan (drives) didalam usaha mencapai aspirasi-aspirasi serta tujuan-tujuan nasional.

e) e) Makalah Wawasan Nusantara hasil rumusan Lemhannas memberikan batasan-batasan pengertian wawasan yang terbentuk dari akar kata mawas dalam arti pandang (cara pandang), tinjauan (cara tinjau), lihat (cara penglihatan), tangkap indrawi (cara tanggap indrawi).

f) f) TAP IV/ MPR/ 1973 dan TAP IV/ MPR /1978 BAB II Pokok Huruf E tentang Wawasan Nusantara telah mengartikan wawasan adalah cara pandang.

/ g) Kata …..

g) g) Kata Wawasan dibentuk dari lafal (bahasa daerah jawa) wawas yang berarti pandang, sebagai mana terdapat dalam rumus wawas-wawus yang berarti pandang-ungap. Dengan ditambah akhiran an, maka kata wawas dibentuk menjadi wawasan yang berarti cara pandang, yang menunjukkan didalam maknanya baik cara (metode) maupun isi substansi dari pada pandangan termaksud. Wawasan adalah cara pandang yang bersumber pada falsafah hidup suatu bangsa dan merupakan pantulan dari padanya yang berisi dorongan dan rangsangan didalam usaha mencapai aspirasi serta tujuan nasional.

b. Nusantara. Kata Nusantara terbentuk dari lafal nusa dan lafal antara, nusa berarti pulau dan dalam bentuk serta ucapannya menyerupai lafal Yunani nosos yang berarti pulau. Lafal antara berarti berada diapit oleh atau berada ditengah-tengah kata nusantara pertama kali ditemukan di bumi Indonesia pada prasasti Gunung Wilis bertarikh 1269 M (zaman Kerajaan Singosari ) dimana Gunung Wilis terletak di Jawa Timur. Sesudah tahun 1269 M kata nusantara ditemukan dalam kitab Negarakertagama 1365 M yang ditulis oleh Mpu Prapanca ( Zaman Majapahit ).
Kata nusantara merupakan terjemahan dari kata Sansekerta Dwipantara, sebagaimana terdapat dalam Kitab Ramayana dalam bahasa Sansekerta yang dihimpun semasa pemerintahan Raja Gupta dilembah Sungai Gangga tahun 320-455 M , India Timur kata Dwipantara terbentuk dari lafa Dwipa nusa yaitu pulau ( kepulauan ) lafal antara yang berarti berada diapit menurut Kitab Ramayana yang dimaksud dengan Dwipantara adalah pulau-pulau (kepulauan-kepulauan) yang terletak antara India dan Cina. Menurut Kitab Neragakertagama yang dimaksud dengan nusantara adalah pulau-pulau di luar pulau jawa dengan Majapahit sebagai pusatnya. Dalam pengertiannya secara modern sekarang, kata nusantara adalah pulau-pulau (kepulauan-kepulauan) Indonesia hingga kata nusantara menjadi nama pengganti bagi Indonesia. Jadi Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia yang berlingkup dan demi kepentingan nasional yang berlandaskan Pancasila, tentang diri dan lingkungannya serta tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupannya yang beragam dan dinamis dengan mengutamakan persatuan bangsa dan kesatuan wilayah Indonesia yang tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mewujudkan cita-cita nasional.

8. Wawasan Nasional Indonesia. Wawasan Nasional adalah cara pandang bangsa Indonesia yang manifestasinya ditentukan oleh kondisi dinamis bangsa Indonesia dengan latar belakang kesejahteraan, letak dan bentuk geografi maupun keadaan yang serba subyektif kultural berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, sebagai aspirasi dan eksistensi bangsa Indonesia merdeka, berdaulat, kokoh, bersatu sehingga
/ memiliki …..
memiliki ciri dan coraknya tersendiri sebagaimana menjiwai bangsa Indonesia dalam segala tindak kebijaksanaannya. Dari uraian di atas dapat dirumuskan pengertian Wawasan Nasional Indonesia adalah cara pandang bangsa Indonesia berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 tentang diri dan lingkungannya di dalam eksistensinya yang sarwa nusantara di dalam mengekspresikan diri di tengah-tengah lingkungan Nasionalnya, adapun wawasan nasional Indonesia adalah wawasan nusantara.

9. Kaitan Wawasan Nusantara dengan Kepentingan Nasional

a. Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara adalah inti dasar budaya bangsa Indonesia yang dimantapkan ideologi Pancasila serta kondisi geografi wilayah Indonesia dalam wujud pola keyakinan, pola pikir, pola sikap dan pola tindak. Wawasan Nusantara dalam kehidupan nasional dikembangkan untuk :

1) Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan yang serasi dan selaras.

2) Menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam pemanfaatan lingkungan hidup bangsa dengan tetap memelihara keseimbangan lingkungan hidupnya baik di darat, di laut, maupun di udara dan ruang angkasa.

b. Kepentingan Nasional. Kepentingan Nasional Indonesia adalah kelangsungan dan perkembangan kehidupan kemasyarakatan, kebangsaaan dan kenegaraan Indonesia. Kepentingan Nasional Indonesia dapat ditinjau dari 3 faktor utama yakni :

1) 1) Karsa.
a) Arah : Idaman Nasional (national goal)
b) Dorongan : Kesadaran berkebangsaan dalam proses
pembinaan bangsa.
c) Dasar : Naluri manusiawi untuk hidup bekerja dan berjuang bersama secara tata laksana (terorganisasi).

2) 2) Sarana. Bercirikan pola sosial politik yang meliputi :

a) a) Paham/ideologi bangsa Pancasila
b) b) Modal bangsa (asset nasional)
c) c) Kelembagaan politik

/ 3) Upaya …..

3) 3) Upaya

a) a) Pembangkitan secara umum lewat pemasyarakatan politik.

b) b) Secara khusus pengenalan kepentingan lewat pendapat politik (political opinion) sebagai hasil pengolahan dan penyaluran lebih lanjut merupakan pendapat umum (public opinion).

c) c) Kaitannya. Bangsa Indonesia harus mampu mengenali diri dan lingkungannya baik yang bersifat positif maupun negatif sebagai sarana dan prasarana untuk mencapai cita-cita nasionalnya.

10. Kaitan Wawasan Nusantara dengan Cita-cita Nasional. Wawasan Nusantara melandasi tata laku bangsa Indonesia didalam ikhtiar kepribadiannya sendiri, sebagaimana terpancar didalam lingkungan Indonesia yang sarwa nusantara. Lingkungan Indonesia bersifat dan berwujud sarwa nusantara karena :

a. a. Secara fisik geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan yang menduduki posisi antara benua Asia dan Australia, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

b. b. Posisi kenusaan dan antara kenyataannya juga tercermin dan memancar dalam sikap batin dan cara pandang bangsa Indonesia hingga menentukan kondisi sosial politik bangsa Indonesia.

c. c. Berlandaskan posisi fisik geografis dan kondisi sosial politik yang sarwa nusantara itu, negara dan bangsa Indonesia bersikap dan bertindak melaksanakan ketentuan-ketentuan UUD Republik Indonesia 1945 dalam mewujudkan cita-cita Nasionalnya.

d. Potensi Nasional. Potensi suatu negara ditentukan oleh :

1) 1) Rakyat dengan ideologi dan kesadaran Nasionalnya.

2) 2) Sumber kekayaan alamnya.

3) 3) Posisi negara dalam hubungannya dengan lingkungannya.

/ Dengan …..

Dengan menyadari akan posisi geografis Indonesia sebagai salah satu titik pusat dalam posisi silang dunia, bangsa Indonesia memandang kesegenap penjuru lingkungannya, dimana wawasan nusantara melandasi segala upaya untuk mewujudkan kesejahteraan serta keamanan bagi bangsa dan negara Indonesia. Dalam pada itu Indonesia tidak semata-mata memperhatikan kepentingan nasional Indonesia sendiri, melainkan secara asasi telah menerima beban kewajiban kodrati untuk senantiasa memperhatikan pula tuntutan lingkungannya untuk ikut menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, perdamaian dan budi luhur serta martabat manusia diseluruh dunia.

11. Evaluasi.
a. a. Jelaskan hubungan wawasan nusantara dengan kepentingan nasional ?
b. b. Jelaskan apa yang di maksud wawasan nasional ?
c. c. Apakah yang dimaksud wawasan nusantara dalam pengertian wilayah atau kawasan ?
d. d. Jelaskan hubungan wawasan nusantara dengan cita-cita nasional ?

/ BAB III …..

BAB III

LATAR BELAKANG SEJARAH

12. Umum. Bila ditinjau dari latar belakang sejarah wawasan nusantara dengan pendekatan sejarah dan yuridis, maka berarti bahwa kita akan meninjau perjuangan bangsa Indonesia untuk mengembangkan dan mempertahankan wawasan nusantara di forum internasional. Gagasan wawasan nusantara berpangkal tolak dari konsepsi negara kepulauan (archipelagic state concept), konsepsi negara kepulauan mula-mula dikemukakan pada tanggal 13 Desember 1957 dalam bentuk Deklarasi Juanda. Dalam pada itu pemerintah Indonesia juga menyatakan bahwa lalu lintas damai di perairan pedalaman bagi kapal asing dijamin dan bahwa pendirian Indonesia akan dikemukakan dalam konferensi internasional mengenai hukum laut internasional. Pernyataan ini membuktikan bahwa pemerintah Indonesia bersedia menghormati hukum laut internasional dan tata pergaulan internasional. Dalam konferensi hukum laut internasional yang diselenggarakan di Jenewa pada tahun 1958, pendirian Indonesia diperdebatkan tetapi hasilnya masih kurang menguntungkan bagi Indonesia. Keunikan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan belum dapat dipahami oleh negara maritim yang berpengaruh, meskipun kelihatan dengan nyata bahwa integritas teritorial Indonesia terganggu dengan adanya kapal perang Belanda yang lalu lalang di perairan nusantara menganggu pelayaran kapal-kapal Indonesia.

13. Bidang Politik.

a. Dimulai pada jaman Kedatuan Sriwijaya 392-1406 M yang merupakan negara bahari yang menguasai Perairan Asia Tenggara dan berkembang meliputi wilayah nusantara, Philipina Selatan, Semenanjung Malaya dan sebagian dari Pantai Daerah Champa. Sriwijaya yang berpusat di Sumatera Selatan sekarang, dilihat dari kedudukan geografis, geo ekonomis, geo politis dan geo strategis merupakan pusat strategis di wilayah Asia Tenggara antara anak Benua India dan Cina, disamping merupakan pusat perdagangan, Sriwijaya juga merupakan pusat kebudayaan dan agama Hindu.

b. Dalam jaman Kerajaan Majapahit 1292-1525 M tercatat bahwa kerajaan ini mampu mengambil alih kedudukan Sriwijaya dan memiliki kekuasaan atas wilayah nusantara. Majapahit dengan Maha patih Gajah Mada terkenal dengan Sumpah Palapanya yang ingin membangun persatuan dan kesatuan bangsa dengan senantiasa Bhineka Tunggal Ika. Tanhana Dharma Mangrva (berbeda-beda tapi satu jua, tahan karena benar serta satunya cipta, rasa, karsa, kata dan karya berdasarkan kebenaran yang tunggal) yang kini dihidupkan kembali dan menjadi sesanti negara Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 1951 tanggal 17 Nopember 1951 dan sesanti Lemhannas Keppres No. 033/TK/1968.

/ c. Kebangkitan …..

c. Kebangkitan Nasional yang ditandai dengan kelahiran organisasi politik Budi Utomo pimpinan Dr. Soetomo 1908 sebagai akibat dari kekalahan Rusia oleh Jepang 1905.

d. Terciptanya Lagu Indonesia Raya sebagai lagu perjuangan oleh Rudolf Supratman 1921 yang menghendaki bangsa Indonesia agar bangun, baik jiwa maupun raganya, menumbuhkan kesadaran, menciptakan persatuan dan kesatuan serta membangun tanah air menjadi tanah yang mulia dan tanah pusaka bagi Indonesia Raya. Tahun 1924 lagu perjuangan ini dikumandangkan dan pada tahun 1928 menyertai Konggres Pemuda dan Pengibaran Sang Merah Putih, sekalipun tanpa lirik karena dilarang oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Lagu perjuangan Indonesia Raya kemudian menjelma menjadi lagu kebangsaan dan Sang Saka Merah Putih menjadi Bendera Nasional.

e. Konggres Pemuda Indonesia di Jakarta tanggal 28 Oktober 1928 yang berikrar bertahan air yang satu, berbangsa yang satu dan berbahasa yang satu. Didalam ikrar tersebut tertanam dengan kokohnya sendi-sendi kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia.

f. Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 dan kelahiran Pancasila sebagai falsafah dan dasar negara serta Undang-undang Dasar 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945.

g. Tumbuhnya pemikiran di dunia Internasional maupun di Indonesia tentang kedudukan khas dari negara-negara yang terdiri dari pulau-pulau terutama tentang batas-batas wilayah negara. Indonesia memang sangat berkepentingan mengingat bahwa dalam proklamasi kemerdekaan maupun dalam Undang-Undang Dasar 1945 masalah batas wilayah negara ini tidak disebutkan secara jelas (Pembukaan UUD 1945 alinea 3 yang berbunyi seluruh tumpah darah Indonesia). Disamping itu, mengingat akan letak dan kedudukan geografis Indonesia dihadapkan pada pengalaman-pengalaman dalam perang kemerdekaan dan pemberontakan-pemberontakan di dalam negeri (DI/TII, Andi Azis, RMS, PRRI/Permesta, PKI dll), dimana Territoriale Zee en Maritime Kringen Ordonantie 1939 ternyata sangat bertentangan secara fundamental dengan dengan kepentingan nasional Indonesia, maka lahirlah konsepsi negara kepulauan Indonesia (archipelagic state concept) dalam pernyataan politik pemerintah Juanda tanggal 13 Desember 1957 tentang Wilayah Perairan Negara Republik Indonesia, yang kemudian dituangkan dalam bentuk hukum yakni Undang-undang No. 4/Prp/Tahun 1960 dan diundangkan dalam Lembaran Negara No. 20/1960 tanggal 18 Pebruari 1960, Deklarasi tersebut antara lain berbunyi bahwa segala perairan disekitar, diantara dan yang menghubungkan

/ pulau …..

pulau-pulau atau bagian pulau-pulau yang termasuk daratan Negara Republik Indonesia dengan tidak memandang luas wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian dari perairan pedalaman atau perairan nasional yang berada dibawah kedaulatan mutlak Negara Republik Indonesia yang damai diperairan pedalaman ini bagi kapal asing terjamin selama dan sekedar tidak bertentangan dengan kedaulatan keselamatan negara Indonesia.
Penentuan batas laut teritorial yang lebarnya 12 mil yang diukur dari garis-garis yang menghubungkan titik-titik yang terluar pada pulau-pulau Negara Republik Indonesia akan ditentukan dengan Undang-Undang. Pertimbangan-pertimbangan yang mendorong Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan pertanyaan mengenai wilayah Perairan Indonesia ini adalah :

1) Bahwa bentuk geografi Republik Indonesia sebagai suatu negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau mempunyai sifat dan corak tersendiri yang memerlukan pengaturan tersendiri.

2) Bahwa bagi kesatuan wilayah (teritorial) Negara Republik Indonesia semua kepulauan serta laut yang terletak diantaranya harus menjadi satu kesatuan yang bulat.

3) Bahwa penetapan batas-batas laut territorial yang diwarisi dari pemerintah kolonial sebagaimana termaktub dalam Territorial Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 pasal 1 ayat (1) tidak sesuai lagi dengan kepentingan, keselamatan dan keamanan Negara Republik Indonesia.

4) 4) Bahwa setiap negara yang berdaulat berhak dan berkewajiban untuk mengambil tindakan-tindakan yang dipandangnya perlu untuk melindungi keutuhan dan keselamatan negaranya.

h. Diadakannya perjanjian-perjanjian bilateral antara Republik Indonesia dengan negara-negara tetangga, baik tentang batas wilayah maupun tentang batas landas kontinen. Demikian pula perjanjian-perjanjian antara Republik Indonesia dan negara-negara maritim lainnya tentang innocent pasage (lintas damai), hak menangkap ikan, polusi dan lain-lain.

j. Pengumuman Pemerintah Republik Indonesia tanggal 12 Maret 1980 tentang Zone Ekonomi Eksklusif Indonesia yaitu jalur diluar laut wilayah Indonesia sebagaimana ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 4/Prp Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia yang lebarnya 200 mil laut diukur dari garis-garis pangkal Laut Wilayah Indonesia.
/ 14. Bidang …..
14. Bidang Pertahanan dan Keamanan.

a. Sejak dibentuknya BKR (Badan Keamanan Rakyat), TKR (Tentara Keamanan Rakyat tanggal 5 Oktober 1945) hingga menjelma menjadi Tentara Keselamatan Rakyat, TRI (Tentara Republik Indonesia) dan TNI (Tentara Nasional Indonesia) tanggal 5 Mei 1947, TNI senantiasa berjuang untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia (Pembukaan UUD 1945 Alenia IV), sesuai dengan amanat :

1) Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI tahun 1945 yang menyatakan bahwa :
a) Undang Undang Dasar Negara adalah azas tentara dan politik tentara jadi UUD 1945 menjadi azas dan politik tentara.

b) Tentara tidak mengenal paham politik kecuali politik negara, karena itu tentara hanya membela negara dan paham politik negara.

c) Dalam membela negara dan politik negara tentara tidak mengenal kompromi.

2) Panglima Besar Jenderal TNI Sudirman tahun 1945 yang menyatakan :
a) Satu-satunya hak milik Nasional Republik Indonesia yang tidak berubah-ubah hanyalah TNI yang pantang menyerah.

b) TNI adalah milik rakyat, sedang kewajiban TNI mempertahankan hasil revolusi bangsa dan pembangunan nasional, membela keamanan keutuhan wilayah serta kedaulatan negara Republik Indonesia.

c) TNI berfalsafah negara Pancasila, bersendikan janji dan sumpah prajurit. Kedua amanat tersebut kemudian tertuang dalam Sumpah Prajurit dan Sapta Marga.

b. Perjuangan dibidang politik (diplomasi) akan kurang memberikan hasil apabila tidak diimbangi dengan perjuangan dibidang militer (Hankam/TNI). Oleh karena itu TNI selalu berupaya untuk menunjukkan eksistensi negara kesatuan Republik Indonesia. Hal tersebut nampak pada pertempuran-pertempuran yang timbul antara TNI bersama rakyat melawan tentara pendudukan sekutu (Inggris, Gurkha dan Belanda) diseluruh pelosok tanah air. Yang terkenal ialah :

/ 1) Bandung …..
1) 1) Bandung Lautan Api
2) 2) Pertempuran 5 hari di Semarang
3) 3) Pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya
4) 4) Putusan Margarana di Jembranan, bali
5) 5) Penerobosan blokade Belanda oleh TNI AL
6) 6) Ekspedisi TNI AL ke Kalimantan, Maluku dan Nusa Tenggara didalam rangka menegakan kedaulatan RI
7) 7) Pengeboman kota Semarang, Ambarawa dan Salatiga oleh TNI AU
8) 8) Penyerangan yang berhasil atas benteng Inggris di Ambarawa
9) 9) Enam jam di Jogja
10) 10) Pertempuran laut Arafura, penyerangan oleh pasukan TNI AD, TNI AU dan sukarelawan Trikora, dalam rangka pengembalian wilayah Irian Barat
11) 11) Dan lain-lain

Dimana TNI mempergunakan sarana perang gerilya :

1) 1) Pertahanan wehr kreise
2) 2) Konsep Perlawanan Rakyat Semesta 1947
3) Konsep Perang Rakyat Semesta 9 Nopember 1948
4) Konsep Perang Wilayah yang kemudian menjadi konsep Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta

c. Disamping perjuangan melawan pihak penjajah (perang kemerdekaan), TNI juga dihadapkan untuk menumpas pemberontakan didalam negeri dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa serta menjamin keutuhan wilayah nusantara, pemberontakan-pemberontakan tersebut antara lain :

1) 1) PKI Muso di madiun 1948
2) 2) DI/TII di Jawa Barat Kartosuwiryo, Sulawesi Selatan Kahar Muzakar dan Aceh Daud Bereuh 1947-1962
3) 3) APRA di Jawa barat Oktober 1950
4) 4) Andi Azis di Ujung Pandang Oktober 1950
5) 5) RMS 25 April 1950
6) 6) PRRI/Permesta (Sumatera Utara, Barat, Timur dan Sulawesi Utara) April 1958
7) 7) G.30.S/PKI Oktober 1965

d. Perjuangan Trikora (Tri Komando Rakyat) mengembalikan anak hilang Irian Jaya, kepangkuan Ibu Pertiwi.

/ e. Pengembangan …..

e. Pengembangan pemikiran-pemikiran dan doktrin TNI/ABRI sesuai dengan matranya masing-masing, seperti Tri Ubaya Cakti (TNI AD April 1965), Eka Sasana Jaya (TNI AL Agustus 1965), Swa Buawana Paksa (TNI AU), mengingat kondisi dan situasi pada waktu itu sangat kurang terkoordinasikan. Doktrin-doktrin tersebut adalah mencerminkan dimensi gerak dalam setiap mantra, untuk kemudian diangkat sebagai wawasan (visie/out look/cara pandang) yang mencakup aspek lingkungan/geografi dengan tidak lepas dari pengaruh konsep kekuatan, dikarenakan maksud dan ruang lingkupnya adalah Hanneg.

f. Lahirnya doktrin Hannas dan doktrin perjuangan ABRI Catur Darma Eka Karma (Cadek), sebagai doktrin yang terpadu bagi seluruh jajaran ABRI, sebagai hasil Seminar Hankam pada tanggal 12-21 Nopember 1966 yang dengan tegas-tegas menyatakan wawasan nusantara bahari sebagai Wawasan Hannas yang bermakna :
1) 1) Secara konsepsional kita menganut wawasan nusantara dalam memanfaatkan konstelasi geografi Indonesia, dimana diperlukan keserasian antara Wawasan Benua, Wawasan Bahari dan Wawasan
Dirgantara sebagai pengejawantahan segala dorongan (motives) dan rangsangan (drives) dalam usaha mencapai aspirasi-aspirasi bangsa dan tujuan negara Indonesia.

2) 2) Secara praktis pragmatis dalam jangkauan perkiraan kedepan (forresee able future) kita menitikberatkan pada wawasan bahari, yaitu suatu pandangan satu aspek falsafah hidup daripada suatu bangsa, dimana penggunaan dan penguasaan lautan adalah mutlak untuk perkembangan kesejahteraan dan kekayaan negara serta bangsa tanpa mengurangi azas anti imperialisme.

15. Perpaduan antara bidang Politik dengan Pertahanan dan Keamanan.

a. a. Dari kedua pendekatan tersebut, menjelang akhir dekade 60-an dan permulaan dekade 70-an Hankam dan khususnya Lemhannas telah mengembangkan wawasan hankamnas dimaksud menjadi wawasan nasional sebagaimana dikenal pada saat ini ialah Wawasan Nusantara, yang meliputi ruang lingkup nasional secara menyeluruh, yakni perpaduan antara cita-cita nasional dengan kawasan nusantara, bangsa Indonesia dengan kehidupannya dibidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan militer dalam lingkungan regional maupun internasional.

b. b. Intisari dari wawasan nusantara tersebut kemudian disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia yang duduk dalam MPR dan mulai tertuang dalam GBHN 1973 sampai dengan GBHN 1998 sebagai bagian Bab II Pembangunan Nasional.
/ c. Perjuangan …..
c. c. Perjuangan Indonesia di forum internasional pada Konferensi Hukum Laut Internasional sejak juli 1974 hingga sekarang, pada hakekatnya adalah memperjuangkan konsepsi hukum negara kepulauan (archipelagic state concept), yang apabila disyahkan menjadi bagian dari konvensi internasional, akan berarti lebih memantapkan negara Republik Indonesia sebagai negara nusantara ditinjau dari sudut hukum internasional. Hal ini sangat penting artinya bagi Indonesia maupun dunia, karena dengan demikian kepentingan internasional diwilayah perairan nasional Indonesia menjadi jelas dan pasti ketentuan hukum dan pemberian akomodasinya dengan tetap memperhatikan terjaminnya keutuhan dan kesatuan wilayah, bangsa, negara, politik, ekonomi, sosial budaya serta Hankam. Dengan telah adanya perjanjian-perjanjian bilateral tentang batas-batas wilayah antara dengan :

1) 1) Malaysia, tentang garis batas landas kontinen di Selat Malaka dan laut Cina Selatan 27 Oktober 1969.
2) 2) Thailand tentang garis batas landas kontinen di Selat Malaka bagian Utara dan Laut Andaman 17 Desember 1971.
3) 3) Malaysia dan Thailand, tentang garis batas landas kontinen di Selat Malaka bagian Utara 21 Desember 1971.
4) 4) Australia, tentang garis batas landas kontinen dasar laut tertentu di Laut Arafuru dan daerah Utara Irian Jaya 19 Mei 1971.
5) 5) Australia, tentang garis batas daerah-daerah dasar laut tertentu di Selatan pulau Tanimbar dan pula Timor 9 Oktober 1973.
6) 6) India, tentang batas landas kontinen di Laut Andaman 8 Agustus 1974.
7) 7) Timor Leste, tentang batas landas kontinen dilaut timor perbatasan di Atambua tahun 1999.
8) Dan lain-lain

Maka pengakuan Internasional tentang batas wilayah Republik Indonesia telah dengan sah diakui.

16. Evaluasi.

a. Jelaskan bagaimana sejarah wawasan nusantara ditinjau dari bidang politik ?

b. Apa yang di maksud wawasan kebangsaan dibidang pertahanan dan keamanan ?

c. Jelaskan sejarah wawasan nusantara ditinjau dari bidang pertahanan ?

/ BAB IV …..

BAB IV

SEGI-SEGI KEHIDUPAN WAWASAN NUSANTARA

17. Umum. Kehidupan manusia menurut kodratnya selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya secara alamiah, maka demikianlah manusia nusantara yang telah bermasyarakat dan dilahirkan dalam suatu lingkungan tanah air yang sarwa nusantara, telah menyusun kehidupan kemasyarakatannya sesuai dengan kondisi lingkungannya sehingga mewujudkan peri kehidupan sarwa nusantara. Kehidupan masyarakat nusantara Indonesia sejak dahulu telah menyesuaikan diri dengan kondisi fisik geografis dan sosial politik tanah airnya dan tersusunlah negara-negara kerajaan yang berwawasan nusantara yang secara seimbang dan serasi dengan kemampuan teknologi pada jamannya, memanfaatkan daratan dan perairannya bagi kepentingan kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan mereka. Kerajaan-kerajaan di Sumatera dan Jawa khususnya kerajaan Sriwijaya dan Majapahit adalah bukti tentang cara menegaranya masyarakat nusantara yang berwawasan nusantara, yang senantiasa memanfaatkan faktor-faktor kelautan dan daratan dalam perpaduan serasi yang menguntungkan.
Kehidupan rakyat yang menegara dalam tanah airnya mewujudkan satu sistem kenegaraan yang berkembang dan menumbuhkan ketahanan untuk menaggulangi hambatan, ancaman, tantangan dan gangguan dalam segala bentuk, baik yang datang dari dalam maupun dari luar dirinya. Berdasarkan pengalaman sejarah maka kondisi tanah air nusantara mempersyaratkan kehidupan nasional yang seimbang untuk mengelola perairan, daratan dan dirgantara sebagai sumber kekayaan alam maupun dalam pemanfaatan kematraan sebagai penghubung antar pulau untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan semua aspek kehidupan sebagaimana nampak dalam terjalinnya pertukaran barang, manusia dan budaya antar pulau dan antar bangsa yang menjadi sumber kehidupan nusantara. Peri kehidupan dalam lingkup kerajaan-kerajaan kecil telah membudaya dan mencapai pengaturan administrasi negara maka hanya kerajaan Sriwijaya dan Majapahit saja yang pernah berhasil mempersatukan kerajaan-kerajaan diseluruh wilayah nusantara.

18. Sejarah Kehidupan Bangsa Nusantara Sebelum Penjajahan

a. a. Memperhatikan kurun waktu pertumbuhan nusantara sejak jaman dahulu kala terdapat bukti-bukti bahwa sejarah kebesaran dan kejayaan kerajaan-kerajaan di wilayah nusantara pada hakekatnya merupakan sejarah negara-negara yang berwawasan nusantara, yang pernah mengarungi samudera-samudera dan benua-benua melawan dasyatnya gelombang dan tantangan alam dengan perahu-perahu mereka. Pertukaran barang, manusia dan budaya antar pulau dan antar bangsa menjadi sumber penghidupan dan sumber kesejahteraan serta kejayaannya.

/ b. Rakyat …..
b. b. Rakyat nusantara pernah menjelajahi pulau-pulau yang membentang dari Malagasi (Madagaskar) dibenua Afrika sampai ke pulau Paskah dekat Amerika Selatan, melewati Samudera Tagaros ialah persatuan Samuera Hindia (1498) dan Samudera Pasifik (1521) sebelum dua nama pecahan samudera tersebut diciptakan oleh pealut-pelaut barat Vasgo da Gama (1498) dan Magelhaens (1521). Hal ini terbukti daripada catatan para ahli sejarah, ahli bahasa dan para antropolog budaya mengenai peri penghidupan rakyat di daerah-daerah tersebut, dimana tempat persamaan bahasa, adat istiadat dan persamaan pokok-pokok sikap dan wawasan hidup mereka.

c. c. Politik pemecah belah devide et impera dan politik pihak penjajah dengan usaha pengalihan pandangan serta perhatian rakyat kita dari lautan kedaratan, mengakibatkan berkurangnya dan mundurnya kecintaan rakyat nusantara terhadap lautan sehingga menyebabkan terancamnya kemerdekaan, kebebasan serta rasa persatuan antara suku-suku bangsa yang mendiami kepulauan nusantara. Kejadian ini nampak jelas pada saat-saat bangsa barat berdatangan ke negeri kita ini untuk mengekspolitasi kekayaan tanah air kita, perserikatan dagang mereka tumbuh dengan subur dalam mengeksploitasi bumi dan lautan kita.

d. d. Sejarah nusantara telah mencatat kepahlawanan, keberanian serta pengorbanan dari negarawan-negarawan kita seperti Mulawarman, Jayawarman, Balaputeradewa, Teguh Dharmawangsa, Airlangga, Chundarmaniwarman, Jayabaya, Kertanegara, Hayam Wuruk, Gajah Mada, Malik Saleh, Ali Mughajat Sjah, Pati Unus, Iskandar Muda, Mla Hayati, Sultan Agung, Hasanudin, Patimura dan lain-lain. Kesemuanya menunjukkan naluri kecintaannya terhadap lautan yang tidak dapat dimusnahkan begitu saja dengan cara apapun juga. Ternyata dengan diteruskannya naluri itu seluruh rakyat nusantara hingga dewasa ini, maka semangat dan wawasan tersebut dapat dengan cepat dibangun kembali.

19. Sejarah Kehidupan Nusantara Dalam Masa Penjajahan

a. a. Politik pemecah belah pihak penjajah yang berkuasa waktu itu bisa mengembangkan serta melebarkan kekuasaannya diseluruh pelosok tanah air, karena lemahnya persenjataan dan teknologi serta persatuan dan kesatuan rakyat pada waktu itu. Akibat politik pemecah belah serta pengalihan pandangan dan perhatian rakyat kita dari lautan kedaratan menimbulkan berkurangnya kecintaan rakyat kita terhadap lautan yang sekaligus juga menyebabkan melemahnya kesadaran serta rasa persatuan diantara segenap rakyat nusantara. Tidak mengherankan apabila pihak penjajah berusaha memperkecil peranan armada pribumi kita sebagai salah satu sendi kehidupan dan perikehidupan rakyat nusantara. Tujuannya antara lain hanya untuk melebarkan kekuasan

/ mereka …..
mereka keseluruh tanah air, dengan politik memecah belah dan politik mematikan kegiatan pelayaran dan perdagangan antar pulau, agar dapat dilaksanakan monopoli ekonomi dan perdagangan yang merupakan sumber kekayaan.

b. b. Penguasaan total atas kehidupan di wilayah nusantara memberikan kekuatan pokok kepada penjajah dalam melaksanakan sistem kolonialisme, yang menggiring rakyat Indonesia menjadi budak-budak, cultur stelsels dan kehidupan perekonomian sehingga menjauhkan rakyat dari wawasan nusantaranya.

c. c. Sebagai akibat dari lamanya penjajahan yang meninggalkan kemiskinan, kebodohan rakyat yang masih dapat dirasakan hingga saat ini antara lain :

1) 1) Hancurnya sistem kerjasama
2) 2) Hancurnya pelayaran nusantara dan pelayaran samudera
3) 3) Hancurnya ekonomi dan perdagangan nusantara
4) 4) Hancurnya ilmu pengetahuan dan teknologi nusantara
5) 5) Hancurnya kebudayaan nusantara
6) 6) Hancurnya sistem pertahanan nusantara
7) 7) Menurunnya kecerdasan bangsa

d. Bangsa Indonesia bangkit berjuang untuk merebut kemerdekaannya kembali. Semangat pemuda melahirkan Sumpah Pemuda, satu nusa, satu bangsa, satu bahasa. Kesatuan dan persatuan nusantara adalah faktor kekuatan yang selalu diidamkan sebagaimana menjadi isi dan jiwa lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

20. Kehidupan Bangsa Indonesia Sebagai Bangsa Merdeka

a. Setelah bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 maka kehidupan bangsa teruji dalam perang kemerdekaan, berikut segala hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan yang justru mendewasakan bangsa Indonesia dalam mengembangkan wawasan nasionalnya. Kekuasaan politik atas sebagian besar wilayah nusantara terwujud sesudah tahun 1950 sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembangunan Negara Republik Indonesia yang masih muda telah mulai dilaksanakan. Pembangunan selanjutnya masih mengarah pada pertumbuhan industrialisasi yang menunjang pemanfaatan unsur kematraan. Sehingga matra laut dan dirgantara bukan sebagai penghambat atau penghalang tetapi justru sebagai penghubung dan pemersatu tanah air.

/ b. Dalam …..

b. Dalam mencapai sasaran pembangunan jangka panjang sesuai dengan tujuan dan cita-cita nasional yang terkandung dalam UUD 1945, mutlak dibutuhkan wawasan nasional ialah wawasan nusantara yang dilandasi dasar falsafah Pancasila dan UUD 1945, kondisi fisik geografi dan dengan memperhatikan faktor kesejarahan sebagai pelajaran.

c. Negara Republik Indonesia sebagai suatu sistem nasional, dalam membangun bangsa dan negaranya harus melandaskan segala perencanaan dan pelaksanaannya pada wawasan nusantara sehingga dengan demikian hasil-hasil pembangunan nasional akan dapat meningkatkan kondisi Ketahanan Nasional Indonesia.

21. Falsafah

a. a. Falsafah adalah suatu renungan dan pemikiran yang didorong oleh keinginan untuk mencari hikmah kebenaran dan arif kebijakan, guna memperoleh suatu pandangan yang menyeluruh dan terpadu dari hakekat kehidupan alam semesta dimana manusia hidup yang disebut filsafati.

b. b. Disamping pengetahuan, manusia juga memiliki unsur percaya atau pengetahuan yang diterimanya dari pihak lain yang bersumber dari wahyu tanpa manusia dapat membuktikan sendiri kebenarannya. Pengetahuan yang demikian itu mengatasi kodrat manusia sendiri hingga disebut pengetahuan adi kodrati.

c. c. Kecuali 2 jenis pengetahuan tersebut manusia juga memiliki :

1) Pengetahuan iderawi
2) Pengetahuan ilmiah
3) Pengetahuan bawah sadar atau firasati

d. kepercayaan kita bahwa Tuhan telah menciptakan 4 jenis perwujudan yang dapat kita tangkap dengan pengetahuan inderawi yaitu :

1) Benda mati yang hanya mempunyai bentuk/wujud.
2) Flora (nabati) yang mempunyai bentuk/wujud serta kehidupan.
3) Fauna yang mempunyai bentuk/wujud kehidupan serta diberi daya reaksi dan naluri.
4) Manusia yang mempunyai bentuk/wujud, kehidupan, daya reaksi dan naluri ditambah dengan akhlak serta akal.

/ e. Manusia …..

e. Manusia sebagai titah yang mempunyai akhlak dan akal mampu menangkap firman Tuhan atau wahyu melalui ajaran kehidupan, khususnya kehidupan di dunia yang memberikan pengetahuan, adi kodrati. Dari firman/wahyu tersebut maka dapat dijabarkan tugas-tugas kemanusian antara lain :

1) Menyembah/mencintai penciptanya
2) Melanjutkan keturunan
3) Memanfaatkan alam untuk kelangsungan hidupnya

f. Dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiannya itu, manusia bergerak dalam 2 (dua) bidang yaitu :

1) Bidang rokhaniah yang bersifat ideal dan transcenden seperti terkandung dalam hati nurani dan sistem-sistem nilai dalam hubungan manusia dengan kata hati nuraninya sendiri antara manusia dengan manusia lain dan antara manusia dengan penciptanya.

2) Bidang lahiriyah yang menunjukkan realitias dan mencakup hal-hal yang dapat dilihat dan dirasakan secara indera dalam bidang hukum serta norma-norma yang meliputi 2 (dua) segi hubungan yaitu :

a) Manusia dalam hubungannya dengan tempat/ kedudukannya dalam alam semesta.
b) Manusia dalam hubungannya dengan waktu.

g. Oleh sebab itu kesadaran dan penghayatan lima sila dari Pancasila itu akan menuntun tumbuh kembangnya manusia sosial, yang adil, demokratis, nasionalis dan internasionalis, serta sekaligus juga manusia. Dari kenyataan itu terlihat dengan jelas betapa kuat dan teguh mantapnya dasar falsafah negara Republik Indonesia yaitu Pancasila, karena isinya adalah tidak lain kecuali justru kelima sila itu merupakan kodrat manusia. Namun demikian perlu diperhatikan selalu, bahwa didalam Pancasila kelima sila kodrati itu secara khusus dituangkan kedalam perumusan yang pasti, seperti tertulis dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 yang berbunyi :

1) 1) Ketuhan yang Maha Esa
2) 2) Kemanusian yang adil dan beradab
3) 3) Persatuan Indonesia
4) 4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan suatu
5) 5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
/ Dalam …..
Dalam rumus pasti ini nyatalah bahwa sifat khusus Pancasila memang hanya diperuntukan bagi Indonesia sendiri.

h. Istilah Indonesia sejak terciptanya pada tahun 1850, mula-mula dimaksudkan sebagai nama sebutan bagi suatu wilayah kebudayaan, yang membentang secara luas di daerah kepualuan di sebelah selatan darat benua Asia (Austronesia). Dalam perkembangan penggunaan sejak waktu itu, istilah tersebut telah banyak mengikuti pertumbuhan kehidupan politik, hingga akhirnya sekarang telah menjelma menjadi nama sebutan bagi suatu bangsa yang telah bernegara, seperti dimaksudkan dan dirumuskan didalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Dalam UUD 1945 itu telah dirumuskan secara padat lukisan jiwa dan batin segenap bangsa Indonesia serta gambaran wujud wajah seluruh tumpah darah Indonesia, seperti tertulis dan tersirat dalam Pembukaan UUD 1945, batang tubuh dan penjelasannya.

j. Dengan berlandaskan pada dasar falsafah Pancasila, UUD 1945 dan wawasan nusantara serta dengan mengikuti perkembangan lingkungan strategik secara nasional, regional dan internasional, terutama perkembangan teknologi kita bangsa Indonesia berusaha membangun bangsa dan lingkungan hidupnya dengan tujuan mencapai cita-cita nasional. Segala kemampuan dikerahkan baik yang besumber dari rakyat sebagai potensi utamanya, untuk mengelola kekayaan alam yang tersedia di bumi Indonesia. Bangsa Indonesia sadar bahwa secara geografis letak dan kedudukan tanah air sangat strategis, dimana dalam isi perut buminya mengandung kekayaan yang melimpah ruah. Oleh karena itu setiap upaya pengelolaan kekayaan alam tadi harus ditujukan demi
kepentingan kesejahteraan rakyat secara serasi, merata dan seimbang, karena kondisi yang demikianlah yang dapat memupuk dan menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu harus pula dijaga keseimbangan serta perwujudannya dalam hubungan yang erat antara falsafah bangsa yang bersumber dari Pancasila tadi dengan kenyataan kehidupan pada setiap pemanfaatan kekayaan alam.
Karena itu yakin bahwa hanya falsafah Pancasila dan UUD 1945 serta dengan berwawasan nusantara upaya pelestarian kelangsungan hidup bangsa dan upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan memanfaatkan kekayaan alam secara serasi, merata dan seimbang dapat tercapai. Kondisi tanah air yang demikian luas, majemuk serta kaya akan bahan kebutuhan hidup dikelola dengan persatuan dan kesatuan rakyat yang tangguh, serta ulet akan membuahkan suatu kemampuan yang besar dan tentulah akan membawa bangsa serta negara Indonesia kepada kedudukan, martabat dan derajat yang sama ditengah-tengah bangsa lain didunia.
/ 22. Geografi …..

22. Geografi

a. a. Geografi sebagai faktor fisik memiliki unsur-unsur sebagai berikut :

1) 1) Letak dan kedudukan Astronomis. Kepulauan Indonesia terletak diantara 940 45’ dan 140 61 bujur timur serta antara 60 15’ lintang utara dan 110 13’ lintang selatan sebelah paling jauh antara dua tempat dengan arah :

a) Utara-Selatan + 1.844 Km
b) Barat-Timur + 5.066 Km

2) 2) Letak dan Kedudukan Perbatasan. Dalam hubungannya dengan negara-negara tetangga dan wilayah laut, disebelah barat Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia disebelah utara berbatasan dengan wilayah India (Nikobar) Selat Malaka, Selat Singapura, Laut Cina Selatan, Malaysia, Singapura, Vietnam dan Philipina disebelah timur berbatasan dengan Samudera Pasifik dan Papua Nugini, Timor Leste sedangkan disebelah selatan berbatasan langsung dengan laut Arafura, Samudera Hindia dan Australia.

3) 3) Letak dan Kedudukan Silang. Indonesia terletak dipersilangkan antara dua benua yaitu Asia dan Australia serta dua Samudera yaitu Hindia dan Pasifik. Tidak saja dalam arti geografis tetapi juga dalam segala aspek sosial seperti :
a) a) Demografi. Antara daerah yang berpenduduk jarang di selatan yaitu Australia 14 juta dan daerah yang berpenduduk padat di utara yaitu RRC + 2 milyar , Jepang + 120 juta dan Vietnam + 30 juta.
b) b) Ideologi. Antara liberalisme di selatan dan Komunisme di utara.
c) c) Politis. Antara sistem Demokrasi Parlementer di selatan dan sistem Demokrasi Rakyat di utara.
d) d) Ekonomi. Anara sistem ekonomi liberal/kpitalis diselatan dan ekonomi terpusat di utara.
e) e) Sosial. Antara individualisme di selatan dan komunisme/ sosialisme di utara.
/ f) Budaya …..
f) f) Budaya. Antara kebudyaan Barat di selatan dan kebudayaan Timur di utara.
g) g) Hankam. Antara sistem pertahanan benua ( kontinental ) di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur.
Posisi yang demikian itu memberikan kepada Indonesia suatu kedudukan dan peranan yang penting sekali, tidak hanya dalam persoalan dalam negeri tetapi juga dalam hubungannya dengan dunia Internasional. Posisi tersebut juga mempunyai kerawanan karena Indonesia juga terbuka dari segala penjuru.
4) Topografi. Indonesia merupakan negara kesatuan yang berbentuk kepulauan terdiri dari pulau-pulou besar dan kecil berjumlah + 17.506 pulau. Luas wilayah Nasional Indonesia + 8.4 juta km2, terdiri atas wilayah daratan seluas 2.028.087 km2 dan wilayah perairan seluas + 6.4 juta km2. Laut Teritorial 3.166.163 km, landas kontinen 800.000 km zone ekonomi eksklusif 2,5 juta km, sehingga perbandingan luas wilayah daratan dan wilayah lautan ialah 1 : 3. Wilayah laut yang lebih luas dari pada daratan dengan potensi kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dapat memberikan kesejahteraan yang lebih besar bagi bangsa dan rakyat Indonesia, pulau-pulau yang terpenting menurut luasnya adalah :
a) Kalimantan (wilayah RI) …………………………… 539.460 km2
b) Sumatera ……………………………………………….. 473.606 km2
c) Irian Jaya (wilayah RI) …………………………….. 421.981 km2
d) Sulawesi …………………………………………………. 189.216 km2
e) Jawa dan Madura ….………………………………… 132.216 km2
f) Maluku …………………………………………………… 74.505 km2
g) Nusa Tenggara Timur ………………………………. 47.876 km2
h) Nusa Tenggara Barat ….…………………………… 27.177 km2
l) Bali ……….………………………………………………. 5.561 km2

/ Bagian …..

Bagian Barat Kepulauan Indonesia terdiri atas pulau-pulau besar, yang ciri-ciri daratannya nampak menonjol (Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Jawa) sedang bagian timurnya kecuali Irian Jaya merupakan kumpulan pulau-pulau kecil dari kepulauan Nusa Tenggara dan kepulauan Maluku, dimana lebih nampak dominan unsur lainnya. Dengan demikian, maka dibagian Barat Indonesia wilayah daratannya lebih mennjol, sedangkan keadaan perairan sebagian besar relatif dangkal maximal + 600 kaki. Dibagian Timur Indonesia terdapat laut dalam dengan kekayaan alam yang sangat besar, sekalipun belum terungkap semua. Pantai-pantai yang berbatasan dengan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik umumnya lebih curam dan terjal.
5) Iklim. Keadaan iklim Indonesia adalah iklim tropis dengan dua musim yaitu penghujan dan kemarau, sehingga sangat dipengaruhi oleh adanya angin-angin pasat, tetapi tidak dilanda typhoon-typhoon yang berarti. Wilayah Indonesia pada umumnya terdiri dari tanah subur dan hutan-hutan. Di pulau-pulau Sumba, Sumbawa dan sekitarnya terdapat padang rumput yang luas. Iklim semacam itu sangat berpengaruh, tidak saja terhadap perikehidupan bidang ekonomi tetapi juga terhadap perikehidupan bidang sosial, politik, budaya dan Hankam.
6) 6) Sumber kekayaan alam. Indonesia mempunyai sumber-sumber alam yang potensial antara lain :
a) a) Pertanian. Padi, jagung, ketela pohon, kacang tanah, kacang kedelai.
b) b) Perkebunan. Karet tembakau, kopi, coklat, cengkeh, tebu, kelapa/kopra, kelapa sawit, lada.
c) c) Kehutanan. Kayu, damar, rotan, sagu, terpentin.
d) d) Perikanan. Darat dan laut
e) e) Tambang. Minyak dan gas bumi, timah, bauxit mangan, cobalt, batu bara, nikel, emas, perak, tembaga, belerang, aspal.
Namun semua itu tidak akan mempunyai arti apa-apa apabila Indonesia tidak dapat mengeksplorasi dan mengekploitasinya menjadi kekuatan nyata.

/ b. Geografi …..

b. b. Geografi sebagai faktor dinamis dengan unsur-unsurnya sebagai berikut :
1) Faktor sejarah. Secara ringkas sejarah bangsa Indonesia sejak abad ke XVI merupakan sejarah perjuangan bangsa yang tertindas, yang berjuang melawan penjajahan segala bentuk dan perwujudannya serta dari manapun datangnya. Berabad-abad lamanya bangsa Indonesia berjuang untuk merebut kemerdekaan, menegakkan kedaulatan, keadilan, kebenaran dan pencapaian kesejahteraan. Perlawanan yang terus menerus terhadap penjajahan Portugis, Inggris, Belanda dan Jepang, telah membuktikan dengan jelas betapa besar semangat perjuangan bangsa Indonesia terhadap setiap bentuk dominasi asing.
2) Faktor Ethologi. Bangsa Indonesia merupakan hasil perpaduan budaya antara penduduk asli dengan bangsa-bangsa pedatang dari benua Asia dan Eropa melalui proses sejarah yang berabad-abad lamanya.
3) Faktor Demografi. Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar berdasarkan sensus penduduk tahun 1997 penduduk Indonesia 210 juta jiwa, dengan kenaikan rata-rata berkisar pada 2,34% setahun dimana 65% dari jumlah tersebut tinggal pulau Jawa, Madura dan Bali. Hambatan utama yang menyebabkan pembangunan berkembang sebagaimana mestinya ialah tidak atau kurang serasinya penyebaran penduduk sebagai sumber daya manusia yang dapat menangani sumber kekayaan alam dan energi yang tersedia.
4) 4) Faktor mental Psikologi. Bangsa Indonesia pada dasarnya adalah bangsa yang respektif terhadap macam-macam paham, aliran, kepercayaan dan pengetahuan dan tidak apriori menolak sesuatu yang baru, yang datang dari luar dan pandai memilih yang baik serta membuang yang tidak cokok, toleransi dan peramah, memiliki kekeluargaan, persaudaraan, gotong-royong. Betapapun adat istiadat, bahasa, corak kebudayaan daerahnya beraneka ragam, tetapi bangsa Indonesia memiliki sifat persatuan dan kesatuan yang tercermin dalam lambang Bhineka Tunggal Ika kesemuanya ini merupakan unsur yang ampuh dalam geopolitik dan geostrategi Indonesia, yang sekaligus merupakan alas biak yang subur bagi sistem Nasional Indonesia.
5) Faktor Ideologi. Pancasila merupakan falsafah negara dan bangsa Indonesia yang sekaligus juga merupakan alat pemersatu, pandangan hidup, pegagangan hidup, tinjauan hidup, dan cara hidup bangsa Indonesia. Pancasila menjiwai setiap bentuk tatalaku dan perilaku bangsa Indonesia. Sejarah ditetapkannya sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 hingga sekarang, dalam pasang surutnya arus perjuangan
/ bangsa …..
bangsa telah terbukti akan Kesaktian Pancasila yang tetap memancarkan hikmah dan keramatnya. Politik dalam negeri dan luar negeri keduanya berlandasakan pada Falsafah Pancasila dan UUD 1945 demi tercapainya tujuan perjuangan bangsa Indonesia.
6) Faktor Politik. Di dunia ini belum ada ketertiban yang didasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abdi dan keadilan sosial, pendirian bangsa Indonesia bahwa bangsa Indonesia cita damai tetapi lebih cinta kemerdekaan, maka dalam hubungannya dengan berbagai negara dan bangsa lain Indonesia menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif, anti kolonialisme dan imperialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya serta dari manapun datangnya. Di bidang politik dalam negeri dimantapkan kesadaran kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 bagi setiap warga negara sehingga dapat terjamin kelancaran pencapaian cita-cita nasional.
7) Faktor Ekonomi. Pangan sebagian besar dihasilkan di pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimatan dan Sulawewsi sedangkan di pulau-pulau di wilayah di sebelah Timur dapat dikatakan masih minus. Sumber daya alam seperti minyak bumi, biji besi, timah, batu bara, bauxit, emas, perak, nikel, aspal dan lain-lain yang sudah diketahui dan dieksploitasi, sebagian besar terdapat di pulau dan perairan wilayah barat sedangkan di pulau-pulau dan perairan lainnya masih dalam tahap eksplorasi kecuali tembaga di Sulawesi dan Irian Jaya.
8) Faktor Sosial Budaya. Tata kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia dilandaskan pada kepribadian nasional yang dengan melalui suatu proses adaptasi yang selektif menerima unsur-unsur sosial, budaya dari luar yang menjadi satu keseluruhan baru yang serasi tanpa menghilang ciri-ciri khas atau aslinya. Tidak ada satu negarapun di dunia yang dapat menyamai Indonesia didalam toleransi hidup di mana unsur agama dan budaya bermasyarakat, Hindu, Budha, Islam, Katolik, Protestan dan aliran kepercayaan lainnya dapat hidup rukun berdampingan secara harmonis.
9) Faktor Pertahanan dan Keamanan.
a) a) Perwujudan Keamanan Nasional (national security) didalam wilayah nusantara menjadi satu kesatuan kondisi dan ruang juang nasional yang terdiri atas pulau-pulau, lautan dan dirgantara, mencakup :
/ (1) Keselamatan …..

(1) (1) Keselamatan bangsa dan negara.
(2) (2) Pertahanan negara.
(3) (3) Keamanan umum dan ketentraman dan ketertiban masyarakat.
(4) (4) Penanggulangan terhadap bencana alam dan malapetaka.
b) b) Struktur dan kedudukan wilayah nusantara adalah :
(1) (1) Kedalam, keamanan nasional harus dikelola secara terpusat dan dihindarkan dari upaya pemecahan/ separatisme dari pihak-pihak lain karena wilayah nusantara terdiri atas lautan yang ditaburi beribu-ribu pulau besar dan kecil dengan dirgantara diatasnya.
(2) (2) Keluar, dicegahnya pengaruh-pengaruh kekuatan negara lingkungan dan kekuatan-kekuatan besar dunia, karena wilayah nusantara menempati salah satu posisi silang dunia dan terletak antara dua benua dan dua samudera.
c) c) Dari perwujudan keamanaan nasional dan struktur serta kedudukan wilayah nusantara tersebut maka Indonesia akan menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik secara langsung maupun tidak langsung dari luar maupun dari dalam negeri yang semuanya itu harus dihadapi dengan menciptakan :
(1) Pertahanan Rakyat Semesta (Hanrata) dengan mengikutsertakan seluruh rakyat untuk berpartisipasi aktif dibidang pertahanaan dengan TNI sebagai kekuatan inti. Adapun sistem senjata yang dipergunakan adalah sistem senjata teknologi.
(2) Sistem keamanan swakarsa yakni perwujudan daya tangkal di setiap lingkungan untuk dapat memberikan rasa aman dari masyarakat ditingkat paling bawah agar tidak dapat dipergunakan sebagai alat baik bagi pihak-pihak yang berusaha menggangu keamanan nasional.

/ 10) Faktor …..
10) Faktor Perhubungan.
a) a) Perhubungan merupakan unsur terpenting baik dimasa damai maupun dimasa perang, hal mana menyangkut kepentingan strategi dan taktik. Pemindahan penduduk (transmigrasi) maupun pasukan dan logistik dari suatu daerah ke daerah lainya sangat menentukan dalam pembangunan maupun dalam peperangan. Adanya perhubungan yang padat di suatu daerah berarti adanya growth centre/potensi ekonomi yang dapat menjadi incaran bagi musuh/bakal musuh, sehingga diperlukan sarana keamanan yang kuat untuk melindungi lalu lintas di darat, laut dan udara.
b) b) Alat perhubungan darat, laut dan udara yang ada belum memadai kebutuhan, kecuali di pulau Jawa khususnya mengenai jaring-jaring perhubungan darat. Sedangkan perhubungan antar pulau dan antar daerah terutama di luar Jawa sangat dirasakan kebutuhannya akan perluasan sistem dan alat perhungan di air dan udara.
c) c) Lalu lintas internasional lewat nasional, lewat dari samudera Hindia ke Samudera Pasifik dan sebaliknya, mau tidak mau akan melalui wilayah perairan dan udara Indonesia. Letak kedudukan Indonesia yang penting dalam hubungan lalu lintas internasional tersebut memberi kemungkinan peranannya sebagai pengawas dan pengatur lalu lintas serta ikut memanfaatkan laut dan dirgantara tersebut sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia.
d) d) Dengan pesatnya kemajuan teknologi khususnya kedirgantaraan dan ruang angkasa yang antara lain telah ditemukannya peranan dari satelit. Peranan tersebut dapat dimanfaatkan baik untuk maksud damai maupun maksud perang. Penempatan satelit tersebut terletak di wilayah geostationary orbit (GSO/garis orbit satelit) di atas katulistiwa. Mengingaat bahwa negara Republik Indonesia berada di ruang wilayah katulistiwa, maka mau tidak mau akan memegang peranan penting. Khususnya dalam rangka penempatan satelit oleh negara maju. Oleh karena itu perlu kiranya diadakan langkah-langkah pengawasan yang secermat-cermatnya terhadap penempatan dari satelit tersebut, serta diupayakan agar penempatan-penempatan satelit tersebut adalah untuk maksud damai saja, demi untuk menjaga kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan demi terciptanya perdamaian dunia yang abadi.
/ 11) Faktor …..
11) Faktor Teknologi.
a) a) Dalam pembangunan negara, bangsa dan tanah air nusantara dalam rangka memanfaatkan alam guna melestarikan kelangsungan hidup menuju cita-cita nasional, mutlak memerlukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didapat dari :

(1) (1) Pendidikan umum.
(2) (2) Pendidikan kejuruan.
(3) (3) Pengalaman.
(4) (4) Alih ilmu pengetahuan dan teknologi.
b) b) Pola pendidikan nasional Indonesia harus disesuaikan dengan kebutuhan bangsa dan potensi kekayaaan alam nusantara, sehingga bangsa Indonesia dapat merubah kekuatan potensial yang ada menjadi kekuatan yang nyata, yang dapat dipergunakan dan dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
c) c) Untuk mempercepat laju pembangunan sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai cita-cita nasional, maka harus diupayakan :
(1) (1) Kemudahan untuk menempuh pendidikan.
(2) (2) Mencari, mendapatkan dan melestarikan ilmu pengetahuan dan tehnologi baik dari dalam maupun dari luar negeri.
(3) (3) Kesempatan yang seluas-luasnya untuk mendapatkan teknologi pada lembaga-lembaga/industri yang memper-gunakan teknologi maju.
23. Sumber Kekayaan Alam. Keadaan dan kekayaan alam hingga kini ternyata baru sebagian yang telah digali dan dimanfaatkan sedangkan kemungkinan yang sangat potensial selalu menunggu penggunaan/penggarapan tangan manusia. Pengertian sumber kekayaan alam ialah segala sumber alam baik yang sudah maupun yang belum diketahui, yang didapatkan di atas permukaan serta di dalam bumi, dipermukaan, di dalam dan di dasar laut yang berada diwilayah kekuasaan suatu negara :
a. a. Kekayaan alam terdiri dari :

1) 1) Hewani.
2) 2) Nabati.
3) 3) Mineral.

/ b. Kekayaan …..
b. b. Kekayaan alam mempunyai sifat :
1) 1) Dapat diperbaharui.
2) 2) Tidak dapat diperbaharui.
c. c. Kekayaan alam terdapat di dalam tiga lingkungan :
1) 1) Di atmosfir :
a) a) Sinar Matahari.
b) b) Oksigen.
c) c) Carbon dioxyd.
d) d) Ruang angkasa/garis orbit satelit dan lain-lain.
2) 2) Di permukaan Bumi :
a) a) Tanah (tempat berpijak, tempat tinggal, bercocok tanam) perkebunan, kehutanan).
b) b) Perairan laut dan darat (makanan protein hewani, media komunikasi dan sebagainya).
c) c) Gunung (sumber mineral, sumber hidrologi, klimatologi).
d) d) Flora dan Fauna.
3) 3) Di dalam bumi :
a) a) Mineral (minyak bumi, uranium, biji besi, batu bara, tembaga, nikel, bauksit).
b) b) Energi alam (gas alam, panas alam, air artesis, geoternis dan sebagainya).
d. d. Ciri khusus sumber kekayaan alam ialah penyebarannya yang tidak teratur dan tidak merata, sehingga menimbulkan sifat ketergantungan antar negara dan merupakan problem hubungan internasional. Mengingat perkembangan ekonomi dunia yang menunjukkan peningkatan permintaan hasil-hasil sumber kekayaan alam dan usaha peningkatan GNP Indonesia dalam rangka akselerasi pembangunan perlu pengaturan dalam pengolahan tentang sumber kekayaan yang ada.
/ e. Kekhawatiran …..
e. e. Kekhawatiran akan kekurangan sumber kekayaan alam dapat membawa negara-negara untuk melakukan tindakan-tindakan yang dapat menjamin tersedianya bahan tersebut baik bahan tambang dalam tanah maupun di dasar laut. Bagi Indonesia yang memiliki sumber kekayaan alam relatif banyak perlu memperhitungkan dengan sungguh-sungguh :
1) 1) Pengamanan sumber-sumber kekayaan alam yang dimiliki.
2) Pengolahan sumber-sumber kekayaan alam secara nasional yang lebih baik dengan memperhitungkan perkembangan teknologi demi mendapatkan manfaat ekonomi yang sepadan sesuai penghasilan bahan mentah.
24. Teknologi.
a. a. Sejak berabad-abad lamanya, suku-suku bangsa yang menghuni kepulauan nusantara ini baik secara perorangan maupun dalam kelompok-kelompok kecil, berusaha memanfaatkan lingkungan untuk mendapatkan keamanan dan kesejahteraan bagi dirinya maupun kelompoknya. Dengan kemampuan tenaga dan akalnya, mereka telah mampu menghasilkan suatu karya berbentuk bangunan konstruksi yang megah, kokoh dan mempunyai nilai tinggi yang diakui oleh seluruh bangsa di nusantara dan dunia internasional. Wujud dan bentuknya berupa candi-candi besar, antara lain Candi Borobudur, Prambanan dan bangunan-bangunan bersejarah lainnya. Kesemuanya itu menunjukkan, bahwa sejak lama bangsa-bangsa di kepulauan nusantara ini telah mengenal ilmu pengetahuan yang dapat membentuk sistem-sistem yang dapat mengatasi kodrat secara aktif dan mampu berpikir sehat.
b. b. Penduduk nusantara pada kenyataannya telah mampu membuahkan karya yang besar, dimana sejak saat itu telah dimiliki sistem perencanaan yang menunjang ilmu pengetahuan dan tehnik serta pengetahuan teknik yang disebut teknologi. Dengan demikian jelas bahwa bangsa nusantara sejak lama telah menguasai perhitungan-perhitungan yang masuk akal karena ilmu teknik atau ilmu teknologi tersebut antara lain telah dihasilkan kapal-kapal penisi yang mampu menjelajah samudera, keluar wilayah perairan nusantara. Kemampuan teknologi perkapalan nusantara pada zaman itu tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain.
c. c. Namun pengetahuan tentang cara berpikir sehat atau teknologi tadi menjadi padat sejak dikuasainya nusantara kita ini oleh penjajah Eropa yaitu Inggris, Spanyol, Portugis dan Belanda sehingga kemampuan bangsa menjadi lemah dan selama tiga setengah abad lamanya menjadi bangsa yang miskin dan bodoh secara lahiriyah.
/ d. Dengan …..
d. d. Dengan telah dicapainya kemerdekaan nasional disertai dengan semangat membangun bangsa dan negara seperti sekarang ini, bangkit pulalah keinginan untuk berkemampuan teknologi, mengejar ketinggalan dari kemampuan bangsa-bangsa lain guna mencapai keamanan dan kesejahteraan bangsa, sederajat dengan bangsa-bangsa maju di dunia ini. Untuk maksud tersebut maka tingkat perkembangan teknologi baik pada tingkat teknologi rendah, teknologi madya mapun teknologi mutahir harus dimulai dan dirintis dalam bentuk teknologi industri, industri modern, dan teknologi perusahaan dengan pertama-tama menggunakan bantuan dari negara-negara maju yang bersahabat dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
e. e. Dengan memanfaatkan kondisi geografis serta kekayaan alam nusantara dan dengan disertai kemampuan teknologi maka bangsa Indonesia diharapkan akan menjadi bangsa yang besar dan kuat, ditengah-tengah lingkungan bangsa-bangsa lain di dunia. Faktor pengaruh dan dampak kemampuan berteknologi ini sangat erat hubungannya dengan kemajuan dari setiap aspek kehidupan bangsa dalam mencapai cita-cita nasional. Karena itu hendaknya kemampuan berteknologi ini menjadi kesadaran bangsa dan menjiwai setiap generasi serta menjadi milik bersama bangsa Indonesia secara luas. Untuk ini diperlukan pendidikan serta sarana dan prasarana pendidikan yang merata di seluruh wilayah nusantara ini sehingga dapat memiliki kecerdasan oleh setiap warga negara agar pembangunan nasional benar-benar mencapai sasarannya. Pendidikan yang mengarah kepada berkemampuan teknologi perlu mendapat prioritas karena teknologi adalah salah satu perangkat yang sangat dominan, yang dapat memberikan keamanan dan kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia sehingga cita-cita untuk mendapatkan keadilan dan kemakmuran segera dapat terwujud.
25. Demografi.
a. Dewasa ini penduduk Indonesia sudah mencapai 210 juta jiwa dengan kenaikan rata-rata 2,34 % pertahun. Kenyataan menunjukkan bahwa penyebaran penduduk tidak merata sehingga ada daerah yang padat sekali penduduknya seperti Pulau Jawa, madura dan Bali serta ada daerah-daerah yang jarang sekali penduduknya bahkan kosong sama sekali tanpa ada penduduknya. Penyebaran penduduk yang tidak merata dimana Pulau Jawa yang hanya seluas 7 % dari luas daratan Indonesia atau 132.216 km2 dihuni oleh 65 % dari seluruh penduduk Indonesia (65 % X 210 juta jiwa = 136.500.000 jiwa). Jawa adalah merupakan pusat pemerintahan dengan demikian mempunyai arti penting, oleh karenanya sangat perlu mendapatkan perhatian.

/ b. Negara …..
b. Negara-negara tetangga yang berdekatan dengan Indonesia ialah Pakistan, India, Srilangka, Birma, Maladewa, Bangladesh, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Malaysia, Singapura, Brunai, Philipina, RRC, Jepang, Papua Nugini dan Australia. Wilayah pulau-pulau di Indonesia bagian uatara penduduknya sangat tipis atau relatif kosong dengan sumber kekayaan alam yang potensial melimpah, dibanding dengan penduduk negara-negara tetangga seperti Jepang + 100 juta, RRC + 1 milyar, India + 680 juta, Vietnam + 20 juta dan Australia + 14 juta sangat memungkinkan wilayah Indonesia dijadikan ajang pencaharian Lenensraun oleh kekuatan-kekuatan berpenduduk pada negeri di sebelah Utara Indonesia seperti yang perlu dibuktikan oleh Jepang pada Perang Dunia II.
c. c. Sadar akan perlunya membangun hari esok yang lebih baik dari pada hari ini dan mengembangkan keyakinan pada diri sendiri bahwa kita dapat memperbaiki kehidupan serta memiliki kemampuan dan sikap yang diperlukan untuk mengubah nasib bangsa dan negara maka diupayakan pelaksanaan keluarga berencana dengan tujuan untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk dengan kenaikan rata-rata sekitar 1 % per tahun. Dengan demikian implikasi pertambahan penduduk 2 X lipat selama jangka waktu 30 tahun dapat dihambat (delayed), demi perwujudan kesejahteraan dan keamanan untuk menuju pada cita-cita nasional.
d. d. Suku-suku bangsa yang mendiami lebih dari 17.506 pulau-pulau di Indonesia, memiliki lebih dari 250 bahasa dan dialek, menganut berbagai agama (Hindu, Budha, Islam, Protestan dan Katholik) serta mempunyai keaneka
ragaman ciri-ciri sosial budaya merupakan masyarakat yang majemuk (pluralistik) yang selama masa penjajahan telah diporak-porandakan oleh politik devide et impera oleh pihak penjajah. Dengan telah menegaranya bangsa Indonesia dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan falsafah Pancasila dan UUD 1945 serta berwawasan nusantara, maka masalah pembauran atau integrasi bangsa sebagaimana diikrarkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan termuat dalam sesanti Bhineka Tunggal Ika adalah merupakan keharusan. Pembauran harus sekaligus bersifat horisontal (antar suku bangsa/golongan etnik) dan bersifat vertikal (antar masyarakat dan pemerintah).
Sejarah telah membuktikan bahwa betapa pahit akibatnya bagi bangsa dan negara apabila pembauran tidak terlaksana. Pertentangan ideologi, separatisme, SARA (suku, agama, rasialis dan antar golongan) telah merobek-robek kesatuan dan persatuan bangsa. Dengan mewujudkan pembauran, diharapkan adanya perilaku dalam interaksi dan komunikasi dalam suasana penuh persahabatan tanpa membeda-bedakan suku bangsa, keturunan, agama dan bangsa serta apapun nama yang disandang masing-masing. Tiada kecurigaan, tiada prasangka, demi membangun manusia Indonesia seutuhnya, kini dan masa depan.

/ 26. Sosial …..
26. Sosial Politik

a. Potensi Nasional. Untuk dapat mengukur potensi nasional harus kita ketahui tentang potensi rakyatnya, potensi kekayaan alam dalam hal lokasi, ukuran, bentuk, batas-batas topografi, iklim dan batas negara tetangga, dihadapkan kepada lingkungan dan negara-negara lain. Dalam mengukur potensi rakyat hendaknya diperhatikan tentang efektivitas, karakter, bentuk dan perwujudan pemerintahan dan kesadaran nasionalnya. Sedangkan untuk mengukur potensi sumber kekayaan alam, diperhatikan pada kemampuan perekonomian dalam masa damai maupun masa perang. Sumber kekayaan alam, disamping bahan-bahan keperluan pangan dan industri juga investasi hasil pembangunan berupa prasarana dan sarana, jasa dan lain-lain.

b. Politik Nasional. Untuk mempertahankan posisi kesatuan politik, pemerintah wajib merencanakan pengembangan potensi rakyat secara efektif. Usaha pemerintah untuk memberikan kesejahteraan dan keamanan pada rakyatnya melalui politik tersebut disebut politik nasional negara, yang berhubungan dengan masalah-masalah dalam negeri disebut politik dalam negeri dan yang berhubungan dengan masalah-masalah internasional disebut politik luar negeri. Politik dalam negeri dan politik luar negeri harus terpadu serasi dan seimbang.

27. Sosial Ekonomi

a. Pancasila dan UUD 1945 menjiwai wawasan perekonomian dimana :

1) Tanah, air dan udara serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara agar dapat menjamin pemanfaatannya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2) Jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pendidikan dan ketrampilan yang belum tinggi tidak akan menunjang pertumbuhan perekonomian, apabila tidak diberikan pendidikan dan ketrampilan kepada rakyat untuk dapat mengelola potensi kekayaan alam menjadi kekuatan nyata. Demikian juga jumlah penduduk yang besar tanpa pengendalian yang seksama dalam pertumbuhannya akan menghambat pertumbuhan perekonomian.

3) Wawasan perokonomian harus :

a) Memandang tanah air dan sumber kekayaan alam sebagai satu kesatuan yang melandasi upaya manusia Indonesia dalam mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
/ b) Kebutuhan …..
b) Kebutuhan-kebutuhan utama yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai dan diatur oleh negara, guna kemakmuran rakyat.

b. Wawasan perekonomian yang berlandaskan Pancasila memandang manusia dalam bentuk badaniah sebagai suatu yang universal, dimana dalam proses kehidupan dan penghidupannya mendorong manusia Indonesia untuk berintegrasi antara:

1) Manusia dengan Tuhannya
2) 2) Manusia dengan manusia lainnya
3) 3) Manusia satu dengan masyarakat
4) 4) Manusia dengan alam semesta
5) 5) Manusia dengan ilmu pengetahuan dan teknologi

Dengan demikian terjadi suatu ekosistem dalam hidup manusia Indonesia dengan alam lingkungannya yang mempunyai hubungan vertikal dengan Tuhan dan hubungan horizontal dengan masyarakat. Wawasan Nusantara mengandung makna persatuan dan kesatuan bangsa dan negara oleh karena itu pertumbuhan
perekonomian nusantara dikembangkan tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh wilayah dalam perkembangan kehidupan ekonominya dan dijaga tetap adanya saling menunjang antar wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. Berwawasan mengenai perekonomian menurut pengertian wawasan nusantara berarti perlunya orientasi pemikiran memanfaatkan kesatuan wilayah, demi tercapainya kesejahteraan bangsa dan negara serta masyarakat yang adil, makmur, merata, serasi dan seimbang dengan mempergunakan teknologi yang tepat guna. Mengingat akan situasi dan kondisi geografi Indonesia yang sangat menguntungkan, maka diperlukan adanya suatu upaya peningkatan prasarana dan sarana komunikasi sebagai pendukung terwujudnya kesatuan ekonomi.

28. Sosial Budaya

a. Budaya adalah daya dari budi manusia yang terdiri dari atas pikiran (cipta), perasaan (rasa) dan kemauan (karsa). Ketiga daya rohani tersebut dalam perpaduannya mewujudkan hati nurani manusia, yang dikomunikasikan ke luar melalui tutur bahasa (kata) dan tindakan perbuatan (karya). Hasil perpaduan antara cipta-rasa-karsa-kata-karya terwujud mewujudkan kebudayaan. Demikianlah hasil perpaduan cipta-rasa-karsa-kata-karya bangsa Indonesia merupakan kebudayaan Indonesia yang berisi sistem nilai yang digunakan sebagai pedoman bangsa Indonesia untuk mempersepsi diri terhadap lingkungan alam semesta.
/ b. Sejarah …..

b. b. Sejarah kebudayaan bangsa Indonesia yang terdiri atas budaya bangsa dan budaya suku-suku bangsa yang berdiam di seluruh nusantara merupakan budaya nasional atau budaya kebangsaan Indonesia yang timbul sebagai hasil pertumbuhan dan perkembangan cipta rasa karsa, kata dan karya seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena corak ragam berdaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang berjaya menjadi modal intelektual dan spiritual serta landasan bagi pengembangan budaya nasional Indonesia. Adapun upaya pengembangan budaya nasional haruslah menuju kearah kemajuan adab, budaya, dan persatuan nasional Indonesia, di samping untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa guna memperkuat kepribadian, martabat, peradaban, kerukunan, kesatuan, ketahanan nasional dan meningkatkan derajat kemanusiaan serta martabat bangsa Indonesia.

c. c. Indonesia sebagai negara kepulauan adalah negara yang isinya bersifat heterogen, yang selama tiga setengah abad dipecah-pecah oleh politik devide et impera dijajah serta dialihkan pandangan dan perhatiannya dari lautan ke daratan, hal tersebut mengakibatkan kebodohan, kemunduran serta melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

d. d. Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa memberikan arah kepada setiap upaya yang berkenan dengan pembangunan bangsa dan tanah air Indonesia serta memberikan warna kepada bangsa di seluruh wilayah nusantara dalam alam kemerdekaan. Oleh karena itu budaya nasional merupakan rangkuman yang serasi dan terpadu dari berbagai budaya bangsa dan budaya suku-suku bangsa di wilayah nusantara yang terwujud sangat indah dalam kesatuan dan perpaduan kebudayaan nasional Indonesia yang bersifat Bhineka Tunggal Ika.
Hal tersebut merupakan ciri khas pencerminan dari kebudayaan rakyat Indonesia yang menjadi kebanggaan nasional. Upaya pelesatarian, pemeliharaan dan pembinaan ditujukan justru untuk memperkuat kepribadian bangsa, kebanggaan nasional dan persatuan serta kesatuan nasional dengan jalan menggali serta memupuk kebudayaan-kebudayaan daerah dan kebudayaan suku-suku bangsa, guna memperkaya khasanah budaya serta corak ragam kebudayaan nasional dengan tetap memelihara dan mengembangkan tingkat tradisi-tradisi yang bersumber pada sejarah. Proses kegiatan tersebut merupakan pelestarian kebudayaan warisan nenek moyang Indonesia, untuk diwariskan lebih lanjut pada generasi-generasi mendatang. Wawasan Nusantara merupakan hasil budaya bangsa Inmdonesia yang dijiwai oleh :

1) 1) Ideologi Pancasila.
2) 2) UUD 1945.
3) 3) Kondisi dan kebudayaan geografi wilayah Indonesia.

/ 4) Lagu …..
4) 4) Lagu Perjuangan Indonesia Raya yang kemudian menjadi lagu kebangsaan antara lain memuat kata-kata :

a) a) Indonesia tanah airku
b) b) Tanah tumpah darahku.
c) c) Indonesia kebangsaanku.
d) d) Bangsa dan tanah airku.
e) e) Indonesia bersatu.
f) f) Indonesia tanah yang mulia.
g) g) Tanah kita yang kaya.
h) h) Indonesia tanah pusaka.
i) i) Pusaka kita semua.
j) j) Indonesia tanah yang suci.
k) k) Tanah kita yang sakti.
l) l) Indonesia tanah berseri.
m) m) Tanah yang aku sayangi.
n) n) Bangunlah jiwanya.
o) o) Bangunlah badannya.
p) p) Untuk Indonesia Raya.

5) Semangat serta cita-cita Sumpah Pemuda yang tertuan dalam tekad :

a) a) Bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia.
b) b) Berbangsa yang satu bangsa Indonesia.
c) c) Berbahasa Persatuan bahasa Indonesia.

6) Sesanti Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi satu jua dengan makna adanya kehendak dan keinginan bangsa untuk menghubungkan daerah-daerah dan suku-suku bangsa diseluruh nusantara Indonesia menjadi kesatuan raya sebagai perwujudan dari persatuan dan kesatuan nusa dan bangsa Indonesia berdasarkan pola pikir, pola sikap dan pola tindak untruk mencapai perpaduan yang seimbang dan serasi serta keselarasan hubungan antara manusia dengan sesamanya dengan masyarakatnya dengan lingkungannya dan dengan Tuhan Penciptanya.

e. e. Wawasan Nusantara sebagai hasil budaya merupakan gejala masyarakat Indonesia yang mengandung tiga unsur dasar.

1) Wadah segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

/ 2) Isi …..
2) Isi perspektif manusia Indonesia dalam bentuk kebersamaan (masyarakat, rakyat, bangsa) guna mencapai cita-cita keadilan sosial, kerakyatan dan persatuan sesuai dengan peri kemanusiaan yang adil dan beradab dengan selalu percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3) Tata laku mawas diri dan berusaha memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam hidup kebangsaan dan kenegaraan berdasarkan falsafah Pancasila dan UUD 1945.

f. f. Dengan demikian jelaslah bahwa hakekat dari pertumbuhan sosial budaya nusantara adalah pertumbuhan itu sendiri yang dilandaskan pada pemahaman tentang pola kehidupan masyarakat Indonesai yang beraneka ragam sebagai kekayaan budaya yang tidak ternilai yang apabila dipadukan secara serasi dan seimbang akan merupakan manfaat besar bagi kehidupan dan kekayaan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun sebaliknya, sifat kebhinekaan tersebut juga mengandung kerawanan dan mudah dapat dipecah-pecah, antara lain oleh emosi SARA (Suku, Agama, Rasialis dan Antara Golongan) yang dapat merupakan suatu bencana hingga mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara. Oleh sebab itu kebhinekaan yang berpusat pada keanekaan ragaman sosial budaya yang dikarenakan perbedaan kewilayahaan atau daerah harus dapat tercipta dalam wujud kesetiaan dan rasa perpaduan antara seluruh rakyat yang sepenuhnya terarah dan terpusat kepada bangsa Indonesia sebagai perwujudan seluruh rakyat dan masyarakat.
Pertumbuhan sosial budaya nusantara mengandung tata kerja untuk mendekatkan, menghubungkan dan mempersatukan bagian-bagian masyarakat yang berbeda-beda, terpencar-pencar dan terpisah-pisah, agar tercipta suatu budaya nasional, dimana unsur-unsur kebhinekaan tersebut dapat dipadukan lebih erat, saling melengkapi, saling memberi dan nemerima serta saling memperkaya dan menguntungkan satu sama lain, sehingga merupakan suatu kebudayaan yang besar dan lengkap, kuat dan menyeluruh, mantap, serasi dan seimbang, dengan sewajarnya dalam proses tersebut diusahakan sejauh mungkin untuk menghindarkan segala pertentangan dan benturan, antara lain melalui pertumbuhan sikap toleransi dalam masyarakat. Dampak yang diharapkan adalah tercapainya pembentukan identitas nasional dan perkembangan hidup kenegaraan yang mempersatu-padukan beraneka corak ragam masyarakat dalam rangka pembentukan satu masyarakat yang bersatu, kokoh dan jaya dalam wujud bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. Dengan demikian tujuan pokok pengembangan kebudayaan nasional adalah untuk memperkuat identitas nasional, kebangsaan nasional dan kesatuan serta persatuan.

g. g. Hasrat, keinginan dan aspirasi bangsa Indonesia dalam mepersatu-padukan sosial budaya, mengandung arti :
/ 1) Bahwa …..
1) 1) Bahwa kehidupan masyarakat Indonesia merupakan perpaduan yang serasi, mantap dan seimbang dari segenap kekayaan budaya berbagai lapisan masyarakat di nusantara yang beraneka ragam, baik yang bersifat tradisional maupun yang telah tumbuh berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir di segala bidang kehidupan.

2) 2) Keanekaragaman sosial budaya perlu dipelihara, dikembangkan dan disempurnakan, justru untuk menumbuhkan corak kepribadian nasioanl, kecintaan kepada tanah air dan tumpah darah Indonesia sebagai faktor emosional dan pendorong yang tangguh bagi persatuan dan kesatuan bangsa.

3) 3) Aspek-aspek negatif yang mengandung pertentangan atau mengandung benturan, baik yang tumbuh dari dalam maupun yang datang dari luar dalam perkembangan sosial budaya nasional perlu diberantas dan dilenyapkan.

4) 4) Sesuai dengan perwujudan kepulauan nusantara adalah satu, dimana perikehidupan kebangsaan merupakan kehidupan yang serasi dengan berbagai tingkat kemajuan kebangsaan yang sama, merata dan seimbang serta senantiasa dihias oleh keselarasan kehidupan yang sesuai dengan kemajuan.

5) 5) Budaya kebangsaan pada hakekatnya adalah satu sekalipun dengan berbagai corak ragam budaya, yang justru menggambarkan kekayaan budaya Indonesia dan menjadi modal serta landasan pengembangan budaya kebangsaan untuk dapat dinikmati oleh seluruh rakyat dan bangsa Indonesia.

h. h. Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan memiliki berbagai bahasa daerah, memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta tersebar diseluruh wilayah nusantara yang luas, dicerdaskan dan diberi ketrampilan melalui segala sarana yang ada agar menjadi bangsa yang berkemauan untuk dapat menggerakkan dan menumbuhkan budaya kebangsaan dan mewujudkan manusia Indonesia yang berkepribadian, bermartabat, memiliki rasa persatuan dan kesatu sehingga dapat memegang peranan ditengah bangsa-bangsa di dunia.

/ j. Indonesia …..

j. Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri atas lebih dari 17.506 pulau dengan daratan seluas 2.027.087 km dan perairan (laut seluas 6,4 juta km, terletak disalah satu posisi silang dunia dengan segala kekayaan alam yang terkandung didalamnya adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa untuk dapat dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya kemakmuran dan kejayaan bangsa dan negara. Oleh sebab itu pembinaan budaya nasional hendaknya ditujukan untuk menciptakan manusia Indonesia yang memiliki kepribadian, kebangsaan, martabat dan rasa persatuan serta kesatuan sederajat dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

29. Pertahanan dan Keamanan.

a. Telah menjadi sejarah, bangsa Indonesia yang telah menderita tiga setengah abab hidup dalam penjajahan, bangkit serentak, melawan penjajah dan mempertahankan keutuhan tanah air dan bangsanya terhadap setiap upaya penjajahan kembali. Rasa kebangsaan yang mendorong terwujudnya persatuan dan kesatuan dari seluruh rakyat inilah yang menjiwai serta memberi semangat dalam menyusun kondisi juang dan ruang juang, sehingga seluruh wilayah tanah air kita dapat kita rebut dan dipertahankan hingga kini. Dengan persatuan dan kesatuan mendirikan laskar-laskar rakyat yang akhirnya merupakan TNI yang tangguh, ulet dan mempunyai kemampuan untuk menangkal setiap
ancaman dari manapun datangnya. Jelas kiranya bahwa masalah pertahanan dan keamanan ini di susun atas dasar kekuatan yang bersumber dari persatuan dan kesatuan rakyat dan untuk kepentingan rakyat pula. Oleh karena itu selanjutnya pertumbuhan pertahanan keamanan dan TNI dengan berbagai doktrin ialah Tri Ubaya Cakti, Eka Sasana Jaya, Swa Buana Paksa. Untuk kemudian di susun dengan wadah satu doktrin pertahanan dan keamanan yang lebih komprehensif dan integral ialah Doktrin Catur Dharma Eka Karma yang berisi wawasan nusantara.
Hal ini karena kita semua menyadari betapa luas dan majemuknya isi tanah air kita yang sebagian besar wilayah perairan atau laut, sehingga pertahanan dan keamanan memerlukan sendi dan pengikat persatuan dan kesatuan, dalam setiap upaya mempertahankan dan mengamankan tanah air yang kita cintai. Selanjutnya wawasan nusantara bahari telah berkembang menjadi cara pandang bangsa Indonesia yang merupakan salah satu doktrin dengan sebutan wawasan nusantara atau wawasan nasional bangsa Indonesia yang menyadari semua aspek kehidupan dalam setiap upaya mempertahankan dan mengamankan kelestarian kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang juga berarti mendasari setiap upaya mempertahankan dan mengamankan kepentingan nasional Indonesia.

/ b. Perwujudan …..

b. Perwujudan pertahanan dan keamanan nasional merupakan salah satu aspek yang mendukung terciptanya stabilitas nasional dengan berpedoman pada doktrin pertahanan dan keamanan yang berintikan kekompakan, kesatuan dan persatuan serta integrasi antar pemerintah, rakyat dan TNI. Usaha pembinaan dan tindakkannya memerlukan perpaduan yang serasi antara senjata teknologi dan senjata sosial dengan mengembangkan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta. Segenap potensi perlu dikembangkan dengan perencanaan yang intensif dan berlanjut dengan mengikutsertakan seluruh warga negara Republik Indonesia, sehingga merupakan kekuatan yang berbudaya dan berhasil guna bagi kepentingan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta segala kerawanan-kerawanan yang timbul baik dari dalam maupun dari luar sebagai akibat konstelasi geografi, demografi dan SKA serta akibat masih ketergantungan dalam berbagai hal antara lain ilmu pengetahuan dan teknologi harus dapat diatasi dan dihilangkan dengan segala upaya yang optimal dan terarah. Paham perang bangsa Indonesia yang menyatakan bahwa kita cinta damai tetapi lebih kemerdekaan, maka untuk mengatasi konflik, dikembangkan politik luar negeri yang bebas aktif dengan tetap anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya dan dari manapun datangnya.
Dalam menanggapi pertentangan internasional, dianut pengertian bahwa pada hakekatnya pertentangan tersebut merupakan refleksi dari pertentangan kepentingan-kepentingan nasional masing-masing negara yang meliputi segi-segi politik, ekonomi dan militer. Usaha pengembangan potensi pertahanan dan keamanan nasional sebenarnya tidak hanya dipandang sebagai satu kesatuan usaha nasional dalam ruang, kondisi dan wilayah juang nasional, tetapi masih harus diperhitungkan juga dengan keamanan umum. Bentuk dan perwujudan kenusantaraan dalam satu kesatuan keamanan nasional, merupakan upaya rakyat Indonesia secara semesta yang merupakan salah satu fungsi utama pemerintah dan negara dalam mencapai tujuan keamanan nasional bagi bangsa dan negara. Fungsi utama mencakup kesejahteraan nasional dan keamanan nasional.

30. Evaluasi.

a. Jelaskan falsafah wawasan nusantara sebagai satu kesatuan wilayah Indonesia ?
b. Sebutkan dan jelaskan geografi sebagai faktor dinamis sebagai unsur-unsur wawasan nusantara ?
c. Apakah yang dimaksud potensi nasional dibidang sosial politik dalam rangka perwujudan wawasan nusantara ?
d. Jelaskan apa yang dimaksud wawasan perekonomian yang berlandaskan Pancasila ?

/ BAB V …..

BAB V

UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA

31. Umum. Dasar-dasar falsafah Pancasila seperti yang tertera dalam Pembukaan UUD 1945 dikaitkan dengan situasi dan kondisi Indonesia serta lingkungannya menjadi pedoman dan landasan untuk mengelola :

a. Tata kelangsungan hidup
b. Tata kelestarian lingkungan hidup
c. Tata kerta atau tata pembangunan nasional
c. c. Tata raharja atau tata kesejahteraan nasional

Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa dan negara Indonesia yang melandasi dan mempedomani kesemuanya tersebut diatas mengandung sekurang-kurangnya 3 unsur dasar yaitu :

a. Wadah
b. Isi
c. Tata laku

32. Wadah. Wawasan Nusantara telah dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, sedangkan isi Wawasan Nusantara itu ditujukan oleh perspektif bangsa Indonesia dalam eksistensinya dalam bentuk persatuan untuk mencapai cita-cita keadilan sosial dan kerakyatan, sesuai dengan peri kemanusiaan yang adil dan beradab dengan dijiwai oleh Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan wadah dan isi tersebut wawasan nusantara menumbuhkan tata laku mawas diri guna meneliti masalah-masalah serta peluang dalam hidup kebangsaan dan hidup kenegaraan. Apabila diteliti maka wadah wawasan nusantara tersebut akan meliputi sekurang-kurangnya 3 komponen yaitu :

a. Batas-batas ruang lingkup atau bentuk wujudnya. Dengan diketahui batas ruang lingkup serta bentuk dan perwujudannya secara lahiriah, maka bentuk dan perwujudan itu kemudian ditinjau dari luar dan dari dalam.

1) Ditinjau dari dalam
a) Bentuk. Memperlihatkan tata susunan kedalam (The inner organization) baik susunan inti maupun susunan kelengkapannya.

b) Wujud. Bentuk dan seluruh perwujudan Indonesia ditinjau dari dalam sebagai wadah ajaran dasar yang disebut wadah wawasan nusantara dinyatakan oleh UUD 1945 ialah seluruh bangsa Indonesia dan segenap tumpah darah Indonesia. Dalam pernyataan tersebut terkandung dua komponen dasar yaitu :
/ (1) Bangsa …..
(1) Bangsa Indonesia
(2) Tumpah darah Indonesia

Perkembangan penggunaan nama sebutan Indonesia sejak saat pencetusannya pada tahun 1850 digambarkan bentuk dan perwujudannya yang menampakkan bentuk dan wujud batiniah bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan kenusantaraannya tanpa menutup pintu untuk menerima pengaruh-pengaruh dari luar dengan cara adaptasi yang selektif sesuai dengan tahap kemajuan bangsa.

2) Ditinjau dari luar

a) Bentuk.

(1) Memperlihatkan adanya negara kesatuan yang merasakan wawasan nusantara.

(2) Memperlihatkan satu kesatuan ruang wilayah daratan, perairan dan dirgantara.

(a) Sebagai satu kesatuan wilayah tanah seluruh daratannya berukuran 2.027.087 km2 terdiri dari atas + 17.506 pulau-pulau besar kecil.

(b) Sebagai satu kesatuan wilayah air maka seluruh lautannya seluas 6,4 juta km2 terdiri atas beberapa lautan dan bermacam selat seperti Laut Cina Selatan, Laut Sulawesi, Laut Halmahera, Laut Seram, Laut Maluku, Laut Banda, Laut Arafura, Laut Sewu, Laut Flores, Laut Jawa, Laut Selatan (bagian Samudera Hindia, yang termasuk dalam wilayah Laut Indonesia, Selat Makassar, Selat Sunda, Selat Malaka, Selat Karimata, Selat Bali dan Selat Lombok dan lain-lain.

(c) Sebagai satu kesatuan wilayah panas, dimana nusantara Indonesia terletak pada garis Katulistiwa, iklimnya bersifat laut tropis dengan perbedaan suhu yang tidak begitu besar antara musim kemarau dan musim penghujan. Perbedaan suhu yang nyata terdapat di dataran tinggi dan dataran rendah.

/ (d) Sebagai …..
(d) Sebagai satu kesatuan wilayah angin, maka diseluruh wilayah nusantara Indonesia bertiup angin muson secara bergantian arah antar daerah di sebelah selatan garis katulistiwa dan daerah di sebelah utaranya. Disebelah selatan garis katulistiwa bertiup angin muson Tenggara selama musim dingin di Australia dan berturut-turut bertiup angin muson barat daya dan timur laut.

(e) Sebagai satu kesatuan dalam ruang maka ruang nusantara Indonesia meluas baik secara mendatar maupun meninggi dan menurun. Secara mendatar nusantara Indonesia membentang dari 6o lintang utara sampai 110 lintang selatan dan antara 950 bujur barat sampai 1410 bujur timur. Bagian terpanjang membentang sampai 5000 km, sedangkan bagian terlebar membentang sampai 2000 km. Secara meninggi perwujudan ruangnya dapat diibaratkan sebagai suatu cerobong tunggal yang menjulang ke angkasa raya. Demikian pula secara menurun, perwujudan yang menurun menembus bumi. Apabila kelima kesatuan utuh ruang wilayah tersebut dimanunggalkan/dipersatukan maka terwujudlah suatu kesatuan dan keserasian yang lengkap dan utuh.

b) Wujud. Posisi silang yang ada pada letak geografis Indonesia yang sarwa nusantara itu secara nyata bersifat nusantara. Dalam pengertian ini nampak bahwa perwujudan nusantara ini telah muncul menjadi sifat kenusantaraan. Sifat nusantara ini didukung juga oleh keadaan sumber kekayaan alamnya, didukung oleh keadaan dan kemampuan bangsa dan sifat nusantara tadi tercermin pada aspek-aspek kehidupan yang pada hakekatnya menentukan posisi dan sifat-sifat peri kehidupan, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam dari bangsa Indonesia ditengah-tengah lingkungannya. Dari pengertian tersebut nampak jelas bahwa komponen dasar itu berpusat pada perairan dan pulau-pulaunya.
Demikianlah perkembangan penggunaannya sekarang menunjukkan bahwa istilah nusantara/kepulauan adalah satu wilayah kesatuan laut dengan pulau-pulau dan gugusan didalam. Dalam pengertian ini maka nusantara/kepulauan itu menunjukkan satu kesatuan ruang wilayah yang batas-batasnya ditentukan oleh
/ perairan …..
perairan dalam lingkungan mana terdapat pulau-pulau dan gugusan-gugusan serta dirgantara diatasnya. Atas dasar ini maka bagi bangsa Indonesia maka hal ini merupakan tanah air Indonesia.
Dengan demikian istilah nusantara itu, bila yang dimaksud nusantara Indonesia memiliki arti/makna kedalam dan keluar sebagai berikut :

(1) Kedalam. Nusantara lebih menampakan sifat dan ciri sebagai kesatuan ruang wilayah perairan dengan pulau-pulaunya serta dirgantara diatasnya, yang merupakan satu kesatuan utuh dengan manunggalnya segenap komponennya.

(2) Keluar. Nusantara memperlihatkan sifat dan cirinya sebagai suatu negara yang terletak diantara 2 benua dan 2 Samudera.

Dengan demikian nusantara Indonesia merupakan salah satu negara di antara negara-negara lain yang terletak pada salah satu jalan silang dunia dan keran itu disebut bahwa Nusantara Indonesia memiliki salah satu Posisi Silang Dunia (Indonesia Raya dalam jalan silang dunia atau Indrajaya) yang menurut keadaanya bersifat serba terbuka dari segala penjuru mata angin.

c) Inti Organisasi

(1) Negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup manusia. Negara mempunyai syarat-syarat tertentu yaitu mempunyai ruang wilayah tertentu, rakyat tertentu dan pemerintahan tertentu.

(2) Untuk mewujudkan tujuan nasional diperlukan suatu organisasi yang disesuaikan dengan landasan idiil Pancasila dan landasan struktural UUD 1945. Undang Undang Dasar adalah sumber utama dari norma-norma hukum tata negara yang mengatur struktur pemerintahan negara.

d) Kelengkapan Organisasi. Untuk mencapai kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melindungi segenap bangsa dan negara serta ikut memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial

/ diperlukan …..
diperlukan perangkat kenegaraan serta partisipasi rakyat. Didalam kenegaraan dan pemerintahan, sedangkan dipihak rakyat perlu adanya lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi yang berfungsi untuk mencapai tujuan bangsa sehingga potensi yang ada dalam masyarakat dapat menjadi kekuatan yang nyata dan efektif serta terkoodinir dalam mencapai tujuan itu.

33. Isi. Isi wawasan nusantara ditunjukkan oleh persfektif manusia Indonesia dalam eksistensinya dalam bentuk 2 (dua) komponen dasar sebagai berikut :

a. Cita-cita yang ingin dicapai

1) Cita-cita kedalam. Perwujudan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional.

2) Cita-cita keluar. Ikut serta berusaha mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia sebagai kewajiban kodrati suatu bangsa dalam pergaulan hidup antar bangsa.

b. Asas-asas

1) Mengarah kepada persatuan dan kesatuan serta keserasian dan keseimbangan antar aspek-aspek kehidupan yang meliputi 5 (lima) azas yaitu :

a) Satu kesatuan ruang wilayah

(1) Satu wadah bangsa Indonesia yang sarwa nusantara, satu kesatuan perairan, daratan dan dirgantara dengan keterpaduan segala anugerahnya.

(2) Satu sistem kelestarian lingkungan hidup dalam rangka kelangsungan hidup bangsa, satu sistem penanggulangan bencana alam dan malapetaka.

b) b) Satu kesatuan politik

(1) Satu UUD dan politik pelaksanaannya
(2) Satu ideologi dan identitas nasional

/ c) Satu …..

c) c) Satu kesatuan sosial budaya

(1) Satu bentuk dari perwujudan budaya nasional atas dasar Bhineka Tunggal Ika
(2) Satu tertib sosial dan tertib hukum

d) d) Satu kesatuan ekonomi

(1) Satu tata ekonomi berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekeluargaan

(2) Satu pembinaan sistem ekonomi yang terpadu, seimbang dan serasi serta sekaligus menghilangkan dualisme dalam perekonomian Indonesia, antar sektor tradisional dan formal

e) Satu kesatuan pertahanan

(1) Satu sistem pertahanan ialah Hanrata yang terpadu, serasi dan seimbang.

(2) Satu sistem pembinaan umum dan ketertiban masyarakat sebagai salah satu kondisi yang mendukung ketahanan nasional.

34. Tata Laku. Tata laku terdiri atas 2 komponen dasar yaitu tata laku batiniah dan tata laku lahiriah. Tata laku batiniah berlandaskan pada dasar falsafah dan sikap mental sesuatu bangsa yang memiliki kekuatan batin (daya batiniah) dalam wujud cipta, rasa dan karsa yang merupakan satu kebulatan pikir (Al Chuluq). Demikian juga tata laku lahiriah harus merupakan manunggalnya kekuatan tindak lahiriah manusia dalam bentuk kata (pembicaraan) dan karya (perbuatan) atau Al Chuluq yang kemudian dituangkan dalam suatu tata urutan pelaksanaan dalam wujud :

a. Tata perencanaan
b. Tata pelaksanaan
c. Tata pengendalian dan pengawasan

Wawasan nusantara dalam wujud dan wadahnya sebagai suatu wawasan nasional adalah perumusan isi, Republik Indonesia dalam wadahnya yang berupa suatu negara kepulauan yang sejak dahulu kala merupakan kesatuan. Secara lengkap dapatlah dirumuskan bahwa isi Republik Indonesia berupa falsafah Pancasila dan UUD 1945, wadah Republik Indonesia berupa nusantara yang manakala diisi atau diberi isi menampakkan wujud dan wajahnya sebagai wawasan nusantara, tata laku Republik
/ Indonesia …..
Indonesia berupa UUD 1945 yang bila dilaksanakan dan diterapkan berdasarkan wawasan nusantara akan menghasilkan ketahanan nasional Indonesia. Ajaran wawasan nusantara adalah wujud dan isi kepribadian bangsa, yang hendak mewujudkan diri dalam lingkungan alam Indonesia yang sarwa nusantara menurut cara-cara Indonesia didalam ruang lingkup yang sarwa nusantara.

35. Evaluasi.

a. Mengapa suatu bangsa memerlukan wawasan tertentu ?

b. faktor apasaja yang berpengaruh pada wawasan suatu bangsa dalam bernegara ?

c. Bagaimana implementasi Wawasan Nusantara dimasa yang akan datang ?

d. Bagaimana nilai-nilai Wawasan Nusantara dapat mendasari kepentingan Hanneg ?

e. Apa yang di maksud sifat dan ciri manunggal dan utuh menyeluruh dari wawasan nusantara ? Jelaskan !

/ BAB VI …..

BAB VI

PENJABARAN PERWUJUDAN WAWASAN NUSANTARA

36. Umum. Perwujudan wawasan nusantara dalam mencapai tujuan pembangunan nasional bersumber dari TAP MPR, yang dapat di operasikan dalam kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan, memerlukan penjabaran yang mendasari kebijaksanaan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional. Mengingat wawasan dan perwujudannya sebagai pola dasar dalam pembangunan nasional maka penjabarannya harus mencakup rencana jangka pendek, jangka sedang dan mampu menjangkau rencana jangka panjang sebagaimana diancang-ancangkan dalam pembangunan jangka panjang sebagai usaha pengarahan dalam melaksanakan pembinaan dan pembangunan bangsa, negara dan tanah air pada umumnya dalam menuju tercapainya tujuan nasional. Perwujudan Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional melalui pola dasar pembangunan nasional dilaksanakan dengan upaya pembangunan penjabarannya merupakan rangkaian program-program dan proyek-proyek Repelita yang menyeluruh terarah terpadu serta berlanjut melalui bidang-bidang kehidupan.

a. a. Politik.
b. b. Ekonomi.
c. c. Sosial Budaya
d. d. Pertahanan dan keamanan.

Kesemuanya bermanfaat bagi kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan yang dampak perwujudannya merupakan kesatuan dan persatuan bangsa, negara dan tanah air. Hal ini mutlak perlu dipelajari, dipahami, dimengerti, dihayati dan diterapkan oleh segenap warga negara Indonesia terutama perangkat pemerintah baik unsur pengambilan keputusan, perencanaan maupun pelaksanaan di pusat dan daerah karena perwujudan dari amanat rakyat. Dengan demikian azas integrasi dan keserasian dari wawasan nusantara yang berintikan 4 sasaran yang harus dicapai dengan berbagai kebijaksanaan dan perencanaan pembangunan di segala bidang. Pada hakekatnya wawasan nusantara adalah suatu upaya pembinaan bangsa dan wilayah diseluruh nusantara melalui pembinaan politik ekonomi, sosial budaya serta Pertahanan dan Keamanan.

37. Penjabaran Perwujudan Bangsa dan Tanah Air Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik.

a. Kebulatan wilayah nasional yang meliputi darat, laut dan dirgantara dengan isi dan kekayaannya merupakan kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.
/ 1) Menumbuh …..
1) Menumbuh kembangkan rasa dan semangat kebangsaan jiwa nasionalisme dan membentuk jati diri bangsa.

2) Memantapkan tujuan pembangunan politik untuk mewujudkan kehidupan demokrasi yang mampu menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan golongan maupun pribadi.

3) Pemantapan kehidupan konstitusional dan tegaknya hukum termasuk penghormatan terhadap HAM.

4) Peningkatan pendidikan politik rakyat untuk meningkatkan keyakinan terhadap Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.

b. Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah, memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.

1) Suku dan bangsa.
a) Pentingnya satu bahasa yaitu Bahasa Indonesia untuk menumbuhkan satu kesatuan kebangsaan.

b) Supaya proses penyatuan bangsa yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa dapat diwujudkan.

c) Penggunaan Bahasa Indonesia yang baku melalui mass media secara merata.

d) Penyebaran informasi melalui sarana komunikasi yang merata.

2) Agama dan kepercayaan.

a) Memelihara kemantapan kerukunan intra umat beragama dan antar umat beragama.

b) Perkembangan aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tidak mengarah kepada pembentukan agama baru dan pembinaannya bersumber kepada agama masing-masing.

c. Bangsa Indonesia adalah satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita nasional ialah pemerataan kesejahteraan dan keamanan bagi masyarakat.
/ 1) Merasa …..
1) 1) Merasa senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air.

a) Peningkatan kesejahteraan yang nyata dan terpadu mengenai 8 jalur pemerataan secara konsekuen didalam jalur-jalur tersebut.

b) Mempercepat tindak pembauran bangsa.

c) Melaksanakan pola hidup sederhana.

2) Satu tekad. Menanamkan cinta tanah air dengan menghayati nilai-nilai kesatuan bangsa.

d. Nilai-nilai Pancasila melandasi, membimbing dan mengarahkan Bangsa Indonesia menuju cita-citanya.

1) Meningkatkan dan memantapkan keyakinan terhadap ideologi negara.

2) Menciptakan kondisi yang menyuburkan pertumbuhan moral dan perilaku Pancasila.

3) Pengamalan Pancasila baik dalam pemikiran (pola pikir), tindak kebijaksanaan (ketetapan-ketetapan, peraturan-peraturan) maupun dalam sikap dan perilaku melalui keteladanan.

e. Seluruh Kepulauan Nusantara merupakan Satu Kesatuan Politik.

1) Menata kembali hukum yang ada sehingga benar-benar dilandasi oleh tertib hukum yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD 1945.

2) Meningkatkan kesadaran hukum dalam masyarakat.

38. Penjabaran Perwujudan Bangsa dan Tanah Air Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.

a. Bahwa kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa dan ditujukan untuk membentuk cadangan nasional guna memenuhi kepentingan nasional dimana keperluan hidup harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air, mengandung tiga unsur penting yaitu :

/ 1) Kekayaan …..
1) Kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa.

a) Posisi silang dari kepulauan nusantara harus dimanfaatkan dan dikembangkan sepenuhnya sebagai dasar penunjang pertumbuhan ekonomi bangsa.

b) Perlu diusahakan kesinambungan pertumbuhan ekonomi yang sehat, serasi, seimbang dan merata di seluruh wilayah tanah air.

c) Pemanfaatan kekayaan negara terutama ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup kesejahteraan serta kemakmuran bangsa dan negara.

d) Pengelolaan kekayaan yang terkandung dalam wilayah nusantara, baik di darat, di laut maupun dirgantara dikendalikan oleh negara.

2) Perlu pembentukan cadangan nasional guna memenuhi kepentingan nasional.
a) a) Kekayaan alam yang potensial perlu dipelihara kelestariannya sedangkan penggaliannya harus selalu disesuaikan dengan kepentingan masa depan bangsa dan negara.

b) Setiap pemanfaatan kekayaan negara harus selalu diperhitungkan akan adanya persediaan bagi cadangan nasional untuk menghadapi keadaan darurat.

c) Setiap penggalian dan penggunaan kekayaan alam yang dapat diganti harus selalu diikuti dengan pembibitan/persemaian baru demi pelestarian kekayaan alam dan lingkungan hidup.

3) Keperluan harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.

a) Pemerataan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari di seluruh pelosok tanah air harus terus ditingkatkan dengan menyempurnakan pengadaan, penimbunan dan distribusinya.

b) Peningkatan taraf hidup masyarakat dipedesaan menjadi prioritas pembangunan ekonomi, dalam rangka menuju pada tingkat kehidupan yang seimbang antara kehidupan di kota dan di desa.
/ c) Penciptaan …..
c) Penciptaan dan peningkatan prasarana dan sarana komunikasi perhubungan dan transportasi antar pulau dan antar daerah.

d) Koperasi sebagai wadah usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan hendaknya ditingkatkan pembinaan dan kelangsungan pertumbuhannya serta dijadikan suatu bentuk perekonomian negara.

e) kegiatan perdagangan antara pulau dan antar daerah hendaknya ditingkatkan dalam rangka penyaluran yang merata dan seimbang, baik prasarana, sarana maupun hasil pembangunan pulau-pulau atau daerah-daerah sebagai pemenuhan kebutuhan ekonomi rakyat.

b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang diseluruh daerah tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah-daerah dalam mengembangkan kehidupan ekonominya.

1) Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi harus menjamin keserasian dan keseimbangan pembangunan diseluruh tanah air dengan mengikutsertakan potensi masyarakat sesuai dengan ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing daerah, baik dalam keterpaduan perencanaan maupun pelaksanaannya.

2) Mengingat bahwa luas laut teritorial meliputi 3.166.163 km2 (belum termasuk 800.000 km2 landas kontinen dan 2.500.000 km2 Zone Ekonomi Eksklusif Indonesia) dibanding dengan luas wilayah daratan yang hanya meliputi 2.027.087 km2 maka perlu dorongan bagi penduduk untuk hidup dilaut dan yang berhubungan dengan laut, sampai dengan tahun 1975 baru ada 800.000 nelayan dan 400.000 petani ikan sumber Ditjen Perikanan dari 147.490.298 jiwa penduduk Indonesia. Sensus tahun 1980 karena laut adalah merupakan sumber makanan, energi dan mineral yang dapat memberikan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan penduduk.

3) Pengembangan pembangunan industri harus mencerminkan pusat-pusat pertumbuhan (growth center) dibeberapa daerah, yang sekaligus memperluas penyediaan lapangan kerja namun dengan tetap memperhatikan ciri-ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing daerah yang bersangkutan.

/ 4) Pencetakan …..

4) Pencetakan areal pertanian baru intensifikasi, ekstensifikasi dan divertisifikasi tanaman pangan dalam rangka swasembada pangan dan penyediaan lapangan kerja, harus benar-benar dapat dilaksanakan secara terpadu.

5) Pembinaan sektor swasta pribumi hendaknya lebih diintesifikasikan sehingga benar-benar dapat menunjang pembangunan ekonomi negara.

6) Menumbuh kembangkan kebanggaan terhadap hasil/ produk bangsa sendiri.

7) Transmigrasi sebagai usaha penyebaran dan pemerataan penduduk tenaga kerja dan keterampilan guna menumbuhkan keseimbangan tingkat perekonomian serta peningkatan kesejahteraan rakyat, hendaknya dikaitkan dengan penciptaan pusat-pusat pertumbuhan (growth center) prasarana dan sarana sekolah-sekolah, pasar, transportasi dan lain-lain, sehingga menumbuhkan motivasi yang mendorong timbulnya minat dan gerakan transmigrasi spontan.

8) Perkembangan dan perluasan industri kepariwisataan dalam rangka menunjang pendapatan negara perlu digalakan.

9) Menjaga kelestarian sumber daya alam yang dimiliki dengan tidak merusak lingkungan hidup.

39. Penjabaran Perwujudan Bangsa dan Tanah Air Nusantara sebagai Bhineka Tunggal Ika sosial budaya.

a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yang sesusai dengan kemajuan bangsa.

1) 1) Hanya ada satu masyarakat Indonesia.

a) a) Adanya kerukunan beragama

b) b) Mencegah adanya rasialisme

c) c) Mencegah adanya perbedaan ras yang ditimbulkan dari kesukuan.

/ d) Mewujudkan …..

d) d) Mewujudkan pembauran suku-suku bangsa

e) e) Mencegah kesenjangan antar golongan

f) f) Pemupukan kesadaran sosial dan tanggung jawab social

g) g) Perbaikan dan peningkatan pelayanan sosial

h) h) Pemeliharaan anak-anak terlantar, fakir miskin, yatim piatu, penderita cacat dan lanjut usia.

j) Pembinaan cacata veteran.

k) Penggalangan bantuan terhadap mereka yang terkena musibah bencana alam secara bergotong royong oleh seluruh rakyat melalui lembaga-lembaga sosial.

l) Peningkatan panti-panti sosial.

2) Perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang.

a) a) Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing-masing.

b) b) Keserasian antar kehidupan rohaniah dan jasmaniah.

c) c) Peningkatan usaha kesejahteraan keluarga melalui keluarga berencana.

d) d) Terdapat pemerataan pelayanan kesehatan dan pendidikan serta peningkatan mutu gizi.

e) e) Prioritas lokasi pembangunan pada daerah-daerah yang masih terbelakang.

f) f) Penyebaran penduduk yang serasi dan seimbang keseluruh wilayah tanah air.

g) g) Pemerataan penyediaan perumahan rakyat di seluruh tanah air.

/ h) Peningkatan …..
h) h) Peningkatan mutu gizi penduduk dengan membuat/merubah pola konsumsi penduduk yang merata.

j) Peningkatan peranan wanita sehingga serasi dan seimbang dengan peranan pria dengan tetap mengindahkan kodrat yang dimiliki.

k) Pembinaan dan peningkatan prestasi olah raga dalam masyarakat diseluruh tanah air.

3) 3) Adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa.

a) a) Pola hidup sederhana harus diwujudkan, sangat diutamakan melalui kesuri tauladan.

b) b) Merubah pola hidup konsumtif menjadi pola hidup produktif, antara lain dengan memberlakukan pajak progresif.

c) c) Mencegah pembentukan kelompok-kelompok yang menjrus kepada kelompok elite termasuk feodalisme gaya baru/nepotisme.

d) d) Pembinaan genersi muda untuk merumuskan perjuangan bangsa berdasarkan nilai-nilai luhur secara berkesinambungan.

b. b. Bahwa budaya Indonesia pada hakekatnya adalah satu sedangkan corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa. Unsur penting yang terkandung didalamnya ialah :

1) 1) Budaya Indonesia pada hakekatnya adalah satu.

a) a) Pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa agar tidak menjurus kepada pembentukan agama baru.

b) b) Agar diciptakan sistem pendidikan nasional yang standar untuk seluruh wilayah Indonesia.

c) c) Agar penghayatan dan pengamalan Pancasila terus ditingkatkan, sehingga membudaya bagi bangsa Indonesia dan diberikan sejak taman kanak-kanak sampai ke perguruan tinggi.

/ d) Pembinaan …..
d) d) Pembinaan dan pengembangan nilai budaya bangsa Indonesia dengan jalan mencari nilai-nilai budaya yang dapat diterima menjadi budaya nasional.

(1) (1) Pembinaan bahasa Indonesia
(2) (2) Pembinaan kesenian nasional
(3) (3) Pemeliharaan tradisi dan peninggalan sejarah

e) e) Penanggulangan dan penyaringan pengaruh kebudayaan asing yang negatif (prinsip receivity dan selectivity).

f) f) Membina dan memperkembangkan disiplin nasional dalam rangka memperkokoh kesetiakawanan nasional dan supaya ditanamkan sejak taman kanak-kanak.

g) g) Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan kebutuhan serta pentahapan tingkat pembangunan.

h) h) Penanaman rasa senang membaca dalam rangka mengembangan pengetahuan dan teknologi.

2) 2) Kekayaan budaya bangsa menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya.

a) Pembinaan bahasa daerah untuk menunjang pengembangan bahasa Indonesia.

b) b) Pembinaan kesenian daerah untuk menunjang kesenian nasional Indonesia.

c) c) Pembinaan kebudayaan daerah dan adat istiadat lainnya guna menunjang pembinaan kebudayaan nasional.

40. Penjabaran Perwujudan Keamanan Bangsa dan Tanah Air Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan Keamanan.

a. a. Ancaman langsung maupun tidak langsung, baik dari luar maupun dari dari dalam terhadap satu bagian dari pada wilayah nasional yaitu darat, laut dan dirgantara atau eksistensi bangsa dan negara pada hakekatnya merupakan ancaman terhadap keselamatan seluruh bangsa dan negara.

/ 1) Mampu …..

1) 1) Mampu menanggulangi. Setiap ancaman apapun wujudnya dan dari manapun datangnya diseluruh wilayah negara kesatuan Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, laut dan dirgantara.

2) 2) Mampu memberikan perlindungan. Keamanan dan ketentraman kepada rakyat, negara dan tanah air, baik lahiriah (fisik) maupun batiniah (kejiwaan) termasuk harta kekayaan perorangan, bangsa dan negara.

3) 3) Mampu mencegah penagruh-pengaruh kekuatan negara lingkungan dan kekuatan-kekuatan besar dunia, serta mampu bertindak selaku polisi, trutama mengingat akan letak dan kedudukan wilayah nusantara pada salah satu posisi silang dunia.

4) 4) Mampu menjamin keutuhan persatuan bangsa dan keutuhan kesatuan wilayah nusantara serta menciptakan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat, sehingga setiap daerah, pulau dan bagian dari wilayah nasional Indonesia merasa bagian dari satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh dari bangsa dan negara RI.

5) 5) Perlu upaya peningkatan mutu bangsa, sarana dan prasarana serta satu kesatuan utuh dalam pengendalian dalam rangka penyelenggaraan pertahanan dan keamanan nasional.

6) menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa pada setiap diri warga negara yang selanjutnya akan menumbuhkan semangat bela negara.

b. b. Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan terhadap bangsa dan negara beserta lingkungannya, untuk mewujudkan keamanan bagi seluruh bangsa dan negara.

1) 1) Pembelaan negara menjadi hak, kewajiban dan tanggung jawab seluruh rakyat.

2) 2) Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan nasional diwujudkan dan bentuk Pertahanan Rakyat Semesta (Hanrata) dengan TNI sebagai komponen utama dan dengan mempergunakan senjata teknologi dan senjata sosial.

/ 3) Untuk …..

3) 3) Untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat serta menjamin stabilitas nasional diciptakan sistem keamanan swakarsa, yakni daya tangkal disetiap lingkungan guna memberi rasa aman bagi masyarakat ditingkat paling bawah agar tidak dapat dipergunakan sebagai alas pijak dan alas biak bagi pihak-pihak yang berusaha mengganggu keamanan nasional.

41. EVALUASI

a. a. Sebutkan perwujudan wawasan nusantara pada tiap aspeknya ?

b. b. Bagaimana penjabaran upaya untuk mewujudkan wawasan nusantara tersebut ?

c. c. Bagaimana memantapkan wawasan nusantara dalam pembangunan nasional ?

d. d. Adakah kaitan wawasan nusantara dengan ketahanan nasional ? Jelaskan !

/ BAB VII …..

BAB VII

PERWUJUDAN WAWASAN NUSANTARA
DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

42. Umum. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia yang mencakup segala bidang kehidupan nasional sebagai upaya sadar untuk memperbaiki dan meningkatkan taraf dan kualitas hidup bangsa yang dilaksanakan secara bertahap, berencana terus menerus dan berkesinambungan dalam rangka mencapai cita-cita nasional. Dalam upaya mencapai tahap-tahap dari cita-cita nasional sebagimana tersurat dan tersirat dalam Undang Undang Dasar 1945 secara kualitatif diharapkan merupakan proses yang berlanjut. Hal ini sejalan dengan naluri kodrati manusia yang selalu ingin meningkatkan. Sesuai dengan prinsip dasar falsafah Pancasila tentang keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam tata hubungan sosial, maka diperlukan adanya keamanan dan kemampuan mengendalikan diri serta kepentingannya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Prinsip dasar yang demikian itu seyogyanya diterapkan juga dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional tanpa meniadakan perlunya penetapan skala prioritas sebagai strategi nasional guna memperbaiki mata rantai bidang/gatra terlemah dalam rangka ketahanan nasional. Pembangunan nasional yang dititikberatkan pada pembangunan ekonomi yang bersifat fisik/materiil secara lahiriah tetapi dapat menimbulkan dampak negatif dibidang sosial psikologis dalam jangka panjang yang akan melunturkan atau meniadakan nilai-nilai budaya bangsa. Karena itu prinsip dasar keselarasan, keserasian dan keseimbangan berbagai bidang pembangunan harus benar-benar diterapkan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Sebagai contoh :

a. a. Pembangunan Koperasi harus lebih menampakan watak sosial kekeluargaan dan kegotong-royongan daripada tata ekonomi yang dualitis yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusian dan keadilan sosial.

b. Program-program pembangunan pada hakekatnya diarahkan pada pemerataan dan kesejahteraan.

c. Pembangunan terutama di kota-kota besar menampakkan kecenderungan kuat ke arah hidup bergaya mewah (konsumtif) dan eksklusif serta bertentangan dengan pola hidup sederhana, sehingga dapat menimbulkan ketegangan sosial yang diakibatkan adanya kesenjangan antara si kaya dan si miskin yang semakin jauh.

/ Arah …..

Arah pembangunan nasional yang brpedoman pada wawasan nusantara akan dapat mencapai tujuan apabila perencanaan dan pelaksanaannya menggunakan prinsip dasar keselarasan, keserasian dan keseimbangan dimana diharapkan akan menghasilkan ketahanan dimana gatranya saling berimbang dan saling mengisi, sehingga ketahanan nasional dalam pengertian kondisi akan semakin meningkat. Hubungan timbal balik dan saling menunjang antara pembangunan nasional dan tingkat ketahanan nasional memerlukan tolok ukur kuantitatif dan kualitatif. Dalam hubungan ini 11 ayat dari 4 butir integrasi adalah merupakan landasan dan arah strategi kebijaksanaan pembangunan nasional di segala bidang.

43. Bidang Politik

a. a. Memantapkan keyakinan terhadap ideologi Pancasila dalam kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan.

b. b. Pengembangan sistem Demokrasi dalam kehidupan politik, guna memantapkan kehidupan konstitusional berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

c. Memantapkan kesadaran hukum bagi rakyat dan aparatur pemerintah sebagai pengejawantahan dari negara hukum.

d. Peningkatan kesadaran politik rakyat baik melalui jalur pendidikan politik maupun melalui bimbingan dan penyuluhan oleh badan-badan formal dan non formal yang terarah bertanggung jawab dan berkesinambungan.

e. Peningkatan disiplin nasional terutama aparatur pemerintah untuk menegakkan kewibawaannya.

f. Memantapkan politik luar negeri yang bebas dan aktif.

g. Memantapkan kehidupan pers yang sehat, bebas dan bertanggung jawab.

h. Persatuan dan kesatuan bangsa dapat diwujudkan melalui jalan pembauran dan menggalakan bahasa Indonesia yang baku melalui pendidikan formal/non formal, bimbingan/penyuluhan dengan memper-gunakan semua prasarana yang ada.

j. Meningkatkan kesejahteraan yang nyata dan terpadu dengan melaksanakan pola hidup sederhana.

/ 44. Bidang …..

44. Bidang Ekonomi

a. a. Pemantapan tingkat pertumbuhan produksi, prasarana dan sarana perdagangan serta distribusi.

b. b. Pemantapan dan tingkat keberhasilan struktur perkoperasian dalam semua sektor kehidupan ekonomi.

c. Pengembangan tata ekonomi domestik yang semakin memantapkan dasar-dasar ekonomi nasional.

d. Peningkatan swadaya masyarakat dalam kegiatan produksi, terutama dalam usaha swasembada pangan dan sandang.

e. Diberlakukannya sistem perpajakan progresif di Indonesia bagi usaha-usaha non koperasi dan non pemerintah.

f. Perdagangan antar pulau dan antar daerah sepanjang yang menyangkut komoditi bagi kepentingan rakyat banyak, seyogyanya ditangani oleh pemerintah, sedang yang lain-lainnya dapat dikelola oleh swasta nasional.

g. Perdagangan luar negeri lebih diutamakan pada ekspor bahan-bahan non minyak, impor dibatasi pada barang-barang yang belum dapat diproduksi di Indonesia sedang perdagangan bahan-bahan strategik dikelola oleh pemerintah.

h. Undang-undang koperasi dan peraturan pelaksanaannya perlu dilanjutkan secara efektif dan operasional

j. Peraturan Perundang-undangan yang sudah ada, yang berkaitan dengan sektor ekonomi seyogyanya dilaksanakan secara efektif dan konsekuen, sedang peraturan perundang-undangan yang belum ada hendaknya ditumbuh kembangkan.

k. Pemecahan masalah pertumbuhan penduduk, perluasan lapangan kerja dan tingkat kesejahteraan rakyat hendaknya di sinkronisasikan dengan tingkat kemajuan yang telah dicapai di sektor ekonomi dalam rangka ikut memantapkan stabilitas nasional.

/ 45. Bidang …..

45. Bidang Sosial Budaya

a. Nusantara secara serasi, selaras dan seimbang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

b. Peningkatan kesadaran dan disiplin nasional selaku warga negara dari suatu bangsa yang telah merdeka dan menegara.

c. Peningkatan rasa nasionalisme, patriotisme, sebangsa, sebahasa dan setanah air bagi seluruh rakyat Indonesia.

d. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan nasional atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan kejayaan bangsa dan negara.

e. Pembinaan dan pengembangan kehidupan budaya bangsa dengan memperhatikan sifat-sifat kebhinekaannya, disamping itu perlu diciptakan budaya-budaya yang becorak nasional seperti salam, pakaian, sikap dan tata laku dan lain-lainnya. Pemerintah bersama masyarakat harus mampu meneliti, menyaring dan membatasi masuknya budaya asing khususnya yang berpengaruh negatif/merusak budaya nasional.

f. Bahasa Indonesia harus dibudayakan diseluruh pelosok nusantara Indonesia tanpa mengurangi pembinaan terhadap bahasa-bahasa daerah.

g. Pengembangan sistem pembinaan pendidikan nasional yang mampu mendukung tuntutan kebutuhan akan perkembangan dan pembangunan bangsa.

h. Pembinaan generasi muda sebagai kader penerus kepemimpinan nasional, pandu bagi kelangsungan hidup dan pelestarian bangsa, negara dan nilai-nilai budaya sesuai dengan Pancasila.

j. Upaya pengurangan kesenjangan sosial antar golongan dalam masyarakat.

k. Pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama.

l. Pembinaan kehidupan rohaniah dan jasmaniah yang serasi.

m. Peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat.

/ n. Meningkatkan …..

n. Meningkatkan penanaman rasa kesadaran sosial dengan motivasi bahwa peningkatan kesejahteraan rakyat adalah menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat.

o. Menciptakan iklim dan modal pemukiman yang sehat, serasi dan terjangkau oleh pendapatan rata-rata masyarakat.

46. Bidang Pertahanan dan Keamanan. Upaya untuk mewujudkan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan didasarkan kepada Kebijaksanaan Pertahanan dan Strategi. Strategi Pertahanan bertujuan membangun kemampuan pertahanan rakyat semesta dengan meniadakan ancaman, dalam menghadapi ancaman TNI sebagai kompenen utama dan dengan didukung oleh kompenen cadangan dan komponen pendukung.

a. Upaya untuk mewujudkan kemampuan penanggulangan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.

1) Membangun kemampuan kewaspadaan pengamatan serta Hankam yang terpadu antar lembaga pemerintah dan non pemerintah di seluruh wilayah nusantara (darat, laut dan udara).

2) Membangun kemampuan pertahanan dan keamanan yang dapat menjangkau keseluruhan wilayah Republik Indonesia dengan membangun kekuatan penangkal, kekuatan kewilayahan dan kekuatan cadangan serta rakyat yang terlatih yang serasi.

3) Pembinaan kemampuan TNI sebagai kekuatan pertahanan diarahkan untuk memperkokoh Ketahanan Nasional.

4) Peningkatan pengendalian penangkalan atas posisi-posisi strategis yang kita miliki terhadap kemungkinan dan pengambilan tindakan yang cepat dan tepat terhadap setiap ancaman yang datang.

b. Upaya untuk mewujudkan penyelenggaraan pembelaan negara oleh seluruh rakyat dengan TNI sebagai intinya.

1) Meningkatkan partisipasi rakyat dan membangun sistem cadangan nasional dalam rangka pembelaan negara.

2) Membina potensi rakyat dan kekuatan pertahanan (AD, AL, AU) dalam wadah alat juang, ruang juang dan kondisi juang untuk dikembangkan menjadi kekuatan Hanrata.
/ Berdasarkan …..
Berdasarkan uraian butir-butir tersebut diatas maka keluarkan undang-undang anti terorisme, Undang-Undang Pertahanan serta Undang-Undang Wajib Bela Negara. Masalah pertahanan dan keamanan adalah merupakan landasan utama untuk meratakan jalan bagi teciptanya stabilitas nasional yang memungkinkan dilaksanakannya Pembangunan nasional dengan lancar. Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan kondisi ketahanan nasional pada kurun waktu tertentu.

47. Evaluasi.

a. Jelaskan dampak wawasan nusantara dalam hubungannya dengan pembangunan nasional ?

b. Bagaimana upaya-upaya untuk mewujudkan penanggulangan ancaman terhadap bangsa ? Jelaskan !

c. Jelaskan dampak pembangunan nasional dalam bidang politik dan bidang Hankam ?

BAB IX

PENUTUP

Demikian bahan ajaran ini dibuat untuk dapat digunakan bagi perwira siswa dalam mengikuti pendidikan.

ooo000ooo

Tinggalkan komentar

Mari kita bersama meningkatkan kesadaran kita - Mulailah berpikir cerdas, Kita semua beragama !!! Agama bukan identitas...jadikanlah agama untuk keluar dari kebodohan

Tulisan di blog ini mungkin sangat ngawur tapi mungkin juga benar. Merdekakan pikiran anda, sentuh hati nurani anda. Yang ada tinggal KASUNYATAN SEJATI

Zoemalang's community at www. zoemalang.wordpress.com

ujung malang adalah Sebuah desa yang hilang terganti dengan ujung harapan

YoYo Games Blog Feed

Tulisan di blog ini mungkin sangat ngawur tapi mungkin juga benar. Merdekakan pikiran anda, sentuh hati nurani anda. Yang ada tinggal KASUNYATAN SEJATI